Part 7

461 44 2
                                    

Zee tidak pernah kembali lagi ketempat Saint sejak saat itu.

Saint mengira jika ingatan zee telah kembali dan tentu saja zee akan pulang ke rumahnya sendiri. Namun, jika selama ini ia tidak mengabarkan dan memberitahu saint, ada kemungkinan hal itu karena ingatan atau kenangan yg telah mereka buat selama ini sudah tidak penting lagi di mata Zee.

Tapi bagaimanapun, saint masih mengira...

Sampai suatu hari, pemuda manis ini sudah putus asa dan akhirnya ia pergi menemui sang kakak di perusahaannya.

Setelah menanyakan kepada resepsionis, saint dipersilahkan menunggu.

"Tuan Suppapong, aku akan mengantarmu. Silahkan lewat sini''

Saint menengok kearah Pete yg menunggu di sofa lobi.

"Pete, kau tunggu ayah disini ya''

"oke''

Saint mengikuti pria tersebut seraya terus berfikir jika Zee memang telah kembali ke perusahaannya. Meski sudah 6 bulan sejak kejadian itu, namun mereka tidak memecat zee.

Sesampainya di depan sebuah pintu, pria itu mengetuk perlahan dan mempersilahkan Saint masuk setelah mendengar jawaban dari dalam ruangan.

"Maaf telah membuatmu menunggu. Dan masalah yg membawamu kesini...??''

Tidak diragukan lagi, ingatan Zee sudah kembali

"Ah, itu, kau tahu jika selama ini kau tinggal bersama kami, lalu tiba-tiba kau menghilang. Aku mencemaskanmu dan Pete juga. Maksudku, apa kau ingat saat kau kehilangan ingatan kau tinggal bersamaku dan Pete?''

Saint bicara dengan gugup, sudah lama sekali ia tidak berbicara dengan zee yg asli, terakhir adalah saat ia meminta bantuan waktu itu.

"Maaf, aku tidak ingat''

Jawab Zee dingin. Saint menatap zee yang mengalihkan pandangannya, ia tahu jika zee berbohong, jika tidak, kenapa zee tahu jika jaket yg ia kenakan saat itu adalah miliknya

"Yang aku ketahui adalah aku mengalami kecelakaan setelah acara kematian kakek. Pada kecelakaan itu  aku mengalami amnesia. Ketika ingatanku pulih, 7 bulan sudah berlalu. Aku juga baru tahu belakangan ini, dan aku tidak ingat memori apapun dalam 6 bulan kemarin''

"Be..begitu''

Saint menjawab dengan nada pelan.

Kau mengatakan seperti itu, tapi kenyataannya kau mengingatnya,kan? Tapi kau ingin melupakannya. Membuat hubungan kita yg terjalin kemarin tidak pernah ada.

"kudengar dari staff ku, saat aku amnesia, pola fikir dan kelakuanku seperti kembali ke usia 6 tahun. Lalu mereka menitipkanku padamu. Aku mknta maaf telah banyak merepotkanmu selama ini''

"Kau tidak perlu khawatir, aku memiliki Pete yg juga sangat akrab denganmu. Dan... jika kau baik baik saja sekarang maka itu bagus''

" Aku berencana akan mengunjungimu untuk menunjukkan rasa terima kasihku, tapi hal hal di perusahaan yg membuatku susah untuk menemuimu. Aku juga tidak bisa menghubungimu dengan segera. Ketika hal di perusaah sudah kembali normal, aku akan mengunjungimu''

"kau tidak perlu sungkan, kita saudara kan, Phi??''

Benar, hanya saudara, sebatas Phi dan Nong. Pria dihadapanku ini bukanlah anak kecil lagi. Bukan pula kekasihku. Dia hanyalah pria yg lebih tua 5 tahun denganku. Dia kakakku

Setelah keluar dari ruangan zee, saint langsung pergi ke toilet dan membasuh wajahnya

Zee kecil yang aku cintai sudah tidak ada. Dia sudah tidak ada lagi didunia ini. Dia hanya tertinggal di ingatanku. Jika...jika dia terus tinggal dalam pikiran 6 tahun itu dan jika ia terus mengatakan jika ia sangat mencintaiku, aku pasti akan melindunginya dari apapun yg terjadi. Bukan... bukan itu masalahnya..., aku...aku hanya ingin terus bersamanya... itu saja

Saint hampir menangis namun ia kembali membasuh wajahnya. Didepan Pete ia harus tegar.

Saat kembali kelobi dan Ia melihat Pete dengan tangan penuh dengan 2 buah tas.

"Pete, apa yg kau bawa itu??''

"cemilan. Ini semua dari Zee''

"Dari zee??''

"iya, ketika aku main dielevator tadi, ada Zee dengan suara orang dewasa. Aku menanyakan padanya apa dia akan pulang kerumah dengan kita, tapi dia menjawab sudah tidak bisa tinggal dengan kita lagi. Wajahnya terlihat sedih. Dia mengatakan jika dia bertengkar denganmu, ayah. Jadi,,dia menemuiku dan memberikan ini sebagai permintaan maaf. Dia terlihat seperti orang dewasa yg asli!! "

Saint dan Pete kembali ke apartement mereka dan melanjutkan pembicaraan seraya berjalan

"Aslinya memang seperti itu. Dia sudah sembuh dari sakitnya dan kembali menjadi orang dewasa. Jadi, dia tidak bisa tinggal dengan kita lagi, Pete''

"kenapa ia tidak bisa tinggal bersama kita lagi ketika dia sudah kembali menjadi dewasa? Aku ingin bersamanya. Bukankah ayah juga merasa kesepian jika tidak ada zee? Apakah itu baik bagimu??''

"Tidak masalah, karena aku juga pria dewasa''

Jawab saint pelan

"Pembohong!! Bukankah ayah dan Zee saling berciuman  satu sama lain? Aku mengetahuinya!! Orang saling mencium karena mereka saling mencintai kan?  jadi, ayah juga pasti mencintai zee kan?.''

"Diam..., diam!! Tidak perduli seberapa banyak aku mencintainya, masalahnya tetap sama. Aku tidak bisa melakukan apapun.''

Ya, saint tidak bisa merubah pandangan zee. Jika pria itu ingin menghapus ingatan tentang mereka, saint bisa apa. Lagipula hubungan mereka memburuk sejak kematian Pertchy.

"Ayah,,kau menangis?''

Tanya Pete seraya melihat wajah ayahnya

"ada debu dimataku, tinggalkan ayah sendiri''

Pete juga tidak kuasa melihat sang ayah yg menangis pelan

" kenapa kau juga menangis, Pete?''

"aku tidak tahu, hanya saja, air mata ini mengalir begitu saja. Sangat sepi jika tidak ada Zee''

###

Holaaaaaa hey hey

2update dalam satu hari

Yeayyy 💪💋

Abaikan typo,,maklum jempol saya lebih besar dibanding keyboard hape

Tinggal 1 chapter lagi,, tapi masih belun kuketik, hiahiahiahiahia

Voment jangan lupa,


Children's Eyes : RemakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang