[1] Salah laporan

3.6K 345 23
                                    

"Bang-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang-.." Woozi terus masuk tanpa menghiraukan decakan kesal kakak nya yang nampak tengah sibuk dengan lembaran kertas musik.

"Bang Yoong-.." panggil Woozi lagi saat merasa diacuhkan Yoongi, kakak nya.

"Paan?" Woozi otomatis mendekat saat Yoongi menjawab panggilan nya, ya walau dengan ketus.

Yoongi sangat malas diganggu saat sedang mengerjakan sesuatu, Woozi tahu itu. Tapi hal ini benar-benar harus dilakukan nya.

"Tadi waktu gue ke mall sama Sohye, gue liat mbak Wendy bang" Suga yang tengah mencorat-coret kertas musik mendadak terdiam.

"Terus?" Suga kembali nampak acuh.

"Sama cowok bang-..",

"Siapa?" Suga menyela, agak penasaran sebenarnya.

"Bang Mark" jawab Woozi yang kemudian segera keluar karena merasa telah selesai melapor pada kakak nya itu. Bukan karena apa, tapi memang sudah jadi kebiasaan Woozi untuk melapor pada kakak nya saat tak sengaja melihat Wendy dimanapun pacar kakak nya itu berada.

Woozi awalnya merasa risih diminta Yoongi begitu, namun setelah tahu alasan Yoongi Woozi akhirnya mau.

"Please Zi, lo tau kan Wendy itu pacar pertama gue" pinta Yoongi waktu itu. Kadang Woozi terkekeh kecil saat mengingat ucapan Yoongi saat itu.

Ya, Wendy memang pacar pertama Yoongi. Woozi sendiri tak habis pikir kenapa kakaknya yang terkenal dingin itu bisa menjadi kekasih Wendy, kakak kelas yang selalu bersikap ramah padanya. Bagai api dan es awalnya Woozi kira hubungan kedua nya tak akan sampai satu bulan. Namun ternyata dugaan Woozi salah, kakaknya ini betah sekali menjalin hubungan dengan Wendy.

.
.

Yoongi masih duduk terdiam, padahal sudah hampir dua puluh menit ia dan Wendy duduk disalah satu bangku cafe.

"Yoong, kali ini apa lagi sih?" Gerutu Wendy yang sudah mulai paham sikap diam nya Yoongi.

Hampir setahun menjalin hubungan dengan Yoongi membuat Wendy mulai terbiasa dengan segala macam sikap Yoongi. Mulai dari dingin nya Yoongi saat berhadapan dengan banyak orang sampai judes nya cara bicara Yoongi saat bersama geng nya, bangtan. Wendy sudah tahu semua nya.

"Yoongi please, aku butuh kejelasan. Kenapa lagi? Aku buat salah? Bilang Yoong, nggak diem aja" keluar sudah semua kesal Wendy yang beberapa hari ditahan nya karena Yoongi belakangan ini menghilang dnegan alasan tugas.

"Mikir sendiri Wen. Kamu ngerasa bersalah nggak? Kalo nggak ya udah" dan setelah nya Wendy yang masih kaget dengan jawaban Yoongi akhirnya memilih berdiri.

"Terserah kamu Yoong, aku nggak ngerasa bersalah" ucap Wendy yang akhirnya beranjak membuat Yoongi mendadak berlari kecil menyusul Wendy yang masih kesal.

Srak!

"Lepasin" ucap Wendy agak bergetar saat akhirnya menepis cekalan di pergelangan tangannya.

Yoongi yang menyadari suara Wendy terdengar agak serak akhirnya melepas pelan genggaman nya.

"Maaf Wen-.." ucap Yoongi pelan menghentikan Wendy yang baru berbalik dan akan berjalan menjauh.

"Aku terlalu takut kehilangan kamu. Aku nggak bisa liat kamu deket sama cowok lain Wen, walaupun itu Mark Tuan tetangga kamu" Wendy terdiam, dengan wajah masih kesal Wendy menatap Yoongi tak percaya.

"Kamu marah karena aku deket sama Mark? Seriously Yoong? Dia cuma tetangga aku. Nggak lebih Yoong" Yoongi menunduk tanpa ada niatan menatap Wendy, ia tahu Wendy nya sedang menatap kesal dirinya.

"Maaf Wen-.."

Grep

Yoongi membeku, ia kira Wendy akan kembali membalas ucapan nya, namun yang terjadi justru membuat Yoongi tak habis pikir. Wendy memeluknya.

"Jangan gini lagi ya Yoong, Mark cuma tetangga aku, kamu yang pacar aku. Nggak perlu secemburu ini sama Mark" ucap Wendy dibalik pelukan yang kini dibalas Yoongi.

"Tapi buat apa hari sabtu kemarin kamu ke mall sama Mark?" Tanya Yoongi masih betah berpelukan dengan Wendy.

"Sabtu? Kamu kok tau?" Tanya Wendy sembari melepas lebih dulu pelukan kedua nya.

"Ada yang laporan Wen-.."

"Pasti Woozi? Kamu suruh dia ngikutin aku lagi?" Sela Wendy nampak kembali kesal. Yoongi hanya mengangguk pelan.

"Ya udah sih Wen, kamu tinggal jawab aja ngapain kemarin sabtu jalan sama Mark"

"Aku cuma nemenin Mark ketemuan sama Sana. Nggak lebih" ucap Wendy yang seketika membuat Yoongi menghela nafas lega. Ternyata semua tak seperti pemikiran nya.

 Ternyata semua tak seperti pemikiran nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[632]

Storyline [wenga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang