Part 1

1.6K 85 9
                                    

Pemuda manis itu sedang berkutat dengan salah satu mobil yang terparkir di sudut bengkel ini. Keringat yg bercucuran tidak mengganggu konsentrasinya untuk mencari permasalahan kendaraan yang sedang ia tangani.

"Mobil BMW kelihatannya bagus kan? Apa kau mau, Saint?"

Pemuda disebelahnya pun menatap mobil yg sedang diperbaiki oleh Saint, pemuda manis tersebut.

"Tentu saja aku mau tapi mana mampu membelinya! Kau tahukan aku miskin. Berhenti bicara hal yang tidak berguna, lanjutkan pekerjaanmu!"

"Iyaa,iya..., ngomong-ngomong sibocah berisik itu jarang terlihat lagi "

"Kau! Jangan memanggilnya dengan sebutan seperti itu, biar bagaimanapun dia punya nama. Pete, namanya Pete kau tahu!!"

Saint mulai menatap kesal rekan kerjanya yang selalu memanggil nama anaknya dengan sebutan bocah berisik lah, bocah ingusan lah. Saint tidak mau anaknya di panggil seperti  itu.

"Oi, Saint! Jimmy! Ini sudah waktunya! Kalian sudah boleh pulang"

Setelah pemilik bengkel mengatakan hal itu, Saint dan Jimmy mulai mengemasi peralatan yang baru saja dipakai dan merapihkan ke tempatnya semula. Agar besok mudah untuk mencarinya kembali.

"Saint, Puaen bilang, dia akan mengirimimu foto untuk kencan buta"

"Aku minta maaf, tapi tolong katakan pada istrimu untuk menyerah, ya Bos. Saat ini aku belum ada pemikiran untuk menikah kembali"

"Tapi, bukankah ini sudah waktunya anakmu itu memiliki seorang ibu?"

"Aku masih bisa membesarkannya sendiri. Baiklah Bos, aku pulang dulu"

💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟

Saint kembali ke rumahnya dengan menaiki sepeda. Menapaki jalanan yg ramai saat sore hari di kota ini.

"Pho! "

"Pete"

Saint meminggirkan sepedanya saat melihat anaknya.

"Pho sudah pulang kerja?"

"Ya, dan sekarang mau ke Supermarket untuk beli bahan makan malam. Kau mau ikut?"

Pete hanya manggut setuju, ia pun dibonceng saint menuju supermarket yang tidak begitu jauh dari rumah.

Mereka membeli beberapa bahan makanan yang Pete sukai. Saint memang tidak begitu memanjakan Pete tapi jika hal makanan, Saint tidak mau sembarangan membeli. Kni juga demi Gizi. Saint tidak mau kehilangan Pete, sama seperti ia kehilangan Pertchy, istrinya.

Saat mereka hendak kembali kerumah, Pete melihat seseorang dengan tubuh tegap dan pakaian serba hitam didepan rumah mereka.

"Pho, ada orang aneh didepan rumah kita"

Ujar Pete seraya memegang ujung baju Saint.

Orang asing itu menyadari kehadiran Saint dan Pete. Ia lalu menghampiri dengan memberi wai terlebih dahulu pada yang punya rumah.

"Kau yg bernama Tuan saint suppapong? Senang bertemu dengan anda. Saya perwakilan dari manajemen perusahaan EWI group. Nama saya Park, dan saya disini ingin meminta bantuan anda karena ini menyangkut direktur kami, Pruk Panich. "

Setelah mendengar nama itu disebut, wajah Saint berubah.

"Aku tidak mau tahu dan tidak mau dengar apapun yg berhubungan dengannya. Sekarang silahkan kau pulang"

Ujar saint dengan geram, tanpa mendengar penjelasan orang itu lagi, saint langsung menarik Pete dan hendak masuk kedalam rumah sebelum pria itu menahan lengannya.

Children's Eyes : RemakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang