3 -Hukuman

105 8 0
                                    

Banyak typooo

'Tangisan hanya mengacaukan segalanya, tetapi senyuman membuat mereka yakin bahwa aku baik baik saja'

*meisya loren adelina*

Author pov.

"Heh! Lo cabe ngapain kesini! " Teriaknya

Ica menggangkat kepala dan melihat dia yg berbicara.

'Cih, ternyata dia' batin ica.

"Emang kenapa gaboleh? Masalah buat lo? " Kata ica.

"Heh lo adek kelas songong amat! Anak brandal kayak lo gk pantes masuk masuk ruang OSIS cabe!" Katanya.

"Cih masih mending gua brandal di depan gk kaya lo di depan baik di belakang kelakuan lo kaya jablay emang gua gk tau apa kelakuan lo diluar sana! Sekretaris OSIS pakaian di ketat ketatin, dandan menor kea ondel ondel situ mau sekolah apa mau mangkal mba" Kata ica santai.

Ya yg berbicara dengan ica adalah shella sekretaris OSIS yg dikabarkan suka sama si ketos dingin Leon.

"Emang gua kenapa hah!" Kata shella.

"Emang gua gatau apa kalo lo itu sering keluar masuk club dengan keadaan mabuk bareng om om, dibayar berapa lo hah" Kata ica.

Diam, tidak ada yg berbicara. Shella seketika diam karena apa yg di bilang oleh ica adalah benar.

"Ah udahlah minggir gua mau pergi males debat sama lo" Kata hana.

Ica hanya tersenyum miring dan melaksanakan tugasnya dengan ogah ogahan.

********

Hari ini sangat melelahkan bagi ica. Dari dia di beri tugas oleh Leon sampai dia pulang ke rumah jalan kaki karena mobilnya di bengkel dan hari ini angkutan umum jarang yg lewat.

Sampai di rumah kemarahan ica bertambah ketika melihat ayahnya di ruang keluarga bersama seorang wanita.

Ica masuk tanpa menghiraukan ayahnya.

"Ica kamu sudah pulang" Kata indah A. K. A ibu tirinya.

"Kalo belom pulang ngapain gua disini" Kata ica, ya katakanlah bahwa ica anak durhaka.

"Ica! Ayah tidak mengajarkan kamu untuk berbicara tidak sopan! " Bentak ayahnya.

"Tapi sikap anda yg mengajarkan saya seperti ini" Kata ica dengan santai.

Ayahnya yg sudah tersulut emosi berdiri menghampiri ica dan

'PLAK'

Ica memegang pipi kanannya yg ditampar ayahnya. Ica menangis.

"Puas yah! Puas! Puas udah nampar ica! Puas selalu buat ica sedih! Tampar ica lagi yah tampar! Ica cuma pengen dapet perhatian dari ayah! Tapi apa yg ayah pikirin cuma uang uang uang! "Kata ica sambil menangis

"Apa uang yg ayah kasih gk cukup ca? " Tanya ayahnya sedikit lembut karena merasa bersalah atas apa yg dilakukannya terhadap ica.

"Ica gk butuh uang yah. Ica cuma butuh kasih sayang, ica pikir setelah mamah ica meninggal dulu ayah makin sayang sm ica makin punya waktu banyak buat ica tapi apa yah! Apa itu semua cuma mimpi buat ica! " Kata Ica lalu masuk ke kamarnya.

Ayah Ica menatap tangannya sendiri sambil menitikan air mata. Apakah sekejam itu dia terhadap Ica? Pikirnya

Indah menghampiri nya.

"Udah mas mungkin Ica belum bisa nerima aku jadi ibu tirinya, suatu hari nanti pasti Ica sadar" Kata indah dan irfan ayah Ica hanya mengangguk lemah.

Kalian pasti berfikir bahwa ibu tiri itu jahat seperti di sinetron Indonesia itu. Tapi tidak untuk indah dia sangat perhatian kepada Ica meskipun Ica tidak pernah mersponnya.

Ica pov

Setelah masuk kekamar Ica membanting pintu dan menenggelamkan wajahnya dibawah bantal danenangis disana.

"Kenapa, kenapa hidupku selalu begini tuhannn. Apa Ica gabisa kaya temen temen Ica yg punya keluarga bahagia. " Ucap Ica.

Ica mengambil foto almarhum mamahnya.

"Mah Ica kangen sama mama Ica kangen dibangunin sekolah sama mamah Ica kangen mah" Kata Ica sambil menangis histeris.

Karena lelah menangis akhirnya Ica tertidur.

Ica hanya menutupi kesedihannya dengan tersenyum. Ketahuilah senyuman Ica hanya menutupi kesedihan yg dia rasakan. Mungkin kalian berfikir bahwa hidup Ica menyenangkn tetapi ketika kalian tau kalian akan berfikir 2 kali untuk mengucapkannya.

Benar apa yg dikatakan orang "don't judge by cover".

Okaaay
See u next time 🖤

Story's Of LECATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang