"Hari ini kita raehersal terakhir ya. Ayo yang serius! Mohon kerjasamanya."
"Semua ke posisi masing-masing!"
"Alrissa, berdiri lebih tegap!"
"Ink, maju!"
"Tay, dokumentasikan ya."
"Oke, siap ya. 3,2,1 mulai!"
"Pada suatu hari..."
Aku memantau dari kejauhan. Semua properti dipasang sempurna. Pencahayaannya sangat baik, semua terpasang diatas sana. Lampu-lampu sorot itu cukup besar.
Ah, aku membayangkan bagaimana jadinya ya jika lampu-lampu tersebut berjatuhan. Seperti bintang jatuh pasti. Aduh, kenapa aku mau ketawa sih. Membayangkan nya saja sepertinya menyenangkan. Maksudku, membayangkan tubuh mereka tertimpa lampu-lampu itu~
-
Dilihat dari penampilan hari ini, mereka sangat bekerja keras untuk menampilkan yang terbaik. Akupun sangat menikmatinya.
Aku tersenyum melihat Ink dengan lancar memainkan perannya. Wanita itu.. memang cantik dan berbakat. Tapi maaf ya, kau mengambil milikku.
Jadi.. jangan salahkan aku ya, kalau sesuatu terjadi.
-
Seluruh crew bertepuk tangan saat para pemain menyelesaikan latihan terakhir mereka. Oab tak henti-hentinya memuji para pemain. Ia nampaknya sangat puas.
"Tay! Besok selepas acara, kita kumpul ya. Makan-makan lah, gue traktir!" Oab menepuk pundak Tay yang sedang merapikan kameranya.
"Wah mantep nih, siap!"
"Eh Tay.. itu temen lo kan?" Oab menunjuk ke arah New yang berada di pojok belakang ruangan. Tay mengangguk lalu menghampiri New.
"Kenapa New? Cari aku?"
"Hm? Nggak kok. Aku kesini mau liat-liat aja." Senyumnya mengembang, tulus.
"Ooh. Besok nonton kesini?"
"Gatau sih. Maunya mah, iya."
"Nonton aja! Kamu harus liat sekeren apa penampilannya Ink." Ucapnya antusias. Senyuman New seketika luntur. namun ia dapat mengontrol ekspresinya sebaik mungkin.
"Siaaap."
Siap-siap yah.. batin New.
.
Halo........
Udah kelamaan ga lanjut jd rada stuck hm.
Masih ada yang mau baca kelanjutannya kah? Hehe
Makasih udh baca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi | taynew
FanficNew Thitipoom, pria itu terlihat manis dan polos. Wajahnya bersinar, semua orang menyayanginya. Sikapnya manis, dan murah senyum. Semua tak akan pernah menyangka atas apa yang telah ia perbuat. Ini karena.. Obsesinya yang amat besar kepada Tay Tawan...