'HAPPY READING'
"Cepatlah turun, aku sudah menunggumu sedari tadi. Kebiasaan mu sungguh buruk, membuatku selalu menunggu" Kousei sedari tadi sudah menunggu Vio dilantai bawah
"Tunggu lah sebentar, aku akan segera menyusul. Kau jangan coba coba masuk ke dalam rumahku,Ok?" kalian sudah pasti tau lah, apa alasan Vio melarang Kousei masuk
"Oh cepatlah Vio, dibawah sini sungguh panas" setelah mengatakan satu kalimat itu, Kousei lantas mematikan ponsel nya
"Perasaan, aku tak menyuruhnya datang secepat ini. Tapi mengapa dia yang kesal sendiri? Dasar, Kousei aneh" memang benar adanya Kousei datang terlalu cepat
Vio menuruni anak tangga satu demi satu dengan senyum yang tak pernah hilang sejak ia diatas. Namun, dengan sekejap senyuman yang awal nya sangat menawan kini berubah menjadi senyum kecut
Alasannya sudah jelas, karena Vio melihat kembali wajah wanita yang sangat Vio hindari seumur hidupnya
"Mau kemana nak?" wanita itu bertanya dengan penuh kelembutan, namun itu tak berlaku bagi seorang Violleta
"Kemana pun aku pergi, semua ini bukan urusan mu. Yang aku tau, urusan mu itu hanyalah lelaki br*ngs*k yang selalu merenggut kebahagiaan orang lain, termasuk diriku dan dia" Vio masih bisa mengontrol dirinya saat ini
"Kau ini berbicara apa Vio, aku sudah lepas dengan semua masalah itu. Kau pun tau itu. Saat ini, aku hanya ingin fokus terhadap dirimu. Aku sangat ingin memperbaiki semuanya" terlihat oleh Vio, setetes air mata melewati pipi wanita itu
Namun, Vio sama sekali tidak terpengaruh oleh air mata buaya nya itu "kau hanya akan fokus terhadap diriku? lalu bagaimana dengan nasibnya? apa kau pikir, dengan kau berkata seperti itu aku akan kembali padamu? Sungguh aku bingung dengan semua pola pikirmu. Setelah kau membuang kami, menelantarkan kami, membuat kami sengsara, terlebih lagi kau membuat kami berpisah, kau baru datang dan seolah kau adalah penyelamat bagi kami? Semua itu hanya ilusi yang tak akan pernah bisa terwujud menjadi nyata. Semua itu hanyalah sampah" kini, nada bicara Vio sangat tegas. Setiap perkataannya pun selalu ada penekanan
"Vio, ntah lah aku harus bersikap bagaimana padamu. Agar kamu bisa maafkan dan menerima ku kembali" air matanya kini bukan hanya setetes, melainkan mengalir begitu deras
"Aku fikir, kau memang ada kesungguhan untuk memperbaiki semuanya" meskipun Vio benci terhadap wanita itu namun percayalah, Vio masih memiliki hati
"Kau tau itu, aku amat sangat bersungguh sungguh Vio" wanita tersebut terus saja menundukan kepalanya
"Baiklah, jika kau benar benar akan memperbaiki semuanya. Aku hanya ingin kau mencarinya dan bawa dia padaku. Aku tak suka kepada orang yang bekerja seperti siput, lamban. Maka dari itu, aku ingin kau segera membawanya kepadaku" Vio memalingkan wajahnya saat wanita itu menatapnya berbinar
"Baiklah Vio, jika hanya itu yang dapat membuatmu menerimaku kembali, akan aku lakukan. Segala cara akan aku lakukan, asalkan kau benar benar dapat menerimaku kembali" kini tangannya tengah memegang salah satu lengan Vio
"Keputusan ku tergantung hasil akhir yang kau buah kan, permisi" Vio mengatakannya dengan tegas
Vio bergegas meninggalkan wanita itu untung menemui Kousei yang sudah menunggunya sedari tadi diluar
"Kau ingin membuat ku nekat, Vio?" kini, Kousei tengah menatap Vio dengan tatapan tajam sembari tangan yang Kousei masukan kedalam saku celananya
"Kau ini sungguh menyeramkan Kousei. Aku tadi hanya sedang memilih sepatu yang cocok dengan bajuku. Namun sangat sulit, karena kau tau lah sepatu ku itu penuh dengan warna. Dan aku bingung, maaf ya" Vio terpaksa harus berbohong (kembali), karena Vio takut untuk mengatakan semua hal yang sebenarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
⚫LOYAL⚫
Teen FictionAku kira, pertemuan kita tak akan berakhir seperti ini. Sungguh pahit untuk ku akui, aku sungguh merindukanmu