Pernah merasakan brokenhome? Kalau tidak bersyukurlah. Untuk yang pernah bersabarlah. Ada ribuan anak yang tak bisa merasakan kasih sayang keluarga secara utuh. Mereka tak bisa merasakan hangatnya kekeluargaan. Mereka hancur!! Hilang arah, tak tau melangkah kemana. Ada sebagian individu memilih lari pada dunia kelam ada juga memilih menjadi introvert dan selalu diam yah meskipun sama kelamnya.
Ini tentang shagufta Adrison. Anak dari pasangan Brama Adrison dan Alita Gardenia. Seorang anak yang duduk dibangku SMA, dia pendiam, selalu terlihat murung, tak ada yang mau berteman bersamanya. Haha jangankan mendapat teman dia saja selalu diolok dan dibully. Bisa kau bayangkan diposisinya?. Dia anak brokenhome orang tuanya selalu bertengkar, ibunya kadang pulang dalam keadaan mabuk bersama pria lain. Shagufta punya banyak teman tapi itu dulu, dulu sekali. Sebelum keluarga mereka hancur, sekarang semuanya menjauh haha dunia memang selicik itu. Takdir? Kau tak bisa mengubahnya sekalipun kau sangat ingin.
Disinilah Shagufta sekarang, dikoridor yang sesak akan pemandangan jijik, mencela, dan hina dari mereka yang dia lewati. Menyedihkan.
"Eeh sibego dah dateng" teriak Melly.
Shagufta diam dan terus berjalan menuju kursinya. Sebelum sampai dikursinya salah satu teman kelasnya sengaja membuat Shagufta tersandung dan jatuh terjerembab. Shagufta ingin menangis rasanya tapi percuma itu hanya membuat mereka lebih senang melihatnya, mereka semua menertawakan Shagufta yang jatuh. Shagufta bangkit dan duduk dikursinya.
"diem mulu lo Sha, lawan dong. Oh lupa lo kan lemah hahaha" Melly menertawakan nya.
Selalu begitu, Shagufta selalu mendapat cemoohan. Meskipun mereka butuh jawaban PR mereka akan memaksa minta pada Shagufta tanpa ada perkataan baik.
Tak terasa sudah istirahat. Shagufta pergi kekantin sendirian. Ya memangnya siapa yang mau menemaninya.
"Bu, baksonya satu sama es teh nya satu ya bu" pesan Shagufta.
"iya neng geulis, tunggu sebentar ya" mungkin hanya ibu-ibu kantin dan guru-guru yang bisa bersikap baik pada Shagufta.
"ini neng pesanannya" Shagufta menyodorkan uang 15.000 untuk ibu kantin itu.
Saat Shagufta memakan bakso pesanannya.
BRAAKKK.
"Eh anak terlantar gue sama temen-temen gue mau duduk disini. Pergi lo" usir seorang cowok kakak kelasnya. Sedikit menyebalkan memang, dia selalu mengusir Sha dimanapun Shagufta duduk. Namanya Jerryco Anggana, Ketua tim basket, incaran kaum hawa disekolahnya bahkan ada beberapa dari sekolah lain, senang tawuran dan melanggar peraturan sekolah.
"T-tapi kak kan aku dulu disini" dengan sedikit keberanian Sha mencoba memberitahukan.
"wah dia ngelawan Jer" adu salah satu teman cowok itu.
"anjing, gue gak suka dibantah" seketika es teh Sha sekarang sudah membasahi tubuh Sha. Apa ada yang peduli? Sama sekali tidak, tak ada yang peduli.
Satu tetes air mata Shagufta berhasil meluncur menembus pertahanan. Sha bangkit lalu pergi dari kantin menuju taman belakang yang sepi, disanalah Sha menangis seorang diri. Oh, mungkin berdua hanya saja Sha tak sadar akan itu.
"Hiks.. Hiks.. God i'm tired can i left up with you? Aku capek bener-bener capek, dirumah selalu denger mama papa berantem. Disekolah bahkan selalu dibully. Kalau emang aku gak pantes hidup jemput aku sekarang hikss" Shagufta menangis tersedu tanpa ada yang memperhatikannya.
"Lo yang sering dibully itu ya?" Shagufta menoleh dan menghapus cepat air mata yang sempat meleleh membasahi pipinya.
"I-iya k-kamu si-siapa?" tanya Sha gugup kalau-kalau cewek ini akan membully nya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Depresiku
Cerita PendekBersyukurlah untukmu yang bisa merasakan hangat nya kasih sayang keluarga. Karena kehidupan keluargaku tak seberuntung dirimu. -Shagufta Adrison.