Li Syaoran melarang Kinomoto Sakura menggunakan sihirnya selama di Hongkong. Tapi sambutan yang sudah disiapkannya tidak benar-benar berjalan mulus seperti apa yang sudah ia angan-angankan ketika perempuan ini mengunjunginya. Lantas Sakura tak enak...
Sesampainya di toilet, Tomoyo ikut mengganti bajunya serta Sakura dengan yang lebih manis. Sakura sendiri hanya tertawa renyah karena sudah tahu temannya akan antusias seperti ini walau tetap belum biasa memakluminya.
“Jadi, apa rencanamu Sakura-chan?” tanya Tomoyo mengarahkan kameranya kepada sang empu.
“Aku akan memakai kartu MIRROR untuk menggantikan Sakura dan kalian bisa pergi tanpaku. MIRROR akan menahan Syaoran yang pasti akan langsung menyadarinya dan mencariku, sementara itu aku akan melakukan rencana berikutnya.”
Penjelasan Sakura membuat Tomoyo selalu kagum pada dirinya. Lantas ia berseru, “Sakura-chan, itu mengagumkan!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berikutnya Sakura fokus pada kekuatannya untuk menggunakan kartu. “Wahai kunci penyimpan energi bintang! Munculkan di hadapanku! Sakura memerintahkanmu sesuai perjanjian! RELEASE!”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PHAW!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Pantulkan bayanganku dan ciptakan seorang aku lagi! MIRROR!” seru Sakura sambil mengetukkan tongkatnya ke kartu MIRROR dan muncul replika dirinya sedang tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tomoyo melambaikan tangan dan akan menunggu Sakura di kuil dengan kamera yang sudah siap siaga. Sementara Sakura sendiri segera menyusul ke daerah kuil dan bersembunyi di suatu tempat untuk menjalankan rencananya.
