1.0

1.2K 186 0
                                    

Terhitung sudah seminggu sejak pertemuan pertama Mark dengan Yeri. Mark juga tidak mengerti, mengapa diwaktu yang singkat ini, ia benar-benar bisa merasa nyaman dengan kehadiran Yeri.

Seperti— Mark tidak ingin kehilangan Yeri. Pemuda itu sangat menyayangi Yeri. Meski Mark tau, bahwa waktu telah memberi dinding pembatas yang tinggi diantara mereka.


Mark pikir satu-satunya penghambat antara ia dan Yeri, hanyalah tentang waktu mereka yang berbeda. Tapi Mark tidak tau, masalah besar apa yang sebenernya sedang menanti mereka.

























Karna Chaeyoung bilang hari ibunya sedang dinas keluar kota, maka Yeri memutuskan untuk menginap dirumah keluarga Lee.

Yeri dan Chaeyoung masih terbahak-bahak menonton Welcome To Waikiki. Tidak terhitung sudah berapa kali Yeri melontarkan kata 'anjir' yang ia pelajari dari Mark.


"Anjir anjir, Junki ngapa ngakak bener."

"Anjir, gue keren banget bisa nonton drakor masa depan." Gumam Yeri.



Mark ikut tertawa melihat reaksi Yeri. Begitu selesai menonton, Yeri beralih duduk disamping Mark.

"Mark, kuliah itu seru ga?" Tanya Yeri tiba-tiba.



Alih-alih menjawab, Mark malah balik bertanya. "Loh, emangnya lo ga kuliah?"

Yeri menggeleng.

"Kenapa?"

Yeri menunduk dalam, "Uangnya udah kepake buat ibu berobat. Jadi sekarang masih ngumpulin uang lagi."




Gadis itu mengusap wajahnya pelan. Dan mencoba tersenyum riang lagi. "Ayo battle main ps, Mark! Gue udah jago sekarang." Ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Mark tersenyum kecil melihat tingkah Yeri.



















Namun ditengah-tengah permainan, tiba-tiba saja Yeri berteriak kesakitan memegang kalung dilehernya.
"SAKIITTT."


Mark panik. Chaeyoung juga ikutan panik. "Yeri, lo kenapa?"

"Kak Yeriii, kenapa kak?!"

Yeri menggeleng tidak tau. Kalungnya terasa sangat panas. Dan liontin kalungnya terus berkedip-kedip menjadi merah.

"KAK, ITU KALUNG LO KOK JADI KAYA GITU?!"

Yeri segera berlari menuju kamar Mark, disusul oleh Mark dan Chaeyoung yang sama kagetnya. Begitu sampai, Yeri langsung membuka pintu toilet kamar Mark.

"Portal— portalnya.." Lirih Yeri.

"Yer, ini kenapa? Kenapa airnya jadi warna merah gini?"

Yeri menggeleng kuat. "Mark, portalnya— portalnya bentar lagi hilang."

 ✔️Through the night  | Mark YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang