Malam hari mulai menjelang, setelah selesai merapikan makan malam, Pete dan Zee bermain ular tangga.
Saat waktu tidur, Pete mendengar suara isakan dari balik selimut. Zee memang tkdur dengan memunggungi dirinya.
"Zee? Kenapa menangis?"
"Pete..., ayah ibuku kemana? Aku merindukan mereka. Aku tidak mau sendirian"
Zee berbalik menatap Pete yang menatapnya dengan tatapan sedih.
"Jangan menangis,naa. Aku ada disini untukmu, jadi kau tidak akan kesepian, yaa..yaa"
Pete mencoba menghibur zee yang masih terisak pelan. Anak kecil ini pun mengusap kepala Zee pelan.
"Terima kasih Pete"
Malam itu zee bisa tenang, setidaknya ada teman baru, besok mungkin harus mencari Saint. Ia tidak mau berlama lama disini dan merepotkan keluarga kecil ini.
💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Ditempat kerja saint tampak tidak bersemangat. Banyak hal yang ia pikirkan semalaman.
"Saint, kau tampak badmood hari ini"
Ucap Jimmy, ia sejak tadi memperhatikan saint.
"Bagaimana kalau istirahat sebentar?"
Pemilik bengkel pun menyuruh Saint agar istirahat. Mereka pun duduk sebentar diruang istirahat karyawan."Saint, tingkahmu seperti pikiranmu tidak berada disini. Hanya tubuhmu disini tapi pikiranmu melanglang buana sejak pagi ini. Ada hal yang menganggu pikiranmu?"
Tanya pemilik bengkel dengan menyeruput jus apelnya. Saint masih memegang kaleng jus nya dengan erat.
"Sebenarnya, temanku bercerita padaku. Dia tinggal dengan kakanya yg bahkan mereka belum bertemu lagi sejak kecil. Kakaknya ini mengalami hilang ingatan, meskipun usianya 27 tahun tapi pikirannya hanyalah anak usia 6 tahun. Temanku ini sangat miskin, jadi merawat anak juga kakaknya meeupakan hal yg terberat untuknya."
Saint menceritakan hal yg sebenarnya ia alami, tapi diganti menjadi dialami teman nya. Saat ini Saint hanya ingin meminta solusi dan pendapat.
"Oh woow, hilang ingatan! Persis drama di film saja"
Jimmy bergumam sendiri. Ia tidak menyangka ada hal nyata seperti itu dikehidupannya.
"Kakak temanmu itu hilang ingatan pun bukan kemauannya kan? Temanmu itu seharusnya memikirkan masalah yang lebih penting, bukankah lebih baik jika dia memperlakukan kakaknya sama seperti anaknya sendiri dan membangun kembali hubungan persaudaraan lagi secara perlahan lahan, kan?
Saint terdiam mendengar saran sipemilik bengkel. Ada hal yang harus ia rubah.
💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
"Zee, aku akan membuat makan malam, bisa kau bantu aku?"
"Baik"
"Hati hati dengan tanganmu saat mengiris sayuran itu"
Saint melirik sekilas, tidak mungkin kan zee mengiris tangannya sendiri?
"Aduuh, sakiit!"
Zee meringis kesakitan saat pisau itu mengiris jari nya dan sedikit mengeluarkan darah.
"Apa yang kau lakukan!! Bukankah sudah kubilang dari tadi untuk hati-hati!! Sudahlah, lupakan. Sana main dengan Pete saja"
Saint tampak kesal, ia mengambil pisau dari tangan zee dan meneruskan memotong sayurannya. Sementara zee masih diam terpaku menahan tangisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Children's Eyes : Remake
FanficRemake dari BL drama cd こどものひとみ Saint suppapong hidup sangat sederhana dengan anaknya, Pete, setelah kehilangan istrinya, Pertchy. Satu hari Saint kedatangan sang kakak, yang sudah lama tidak mau ia temui lagi. Zee datang dengan kenyataan yang mem...