Malam mencengkeram erat suhu yang berada di mansion ini, angin pun tampak sepoi-sepoi menyentuh rindangnya pepohonan yang bergelayut memanjakan suasana. Tak urung daun-daun pun berjatuhan riak melepas bekas yang akan tumbuh dalam beberapa hari kedepan.
Mata lentik nan sayu terus terjaga sejak datangnya kejadian yang mengerikan. Emosi, logika, tak dapat berkehendak sebagaimana mestinya ketika harus mengikuti alur permainan yang sadis ini.
Gadis ini nampak murung, berdiam diri di dalam sebuah ruangan yang khusus dibuka untuk dirinya. Saat-saat seperti ini layaknya hal yang diduga akan terjadi, sehingga jauh sebelum datangnya momen ini mansion yang megah dan mengerikan dibangun.
"cepatlah! Jangan biarkan tuan Dinasti marah!" pekik seseorang yang berada di luar ruangan tersebut.
Otomatis, gadis ini segera berdiri dan menunggu kedatangan wanita yang tengah berteriak itu. Siapa lagi jika bukan pelayan yang sama-sama licik dengan tuannya yang ikut meluruskan niat jahat.
Cklek..
Gadis itu menatap lekat pelayan yang baru saja membuka pintu, dilihatnya pelayan itu tengah membawakan senampan makanan dan beberapa buah. Satunya lagi membawakan dress berwarna merah. Dan pelayan yang paling muda terlihat masih kikuk untuk menutup pintu yang ada dibelakangnya. Sepertinya dia terlihat baru.
"untuk apa ini?" tanya Karen sembari menunjuk dress yang tengah dibawakan oleh pelayan, dari suasana hatinya dapat terlihat jelas bahwa dirinya telah terisi kekosongan dan keputusasaan terhadap kejadian yang menimpa kemarin.
"selamat pagi Nona Karen. Setengah jam lagi kami harus menyiapkan anda."ucap salah satu pelayan yang lebih dewasa dari yang lain.
"apa yang harus disiapkan? Aku bisa sendiri." tanya nya sembari mengambil nampan yang sedari tadi di pegang oleh pelayannya. Pelayan itu nampak teguh tidak mau memberikan nampannya.
"Maaf Nona, saya saja yang akan meletakkan nampan ini. Silahkan di santap Nona. Supaya Nona punya kekuatan"
Karen tersenyum tipis, "Kekuatan untuk kabur? Apa yang harus aku bilang pada Dinasti jika kamu memberikan ku kekuatan untuk kabur" tandas Karen menyindir.
Seketika, semua pelayan yang ada dihadapannya pucat. Karen tersenyum senang ketika melihat mimik muka para pelayan yang ketakutan mendengar nama Dinasti. "tenang, aku tidak sejahat kalian dengan membohongi ku kemarin. Namun semua sudah terjadi, aku ingin kalian bertanggung jawab kepadaku. Keluarkan aku dari sini" pinta nya.
Pelayan yang pucat menjadi semakin pucat, salah satunya angkat bicara "tidak bisa nona, bagaimana mungkin kami menolong nona keluar dari istana ini. Apa yang akan terjadi pada kami" katanya.
"kalian bisa ikut denganku. Aku yakin kalian juga sama tersiksanya denganku" ucap Karen matanya tak putus melekat satu persatu pelayan itu.
"tidak! Kami tidak tersiksa. Tuan Dinasti sangat baik dengan kami" tandas pelayan itu.
DOK! DOK! DOK!
Suara pintu yang di pukul dari luar membuat pelayan itu dengan sigap melakukan pekerjaannya. Dengan hati-hati Karen dibujuk untuk duduk di meja rias. Salah satunya pun melayaninya untuk makan.
Karen yang sama kaget nya otomatis mengikuti apa yang pelayan itu lakukan. "siapa itu?" tanya Karen.
"mereka yang mengingatkan kami untuk segera cepat, nyonya. Mungkin mereka tahu kita terlalu lama."
"oh tidak! Ini sudah hampir menunjukkan angka 30menit. Cepatlah!" mereka dengan sigap dan keahliannya segera menyelesaikan kegiatannya itu.
Tidak sampai 15 menit Karen selesai, pelayan itu segera membuka kan pintu. Dua penjaga yang bertubuh kekar segera menyuruh Karen untuk keluar. Karen mengikutinya, dia akan mengikuti permainan ini selagi dirinya mencari celah untuk kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Moments
RomanceTak disangka, ketika kehidupan 25th mu berubah menjadi mengerikan. Perkenalan dan peristiwa yang datang tak memberikan mu pilihan lain. Diam, jalani namun tersakiti dengan berbagai penderitaan. Mungkin saudara mu bisa membantu. Oh tidak! Kau pun tak...