O8

239 41 0
                                    

hari ini aku di undang ibu jaemin untuk datang kerumahnya, beliau ingin aku mengajarinya membuat kue.

saat sampai sana aku langsung di sambut dengan jaemin yang sedang memanaskan motornya

"na? mau kemana?" tanya ku bingung pada jaemin, fyi aku sudah tidak terlalu marah pada jaemin karna saat waktu aku di bawa mark ke rumah sakit dia langsung pergi untuk melihat keadaanku.

jaemin tersenyum dan mulai menaiki motornya "aku ingin mengantar ji ra membeli kalung, bunda yang menyuruh. kenapa kau ke rumah?" aku diam sejenak karna bingung mau menjawab apa.

"ah , a-aku ingin . . . ke rumah mina! tadinya aku ingin meminta kau mengantar ku" entah kenapa, tapi aku hanya ingin berbohong kali ini.

"begitu ya? maaf aku tidak bisa mengantar mu. mau ku telfon mark agar dia mengantar mu?" tawar jaemin pada ku.

dengan cepat aku menggelengkan kepalaku, "tidak perlu na! biar aku yang menelfonnya nanti. pergi lah! pasti ji ra sudah menunggu" kataku.

jaemin tersenyum ramah pada ku lalu mulai melajukan motornya dan meninggalkan ku sendiri di depan pekarangan rumahnya.

perlahan aku mulai menunduk, apa ini? sakit sekali melihat jaemin lebih sering menghabiskan waktunya dengan ji ra terus menerus seperti ini. sampai kapan? sampai kapan ini akan terus terjadi?

saat tengah sibuk dengan pikiran ku tiba tiba suara ibu jaemin membuatku mulai mengangkat kelapa ku karna kaget.

"nak? sudah datang ya? mari masuk sayang" sambut ibu jaemin dengan ramah.

beliau mulai mengajak ku mengobrol di ruang tamu, kami berbincang banyak hal seperti tentang kabar keluarga ku dan juga tentang bagaimana hubungan ku dengan jaemin sekarang ini.

"aku dan jaemin baik baik saja" jawab ku pada ibu jaemin dengan ramah.

"ah bagitu ya, syukurlah kalau begitu." ibu jaemin mengangguk paham.

"eum, bu? jaemin sepertinya sangat menyayangi sepupunya ya? setiap saat dia selalu bersama dengan ji ra" tanyaku di akhiri dengan kekehan kecil guna menutupi kegelisahan ku.

"ji ra? siapa ji ra? y/n, apa kau lupa bahwa sepupu jaemin hanya mark? ibu tidak punya saudara lagi jadi jelas sepupu jaemin hanya mark." jawabn ibu jaemin membuat ku terdiam seribu bahasa.

lantas, siapa ji ra? kenapa jaemin berbohong? rasanya aku bisa saja menangis sekarang ini, tapi aku menahanya karna tak mungkin aku menangis di depan ibu jaemin yang tak mengetahui apapun.

"nak? ada apa?" lagi, suara ibu jaemin membuyarkan lamunanku. "ah tidak, mungkin saat jaemin memperkenalkan ji ra aku salah dengar" jawab ku sekenanya.

ternyata ini penyebab teman teman ku gugup saat aku menyebutkan nama ji ra di depan mereka semua? seharusnya aku sadar saat itu juga, bodoh.

🦋🦋🦋

siang berganti sore dan aku kini tengah berada di sebuah cafè di dekat sekolah.

aku membuat janji dengan ryujin, minju, renjun dan jeno untuk bertemu sekarang ini. aku harus menanyakan langsung kebenarannya pada mereka semua.

saat jam sudah menunjukan pukul 19:54 KST mereka akhirnya mulai datang secara bersamaan, minju juga datang bersama kekasihnya hyunjin.

saat mereka datang aku langsung menyuruh mereka untuk segera memesan minuman dan makanan karna waktu yang akan aku habiskan dengan mereka akan cukup lama.

kami semua mulai mengobrol ringan, tertawa sesekali karna lelucon yang ryujin lontarkan tapi berbedan dengaku. aku hanya diam memperhatikan mereka semua.

tangan ku memainkan gagang cangkir kopi pahit ku, sebenarnya aku tidak suka kopi pahit tapi untuk pertama kalinya aku memesan kopi ini dan meminumnya dengan santai.

"kalian..." kalimat itu keluar dengan intonasi yang cukup tinggi tetapi tetap terdengar santai.

mereka semua yang tadi asik berbincang mulai menatap ku dengan penuh tanya. "kenapa menyembunyikan hal itu?" aku mulai menopang daguku dan menatap mereka dengan santai, tapi bisa terlihat dari sorot mataku kalau ada kebencian dan amarah yang aku pendam.

"menyembunyikan? tentang apa?" tanya jeno bingung, aku mulai merenggangkan otot otot bahuku.

"ji ra, na ji-ra." dengan menyebutkan namanya saja mampu membuat mereka terkejut dan lihat?bahkan hyunjin  ikut terkejut yang sepertinya juga sudah tahu akan masalah ini.

kenapa? apa hanya aku yang tidak di beritahu masalah sebesar ini? kenapa?! kenapa semua berkhianat?! apa aku sebodoh dan senaif itu?!

"i-itu..." minju terlihat gugup saat menjawab pertanyaan ku.

"SEJAK KAPAN AKU TANYA?!" bentak ku pada mereka semua, syukur cafè kali ini sedang sepi jadi aku bisa leluasa berteriak di dalam sana.

"sejak d-dua bulan lalu" jawab ryujin dan mulai menunduk.

jadi?jaemin dan ji ra sudah dua bulan bermain di belakangku?aku tersenyum kecut mendengar itu dan mulai mendongak, rasanya air mataku tak bisa di bendung lagi kali ini.

"k-kalian sahabat ku, tapi kenapa kalian memperlakukan ku seperti ini? kenapa? apa aku pernah berbuat salah pada kalian?" tanyaku dengan terisak pada mereka.

tangis ku pecah di sana, membuat ku terlihat sangat sangat lemah di depan mereka tapi aku tidak perduli. hati ku sudah terlanjur sakit karna masalah sialan ini.

dengan cepat aku menarik tas ku yang berada di meja dan mulai pergi meninggalkan cafè.

🦋🦋🦋

aku memutuskan untuk pulang ke rumah karna aku sudah cukup lelah hari ini karna t'lah mengetahui suatu kebenaran yang memuakkan dada ku.

saat di perjalanan pulang aku malah mulai menangis lagi dan akhirnya memilih untuk duduk di trotoar dan menyembunyikan wajah ku di balik kedua lututku.

aku mulai menangis sejadi jadinya, tapi tak lama aku merasa seperti ada yang memegang bahuku dan mulai memanggil namaku.

"y/n..." aku tahu, dia adalah mark.

aku langsung mengangkat kepalaku dan mulai memeluk erat mark sambil menangis dengan keras.

"m-mark, jaemin kenapa jahat sekali padaku? k-kenapa semuanya berbohong mark?" tanyaku di tengah isakan ku.

"hey, sudah sudah. aku sudah tahu karna ryujin sudah menceritakannya pada ku, kalau kau tetap ingin menangis aku tak apa. kau bisa memakai bahuku untuk menangis kapan saja" kata mark padaku.

aku mulai menangis lagi karnanya, ini benar benar menyakitkan untukku. kisah yang selalu aku banggakan ternyata hanya hayalan semata, semua itu penuh dengan kebohongan.

dan akhirnya malam itu aku habiskan dengan menangis dalam pelukan mark yang hangat dan nyaman.

TBC
MODELAN JAEMIN JUGA BISA SELINGKUH YE IJAH ?!🤔

MEMORIES.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang