Orang Aneh

12 1 0
                                    

Ya, Doni Alamsyah. Seorang siswa SMA yang begitu populer di sekolahnya. dia memiliki paras yang menawan, yang memungkinkan menghipnotis para siswi yang berada di sekitarnya. Karena ini pula lah yang membuat dia begitu percaya diri. Mudah saja dia membuat para gadis di sekolahnya jatuh hati sehingga dia sering gonta-ganti pacar.

Harinya yang yang biasa ia lalui dengan lancar tanpa hambatan itu pun tiba-tiba berubah menjadi hari yang sangat menyebalkan dalam hidupnya. Sedang asyik-asyiknya berjalan dengan penuh tebar pesona tanpa diduga sebelumnya bola voli dari arah yang cukup jauh seenaknya mendarat ke kepalanya.

"aaaaaaaau" jeritnya. "siapa sih yang maen bola voli?!"
Tiba-tiba seorang gadis menghampirinya
"ma... maaf ga sengaja."
"ga liat apa orang lagi jalan enak-enak... eh malah ditimpuk pake bola voli"
"ya kan ga sengaja. Lagian gue tadi juga minta maaf kok. Emang sakit banget apa?"
"ya sakit lah!"
"yeeee lebay banget sih lo"
"lo bilang apa tadi?!"
"mmm.. ga kok. Jadi gimana? Mau dianterin ke UKS gitu?"
"ga usah.. ga usah.. lagian bentar lagi juga masuk. Laen kali hati-hati. Awas lo ya kalo nimpuk pala gue lagi"
"iya.. iya.."
Si Doni pun langsung pergi.

Tak lama teman gadis itu menghampirinya.
"Ris gimana? Si Doni ngambek ga?"
"ga kok. Cuma tadi dia ngomel dikit doang. Oh jadi orang yang tadi namanya Doni ya?"
"iya.. yaelah Risaaaa masa lo ga tau Doni sih? Kemana aja sih lo?! Dia terkenal tau"
"oh iya ya. Bagus lah gara-gara lo gue jadi tau. Eh Nela, yang laen mana?
"kabur. Ya udah kita ke kelas yuk"

"eh orang aneh!" ujar Doni memanggil Risa
Risa pun tak juga menoleh. Lalu Doni bisa menyusul langkah Risa dan memegang pundaknya.
"eh" kata Doni singkat. Memang cukup singkat, namun berhasil membuat Risa kaget.
"apa?! Nama gue Risa, bukan eh" kata Risa ketus.
"oh sori. Eh orang aneh... oh salah. Risa lo orang yang nimpuk gue pake bola voli itu kan?" kata Doni sambil menebak.
"iya kenapa, kok dibahas lagi?!" sahut Risa galak.
"engga cuma mastiin aja. Lagian gue manggil lo bukan gara-gara itu kok"
"terus?"
Sambil menahan tawa Doni pun berkata "coba liat ke bawah. Liat kaos kaki lo."
Wajah Risa pun memerah. Ternyata Risa salah memakai kaos kaki. Sebelah putih sebelah hitam. Sambil menunduk malu risa berujar "makasih udah ngingetin"
Risa pun pergi. Ia bergegas menuju koperasi sekolah untuk membeli kaos kaki baru.

 ***

Saat ini Risa berada di perpus. Dia meminjam 5 buku yang cukup tebal untuk tugas membuat KIR. Tiba-tiba dia menabrak sesuatu.
Brukk.. buku yang dipegang Risa pun berjatuhan.
"makanya jalan tuh liat-liat, dasar orang aneh. Sini gue bantuin. Ke kelas lo kan?" kata seseorang yang nampak tak asing bagi Risa. Dia berjalan mendahului Risa sambil membawa buku-buku yang Risa pinjam dari perpus, cukup tebal dan berat tentunya.
Tak disangka orang itu adalah Doni. Yang kata teman-temannya itu cowok terperfect di sekolahnya. Padahal Risa merasa biasa saja, malah dia sebal karena bertemu Doni lagi, yaa apalagi kalau bukan karena kejadian dia yang salah memakai kaos kaki yang cukup membuatnya malu, dan kejadian itu Doni terlibat di dalamnya.
Memang nampaknya Doni baik hari ini. Doni ikut membawa buku-bukunya yang sangat tebal itu. Tetapi tetap saja, tak jarang Doni memanggilnya dengan sebutan "orang aneh", dan itu cukup membuatnya kesal. Tapi biarlah, toh dia juga sangat terbantu saat Doni membawa buku-bukunya, dan akhirnya dia berusaha meredam rasa kesalnya sebisanya.
tunggu kok Doni tau sih kelas gue di mana? Kan gue gak pernah ngasih tau.. batin Risa dalam hati.

***

Sejak awal Doni memang tertarik dengan gadis itu. Rambut hitam lurus dengan panjang sepinggang, wajah oval, bibir merah tipis dan mata berwarna coklat hazel itu cukup membuat ia terpana. Tapi nampaknya gadis itu tidak cukup populer, malah mantan-mantan ia sebelumnya jauh lebih cantik. Entah mengapa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan cara yang tidak terduga, yaitu: gadis itu menimpuknya dengan bola voli?! Bayangkan sodara-sodara! Seorang Doni Alamsyah jatuh cinta pada gadis aneh itu. Dia tak habis pikir mengapa dia jatuh hati pada gadis yang bernama Risa itu, padahal sejak awal sepertinya gadis itu tak tertarik kepadanya, padahal dia sudah menolongnya, walaupun kejadian sebelumnya dia iseng mempermalukannya. Ya Risa sepertinya berbeda dengan gadis lainnya. Mau tidak mau Doni harus melakukan cara kedua, ya kalau tebar pesona tidak bisa, cara kedua adalah: membuntutinya!

Hal-hal yang diketahui Doni saat membuntuti Risa selama ini:
Risa adalah siswi di kelas XI IPA 3 yang hanya berjarak 2 kelas dari kelasnya sendiri yaitu XI IPA 1. Dia sendiri pun heran mengapa selama ini dia tidak pernah melihat Risa sebelum insiden bola voli itu. Risa selalu ke perpustakaan pada saat istirahat. Risa setiap sore selalu pergi ke cafe yang ternyata cafe itu milik pamannya Doni. Sungguh kebetulan yang menguntungkan.
Dia puas dengan hasil penyelidikannya, dan sore ini dia berencana ke cafe milik pamannya.

Setelah sampai, kebetulan Risa sudah ada di sana. Dia pun langsung meghampirinya.
"hei orang aneh, ngapain di sini?"
Risa sangat kaget melihat Doni yang kini sudah di depannya.
"ga liat apa lagi minum?! Satu lagi, jangan panggil gue orang aneh lagi"
"biarin ah, lo cocok kok dipanggil kayak gitu"
"nah lo sendiri ngapain di sini?"
"ya terserah gue dong. Orang cafe ini punya om gue."
Risa pun tak menanggapi itu. dia pun pergi saat sudah menyeruput habis milkshakenya.
"Mau ke mana?"
"Bukan urusan lo kali"
"Gue anter"
"Ga usah, gue mau langsung pulang"
"Ya udah gue anter"
"Ga usah deket kok dari ini. Gue jalan kaki"
Lalu Risa pun bergegas pergi. Doni pun menyusulnya, berjalan beriringan dengan Risa. Tak ada percakapan di antara mereka. Sebenarnya Risa sudah cukup kesal karena Doni mengikutinya, bahkan sampai dia masuk rumah. Dia tak mengerti, bukankah selama ini Doni yang aneh. Mengapa dia yang dipanggil orang aneh?

 Seperti biasa, Risa keperpus saat senggang. Kali ini ia  pun membawa 5 buah buku perpus yang akan dia kembalikan. Saat itu tiba-tiba ada seseorang yang merebut bukunya. Siapa lagi kalau bukan Doni, si iseng.
"ke perpus kan? Gue bantu."
"ga usah"
Tetapi tetap saja Doni tetap membawa buku-buku itu. Bahkan Doni pun mendahului Risa.
Setelah ke perpus, Doni pun meminta permintaan yang tak terduga.
"pokoknya pulang sekolah lo harus ikut gue ke suatu tempat, kan gue udah bantu lo tadi"
Belum sempat Risa menjawab, Doni pun sudah meninggalkannya. Benar saja, saat waktunya pulang entah mengapa Doni bisa menemukan Risa. Doni langsung menarik Risa menuju motornya.
"ga ada pilihan laen ya? Kalo gue ga mau gimana?" kata Risa saat mereka sudah sampai di tempat parkir sekolahnya.
"ga boleh pokoknya harus ikut"
Risa pun menurut. Akhirnya mereka sampai di sebuah taman.

"bagus kan?"
Risa pun mengangguk. Mereka pun semakin akrab saat di taman itu, sejak hari itu di sekolah pun mereka sering bersama.
Pada saat mereka ke taman itu lagi, Doni pun mengungkapkan perasaannya
"Ris gue udah lama suka sama lo, malah dari lo nimpuk bola voli waktu itu Ris.. Lo mau kan jadi pacar gue Ris?"
Tentunya Risa bingung, dia pikir Doni bercanda. Doni benar-benar aneh hari ini. Risa tak bisa berpikir jernih.
"lo kok aneh banget sih? Tau ga, lo tuh sebenernya yang pantes dipanggil orang aneh, bukan gue.."
Akhirnya Risa meninggalkan Doni yang kini mematung, bahkan menyusul Risa pun sepertinya ia tak sanggup.

Doni pun akhirnya mengetahui satu hal. Tak selalu kita mendapatkan apa yang kita inginkan, dan tak selamanya persoalan yang kita hadapi sesuai harapan kita. Memang sebelumnya dia tak pernah ditolak, dan kini berbeda. Dia pun akhirnya tau, bahwa Risa itu berbeda.. beda dari yang lainnya dan dia harus menerimanya.. menerima keputusan Risa yang menolaknya.

RASA RISA [3/3]Where stories live. Discover now