part 4

162 30 6
                                    

Papi gilang langsung menarik nafas dengan sekuat-kuatnya dan itu membuat jirayut dan rara semakin tegang di buatnya
"DIJODOHKAN"ucap papi gilang dengan lantang
"apa DIJODOHIN"ucap mereka serempak
"iya dan malam ini keluarga kami resmi akan melamar kamu ra"ucap papa irfan
"pah jirayut gak mau pah di jodohin sama dia"tunjuk jirayut pada rara
"gw juga ogah banget di jodohin sama loe,, pih rara gak mau pih"
"kalian tidak bisa menolak perjodohan ini semakin kalian menolak maka semakin cepatlah PERNIKAHAN kalian di adakan"ucap papi gilang
"tapi pih apa maksud semua ini kenapa rara di jodohin sama orang yang selama ini rara benci" ucap rara
"alasannya sudah papih jelasin kan sama kamu karna kalian berdua itu selalu ribut dan gak pernah akur dan mungkin dengan cara inilah kalian bisa selalu bersama"jelas papi gilang
"iya jirayut apa yang di katakan sama papinya rara benar ini semua sudah lama kami rencanakan bahkan dari kalian masih kecil" kata papa irfan
"tapi pah gak bisa gitu dong jirayut kan udah dewasa pah dan jirayut berhak memilih apa yang menjadi pilihan jirayut sendiri" kata jirayut
"tidak bisa,, sekarang lebih baik kalian pasangkan cincin ini di jari manis kalian"suruh papa irfan
"ini raa ayo pasangkan di jari jirayut"
"tapi pih"
"jangan bikin papih marah sama kamu"
"ayo jirayut pasangkan di jari manis rara" mereka pun tak bisa berbuat apa-apa karna ini sudah menjadi kehendak kedua orang tuanya dan mereka pun tak bisa melawan dengan sangat terpaksa mereka pun sama-sama memasangkan cincin tunangan itu pada jari pasangan mereka
"nah jika sudah begini kan kalian tidak bisa dekat2 lagi dengan laki-laki atau wanita manapun karna kalian sudah di ikat dengan status kalian sebagai TUNANGAN"ucap papi gilang
"maaf om tante pah mah jirayut permisi dulu"ucapnya pergi
"rara juga mih pih om tante". Jirayut memilih untuk pulang ke rumahnya sementara rara pergi ke kamarnya mereka sama-sama tak menginginkan perjodohan itu tapi mereka juga tak mau menjadi anak yang durhaka nantinya
"rara kita belum selesai bicara"
"jirayut kamu mau kemana?"ucap papa irfan
"sudahlah biarkan saja mungkin mereka masih kaget gimana kalau sekarang kita makan malam saja"ajak papi gilang
"yasudah"
"kenapa juga gw harus di jodohin sama cwok gila kaya dia sih,,,aaghhhttt"gerutu rara
"gimana caranya gw bisa nolak perjodohan ini dan lepas dari status tunangan ini"ucap rara mencari berbagai macam alasan
"selama ini apa yang gw pikirkan terjadi juga tapi kenapa papah sama mamah dan juga om gilang dan tante dewi menjodohkan kita sementara gw sama dia aja gak pernah bisa akur apalagi nanti kalau gw nikah sama dia bakalan lebih ancur mungkin rumah tangga gw nanti,, gw harus cari cara supaya gw gak nikah sama dia !! tapi gimana caranya yah"
****
Pagi harinya mereka pun sudah terbangun di tempat masing-masing dan sedang sarapan di rumah mereka masing-masing
"ciieee,,, yang udah tunangan"ledek putri sang adik pada jirayut
"diem loe dek"
"hihihi,, gimana kak rasanya"
"dek diem deh"
"iya iya"
"jirayut cincin kamu mana?"tanya papa irfan yang tak melihat cincin di jari jirayut
Jirayut baru menyadarinya saat papahnya bicara seperti itu padanya ia pun langsung meraba tangannya dan melihat jarinya
"pah jirayut gak mau pake cincin itu pah"
"kenapa? Pokoknya papah gak mau tau kamu harus pake cincin itu"
"tapi pah jirayut takut kalau temen-temen jirayut tau kalau_"
"pake papah bilang"
"iya iya". Jirayut pun langsung kembali ke kamarnya dan mengambil cincinnya
"selamat pagi kakak ku sayang"
"emm,,"ucapnya tak bersemangat
"ciee yang semalam abis di lamar sama kak jirayut"
"apaan sih loe diem deh gak usah ikut campur urusan orang dewasa"
"rara cincin kamu mana kok gak di pake sayang"ucap mami dewi
"eeuuu,,, ada di kamar mih"
"pake dong raa"
"nggak ah pih"
"di pake dong sayang"
"pih rara gak mau nanti anak2 di kampus ada yang tau kalau aku pake cincin itu"
"ya kamu tinggal alasan aja apa kek"
"nggak ah pih"
"pake papih bilang pake"
"euuu,,, iya iya"
45 menit mereka pun telah selesai sarapan dan langsung berangkat ke tempat mereka masing-masing
"jirayut"panggil papa irfan
"apalagi sih pah"
"kamu ke kampus bareng sama rara"
"hah!! Nggak ah pih dia kan punya mobil lagian jirayut kan nganterin mput dulu ke sekolahnya" kata jirayut
"putri sama papah,, iya kan sayang" ucap papa irfan
"iya pah"
"dek kan biasanya kamu sama kakak berangkatnya"
"kan sekarang udah beda kak aku di anter sama papah aja"
"udah sana kamu tunggu rara di depan rumahnya"
"tapi pah"
"udah buruan"
"iya-iya"
"nda buruan dong nanti kakak bisa telat"
"hari ini randa berangkatnya sama papih"
"loh kenapa pih?"tanya rara
"karna kamu akan berangkat sama seseorang"
"siapa lagi sih pih"
"mulai sekarang kamu harus berangkat bareng sama calon suami kamu"
"tapi pih aku kan bawa mobil"
"nggak bisa"
"assalamualaikum"salam jirayut
"nah itu dia datang sekarang mana kunci mobil kamu"
"pih rara bisa bawa mobil sendiri kok tanpa harus bareng sama dia"
"nggak bisa, yaudah kunci mobilnya sini biar nanti ali aja yang bawa mobil kamu"
"yaudah nih" memberikan kunci mobilnya
"udah sekarang kamu berangkat bareng jirayut"
Rara pun menemui jirayut yang sudah menunggunya di luar dengan muka yang sedikit BT karna lagi-lagi ia harus kalah dengan papinya
"lama banget sih loe"
"loe juga ngapain pagi-pagi ada di rumah gw"
"kalau bukan karna bokap gw yang nyuruh gw kesini mana mau gw kesini males banget"
"rese banget sih"
"loh loh kok malah ribut sih udah sana kalian jalan nanti kalian telat lagi"
"iya om"
"yaudah pih rara berangkat dulu yah"
***
Di sepanjang perjalanan mereka pun masih sama-sama diam tak bicara apapun dan dengan hati dan pikiran masing-masing ntah apa yang mereka pikirkan
"gw harus cari alasan apa yah kalau sampai anak-anak liat gw pake cincin ini lagian kalau tunangan sama cwek lain gw mau nah ini gw harus tunangan sama MUSUH gw sendiri,, ahhh,,"gumamnya memukul stir
"nih orang kenapa sih aneh banget"gumam rara "semoga aja nanti anak-anak gak tau kalau ini adalah cincin tunangan gw sama dia apalagi gw 1 kelas sama dia dan bahaya juga kalau sampai anak-anak tau kalau gw sama dia udah tunangan dan gak boleh ada yang curiga sama gw atau pun sama dia"
Tak lama mereka pun sampai di kampus jirayut menurunkan rara sebelum masuk ke dalam kampus
"loe turun sekarang"
"kenapa gw di turunin disini sih"
"loe bloon yah gw gak mau aja anak-anak tau kalau kita pergi barengan"
"tapi gak disini juga dong"
"ini udah nyampe kampus"
"eeuuu,,, kalau bukan karna bokap gw ogah gw 1 mobil sama loe"ucapnya membanting pintu mobil dengan keras
"dasar nenek lampir loe"
Jirayut pun memasukan mobilnya di kampus dan memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah biasa ia tempati bersama teman temannya dan seperti biasa jirayut dan teman-teman sebelum masuk ke kelas mereka mengobrol2 dulu di parkiran
"semoga mereka gak ada yang curiga sama gw"gumam jirayut
"hai bro"sapa beni
"hai jirayut, muke loe kenapa kaya yang BT gitu sih"tanya faul
"gak apa-apa kok"
Tiba-tiba rara pun datang dan ia sengaja melewati parkiran karna ia akan melakukan sesuatu pada jirayut dan ia pun lewat dengan senyum-senyum, dan tiba-tibaaaa ...
