Part 21 : Revenge

1.9K 314 51
                                    

3 hari berlalu semenjak peristiwa penting yang terjadi di dapur. Seulgi bungkam akan hal itu,ia tak ingin jimin tahu dan malah membuat keadaan semakin kacau. Hal ini berdampak pada seulgi yang menjadi tidak tenang. Kyungmin sangat licik dan celakanya seulgi tak tahu apa yang akan pria itu rencanakan kedepannya.

Seulgi pergi ke bank terdekat untuk mengambil uang. Jimin memberikan seulgi banyak sekali uang di atmnya dan rencana seulgi adalah mengambil seluruh uang itu dan membawanya pergi. Seulgi memasuki kantor bank tersebut,karena seulgi mengambil uang untuk jumlah yang banyak,pihak bankpun memanggil seulgi ke kantornya.

"Mohon maaf nona apa anda yakin ingin mengambil seluruh uang anda?"

"Ya tentu saja"

"Tapi kami mengkhawatirkan anda karena jumlah uang yang sangat banyak,mungkin saja ada orang berniat jahat yang akan mencurinya. Lebih baik anda mengambil seperlunya untuk kepentingan keamanan"

"Pak aku mohon pada anda,aku tak punya banyak waktu untuk bicara. Aku ingin mengambil semua saldoku tanpa sisa"

"Baik nona"

Pihak bank dan beberapa karyawannya turun tangan untuk mencairkan saldo yang ada di atm seulgi. Mereka tampak sibuk menghitung dan menumpukan uang yang sangat banyak.

"Jumlah seluruh uang anda 2 milliar won"

"Ya betul,terima kasih"

Seulgi memasukkan seluruh uang itu kedalam 2 koper besar dan 1 ransel,iapun takut jika dijalan ada yang mencurinya tapi seulgi tak punya waktu lagi. Seulgi pergi menaiki taksi untuk menuju stasiun terdekat.

Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai kesana. Sesampainya di sana seulgi bergegas menuju loker. Ya,seulgi berencana menaruh seluruh uang itu di loker stasiun. Loker di stasiun cukup aman tapi untuk menaruh uang sebanyak itu di dalamnya seulgipun tak yakin akan amam atau tidak.

Clek

Seulgi menaruh satu koper di laci paling atas,dan ia menaruh satu satu koper lagi di rak yang berbeda. Ia berjaga-jaga jika satu kopernya hilang maka ia masih memiliki satu koper lagi. Sedangkan ransel penuh berisi uang ia bawa pulang. Kini rencananya selesai,seulgipun kembali ke apartemennya. Ia berharap agar jimin tak mengetahui kalau ia sudah mengambil seluruh saldo tabungannya.

"Kau punya rencana,akupun punya rencana. Jangan bermain kotor denganku"

🐻🐻🐻🐻


Sudah seminggu jimin tak pulang karena ada masalah internal perusahaan yang membuat sistemnya eror hingga selama ini. Jimin sudah mengerahkan seluruh timnya untuk menangani dana yang jebol hingga menembus 10 milliar won.

Kerugian yang sangat besar tentunya terlebih lagi kerugian itu terjadi pada satu waktu bersamaan. Sangat mencurigakan. Kini keadaan menjadi semakin buruk karena kemarahan ayahnya.

"Kau idiot atau bagaimana?"

"Maafkan aku appa"

"Maaf katamu? Kita kehilangan uang 10 milliar won dan kau masih punya nyali untuk bilang maaf?"

"Aku sudah menyerahkan seluruh timku dan juga pihak berwajib untuk menangani kebocoran dana ini"

"Aku mempercayaimu untuk mengatur semuanya tapi apa yang kau lakukan? Benar-benar anak yang tak tahu diuntung!!"

"Aku mencurigai orang dalam terlibat dalam kasus ini appa. Aku janji akan bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini"

"Orang dalam katamu? Kau bukan orangnya huh?! Jangan bermain peran denganku"

Plak

Ayahnya menamparnya dengan keras sampai jimin tersungkur kelantai. Tubuh jimin mulai lunglai. Iya hanya tidur 2 jam sehari bahkan ia tak mampu berpura-pura kuat. Sangat lelah,jimin sangat lelah.

"Kau tak pernah berubah,kau selalu bawa kesialan" ayah jimin menendang jimin berkali-kali dibagian kaki dan juga perut

"Maaf appa" tak ada perlawanan sedikitpun,hanya kata itu yang mampu jimin katakan

"Brengsek kau" tendangan itu semakin menjadi. Tanpa sengaja ayahnya menendang kepala jimin keras dan membuat kepala jimin membentur keras tembok disampingnya.

Ayahnya menghentikan kegiatan tak beradabnya itu. Jimin tak sadarkan diri dengan luka leban dan juga darah yang mengalir dari ujung bibirnya dan hidungnya. Ayahnyapun ketakutan dan ia segera memanggil ambulan untuk membawa jimin ke rumah sakit.



🐻🐻🐻🐻


Ibu jimin,seulgi,ayahnya dan juga kyungmin menunggu di ruang icu. Sedari tadi seulgi dan juga ibu jimin menangis tanpa henti. Bahkan sampai saat ini seulgi tak mengetahui kenapa jimin bisa tiba-tiba ada di rumah sakit dengan keadaannya yang mengenaskan.

Dokter keluar dari ruangan jimin,ia membuka maskernya. Ia menatap seluruh keluarga yang hadir dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Salah satu ikut aku,aku akan menjelaskan keadaan tuan jimin"

"Aku,biar aku saja" ayah jimin mengikuti dokter itu

Mereka melewati lorong dan berhenti di tempat yang sepi dan tenang.

"Keadaan jimin benar-benar buruk. Ia mengeluarkan banyak darah dan banyak lebam yang disebabkan oleh benda tumpul. Aku yakin ini adalah tindakan pemukulan yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab"

"Lalu,penanganan apa yang akan dilakukan?"

"Sementara ini jimin akan ditangani dengan baik. Dari hasil pemeriksaanku kepala jimin sempat membentur cukup keras dan aku harap ini tak berdampak serius"

"Baik,terima kasih atas pemeriksaannya"

Ayah jimin memucat,ia tak sadar kemarahannya sebesar itu sampai jimin kritis sekarang. Iapun menghubungi asistennya untuk menangani hal ini agar tak ada yang tahu jika ialah penyebabnya.

Setelah 4 jam berlalu keadaan jimin sedikit membaik,pihak rumah sakit mengizinkan untuk melihat keadaan jimin. Seulgi masuk perlaham menuju ruangan jimin.

Ia melihat suaminya yang pemberani dan kuat terkulai lemas diranjang rumah sakit dengan seluruh peralatan yang menempel ditubuhnya.
.
"Jimin-ah" seulgi menghampiri jimin dengan tubuh yang bergetar. Ia menangis memeluk jimin erat

"Jimin kau tidak boleh seperti ini" hati seulgi terasa hancur saat melihat wajah jimin penuh lebam dan bekas luka sobek dibagian ujung bibir dan juga pipinya.

Seulgi menenggelamkan kepalanya di samping jimin,ia menangis tersedu-sedu. Semenjak kyungmin datang hal buruk datang berturut-turut dan seulgi mengutuk siapapun yang berusaha mencelakai jimin.

Seulgi menghentikkan tangisnya saat ia merasa ada tangan yang menyentuh kepalanya. Perlahan ia mengangkat kepalanya.

"Jimin? Kau sudah sadar?" Jimin mengangguk pelan,seulgi menyeka air matanya dan kembali memeluk jimin

"Dimana kau masih merasa sakit?" Jimin menggeleng pelan

"Katakan padaku siapa yang melakukan ini? Katakan padaku,aku akan membalas perbuatannya"

"Aku tidak tahu" ucap jimin tanpa suara

"Baiklah,kau tak boleh banyak bergerak dulu. Kau kembali tidur ya. Cepatlah pulih cintaku" seulgi mengecup luka dan juga lebam yang ada di wajah jimin

Siapapun pelakunya,siapapun orang yang membuatmu menderita seperti ini. Aku akan membuatnya hidup bagaikan di dalam neraka.



Heihei aku balik lagi dgn penyakit kambuh yang gk bsa ilang,slow update terosss😅 maapkan daku seyeng,entah kenapa blakangan ini males ngapa2in nulispun mls pdahal otak langcar. Udh masuk k tahap puncak masalah nih,jadi siap2 aku campur adukin hati kalian😋 yaudah gtu aja,lgsg votement ya😘
-XOXO-

Love and GamblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang