Part 6 : Modus

574 15 0
                                    

Esok harinya Deva pergi ke kampus. Seperti biasa, ia sibuk dengan mata kuliahnya, juga dengan urusannya dalam mempersiapkan event kampus.

"Vava, hai. Kamu kok masih di sini?"

"Ehm. Aku nunggu taksi kak."

"Dia gak bisa jemput kamu sekarang?"

"Iya. Iqbal lagi sibuk banget di rumah sakit."

"Pulang sama kak Nathan aja yuk!"

"Gak deh kak. Aku gak mau kakak ribut lagi sama kak Reza."

"Hemm, yaa. Oke. Ini lagi hujan deres Va, mungkin taksinya gak berani terobos hujan ini."

"Ya kalo gitu gak apa-apa aku tunggu di sini aja sampe hujannya reda."

"Oke Va, aku temenin kamu sampe taksi kamu dateng."

Di tengah derasnya hujan, Nathan mencoba bicara dengan Deva dari hati ke hati.

"Vana, aku boleh ngomong sesuatu sama kamu gak?"

"Ngomong aja kak. Kenapa?"

"Aku masih bener-bener gak ngerti sama takdir kita. Jalan Tuhan buat kita itu serasa rumit banget kan? Dulu kita dipertemukan, terus kita dipisahkan gitu aja. Lalu sekian lama semuanya berubah, akhirnya Tuhan pertemukan kita lagi sekarang. Itu buat apa coba?"

"Mungkin Tuhan pengin tunjukkin ke kakak kalo aku sekarang udah bahagia sama hidup aku yang baru dan kak Nathan harusnya juga berhak bahagia dengan hidup baru kakak."

"Kalo emang itu maunya Tuhan, kenapa Dia gak ambil perasaan cinta aku buat kamu sampe sekarang? Kalo memang aku harus move on. Tuhan harusnya bantu aku kan?"

"Kak, intinya kak Nathan harus berusaha. Lupain aku, jauhin aku. Lupain semua tentang masa lalu kita."

"Aku gak bisa Va!!"

💔

Nathan tak bisa menahan perasaannya. Ia justru semakin mendekat pada Deva, menyentuhnya, memeluknya, bahkan berusaha mencium bibirnya.

"Lepasin aku kak!"

"Vava maafin aku, aku bener-bener masih cinta sama kamu sayang!"

"Kenapa kak Nathan kayak gitu? Aku benci sama kakak. Aku tau, kakak suruh aku gabung ke panitia event cuma biar kakak bisa deket sama aku lagi kan? Event itu cuma alesan kak Nathan aja. Ternyata kakak masih begitu berharap kita balik lagi kayak dulu, aku--ahh, aku gak pengin liat kakak lagi. Kak Nathan, suka gak suka, mulai detik ini aku keluar dari panitia event!"

"Vava, tunggu Va, kamu gak boleh kayak gitu. Maafin aku Va."

Deva pergi meninggalkan Nathan, sementara Nathan merasa menyesal telah membuat Deva sedih dan membencinya.

===

From Hospital to HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang