18+
Hati-hati dengan apapun yang kalian baca dalam chapter ini. Keep your mental health cause this is just story and dont try it into reality. 18+ jadi, adik adikku yang manis pilihlah bacaan sesuai usia kalian 🤫 Oke?
.
.
.
Setidaknya jangan lanjut untuk baca private part ini.Ready?
.
.
Lets start
.🦋
Yoona tidak ingat sudah berapa lama dia berendam dalam bath ub karena ketika dia membuka matanya sepertinya langit malam telah datang bersama ribuan bintang.
Yoona menghabiskan banyak waktu untuk bercerita pada Joy beberapa hari ini mengenai kesulitannya dan seperti yang selalu dia harapkan, sahabatnya itu selalu mampu membuatnya merasa lebih baik. Jimin memberi kabar bahwa, dia akan segera pulang sore tadi tapi sepertinya yoona belum mendengar siapapun masuk ke dalam kamar mereka.
Yoona kembali menenggelamkan tubuhnya di dalam air penuh busa itu. Tangannya bergerak untuk memberikan pijatan ringan pada bagian tubuhnya yang lelah. belakangan hari ini yoona memang mengalami gangguan tidur. Wanita itu terus-terusan memikirkan pernikahan mereka, memikirkan Jimin dan tentu saja, keluarganya.
Ada rasa takut yang diam-diam menyelinap bersama kabar kepulangan Jimin. Jika benar, lelaki itu pergi menemui mantan kekasihnya. Mungkin saja, rencana mengenai fokus pada pernikahan mereka tidak akan berguna lagi.
Lelaki itu sangat mencintai mantan kekasihnya dan dengan mudah, Jimin bisa saja menerima wanita itu kembali. Itulah kemungkinan yang saat ini memiliki peluang besar untuk terjadi.
Pada akhirnya, Yoona tidak bisa berpegang pada kalimat yang Jimin ucapkan di malam pertama mereka menikah. Semuanya bisa berubah, terlebih jika Jimin yang sedang mengambil keputusan.
Yoona hanya tidak siap menghadapi kenyataan pahit itu sekarang. Rasanya, terlalu cepat. Pemberitaan di luar sana telah menelanjangi harga dirinya berulang kali hanya karena perbedaan kasta antara dirinya dengan jimin sangat jelas terlihat. jika mereka memutuskan berpisah bahkan sebelum pernikahan mereka menginjak satu bulan yoona dan keluarganya kembali akan menjadi korban dan yoona tidak ingin itu terjadi.
Yoona kembali memijat - mijat bahunya yang lagi - lagi terasa keram. Meskipun sedikit sepertinya dia merasa lebih baik setelah berendam begitu lama. Wanita itu menyipratkan air ke wajahnya untuk membuat kesadarannya sepenuhnya kembali. Lalu kembali tenggelam dalam air penuh busa itu terus menerus.
Rasanya nyaman, gumamnya sembari memejamkan matanya.
"Kau tahu bahwa berendam terlalu lama itu tidak baik untuk kesehatan." Sebuah suara menginterupsi aktifitas berendam yoona. bersamaan dengan itu, Jimin menyalakan lampu dengan cahaya remang-remang.
Kini sambil bersandar di ambang pintu kamar mandi dia bisa melihat yoona yang masih berada dalam bath ub penuh dengan busa dan air hangat.
Yoona agak kaget ketika lelaki itu berjalan masuk dan berdiri di dekatnya. Rambut yang Masih konsisten berwarna Cokelat manis itu jatuh acak - acakan menutupi dahinya. Dua kancing bagian atas kemeja hitam yang dikenakannya bahkan sudah terbuka dengan lengannya yang tergulung hingga siku.
Cahaya lampu remang-remang membuat wajah Jimin tampak lebih mempesona dari biasanya. Untuk sesaat Yoona bahkan tidak yakin bahwa lelaki yang sedang berada di hadapannya adalah manusia. Jimin lebih mirip gugusan bintang yang berpijar di langit malam, membuat siapapun yang memandangnya seolah tak ingin berpaling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remedial | SEGERA TERBIT
FanfictionMempelai wanita Hyun Jimin di ganti di hari pernikahan untuk menyelamatkan wajah keluarganya. Ahn Yoona yang baru saja menyelesaikan kuliah tingkat strata satunya, tiba - tiba saja dipaksa setuju untuk menikahi anak dari sahabat orangtuanya sebagai...