"awww,,, eh nenek lampir jalan pake mata dong loe main injek-injek kaki orang,, aduhhm,, sakit banget kaki gw"
"ups sory gw gak sengaja lagian suruh siapa kaki loe ada disitu"
"dasar kalau bukan tun_"ucap jirayut terhenti "gw gak boleh keceplosan,,,"
"loe mau ngomong apa ga?"
"nggak bukan apa-apa,, aduh fa ben kaki gw sakit banget ini di injek sama nenek lampir tuh"
"lagian kaki loe juga sih disitu"
"kenapa loe jadi ikut-ikutan dia ben"
"haha,,, tau loe beni"
"aduh,, ini pasti merah ini kaki gw"
"udah yuk ke kelas"
"ini kaki gw gimana?"
"loe masih bisa jalan kan?"
"tapi sakit fa"
"manja loe,, udah buruan"
Jirayut pun berjalan dengan sedikit pincang karna masih sakit akibat dari injakan kaki rara sementara rara pun sudah sampai di kelas dan langsung duduk di kursinya
"kenapa loe ra kok senyum-senyum gitu sih?"tanya nabila
"gw seneng abis ngerjain cwok gila itu"
"loe ra pagi-pagi kasian kali anak orang loe kerjain kaya gitu"
"hahaha,,biarin aja bil". Tak lama jirayut dan teman2nya pun datang dan sengan kaki yang sedikit pincang karna sakit jirayut pun duduk di tempatnya
"eh jirayut loe kenapa? Kok loe jalannya pincang kaya gitu"tanya selfi
"iya jirayut kaki loe sakit" tanya nabila
"iya kaki gw lagi sakit ini gara-gara di injek nenek lampir tadi"
"hah !! nenek lampir" selfi dan nabila langsung menoleh ke rara karna ia mengingat perkataan rara tadi
"jangan bilang loe ra yang ngerjain si jirayut sampai kaya gitu"
"nggak tuh biasa aja gw"
Tiba-tiba ada seorang wanita yang mendekati jirayut dan duduk di sampingnya karna bangku tersebut masih kosong
"kamu kenapa jirayut?"tanyanya
"eh loe lif gw gak apa-apa kok"
"tapi tadi aku liat kamu jalannya agak sedikit pincang gitu" ucap alif
"ini kaki gw tadi ada yang nginjek biasa cwek yang suka ngejar2 gw jadinya dia nginjek gw karna gak terima kalau gw nolak dia"ucapnya jirayut dan rara mendengarnya
"ih PD banget sih loe lagian tuh cwek ngapain lagi so cari perhatian segala sama dia"gumam rara tanpa ia sadari ia berbicara seperti itu dan itu sedikit nada cemburu jika rara cemburu kalau jirayut di dekati oleh alif apalagi alif itu memang suka terhadap jirayut
"aku bawa kamu ke uks yah " ajak alif
"nggak apa-apa lif lagian nanti juga gw sembuh kok"
"yakin"
"iya"
"yaudah aku balik ke kursi aku yah"
"iya,, makasih yah"
"sama-sama jirayut"
Setelah kepergian Alif jirayut langsung melihat reaksi rara dan rara langsung pura2 membaca buku dan tak lama dosen pun masuk
"gw punya IDE"gumam jirayut
"dasar genit tuh cwek so cari perhatian semua laki-laki yang dia kenal semuanya kaya gitu belum tau aja dia sebenernya"gumam rara
Pelajaran pun masih berlanjut sampai tiba waktunya mereka pun beristirahat dan rara sudah terlebih dahulu ke kantin bersama teman-temannya sementara jirayut masih di dalam bersama ridwan, beni dan juga faul serta masih ada alif juga di kelas mereka.

KEKUATAN CINTA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang