Part 3 : First Day

3.5K 364 16
                                    

Dengan sangat terpaksa seulgi ikut dengan jimin ke rumahnya. Entah akan jadi seperti apa dan akan diperlakukan seperti apa nantinya.

Jujur seulgi merasa takut,terlebih lagi ia tak pernah mengenal atau bahkan melihat jimin sebelumnya. Kini seulgi dan jimin berada di ruang tamu lantai 2,Mereka duduk saling berjauhan.

"Hnng sebenarnya apa tujuanmu membawaku kesini?"

"Untuk merebutmu dari kekasihmu"

"Aku belum pernah mengenalmu tapi aku rasa kau punya gangguan jiwa. Aku tak menyangka ada orang yang setega itu"

"Kau seharusnya sadar,posisimu sekarang ini sebagai imbalan"

"Jaga bicaramu! Taehyung melakukan ini karena terpaksa"

"Terpaksa bagaimana? Kalau dia tidak punya uang sebanyak itu kenapa dia berani menerima tantangan dariku?"

"Kau menjebaknya" jimin terkekah

"Apa gunanya? Itu tidak menguntungkanku sama sekali"

"Lalu untuk apa aku disini huh?! Lebih baik kau lepaskan aku sekarang. Tampaknya 50 juta won tak berarti apa-apa untukmu. Kumohon,sebentar lagi aku akan menikah"

"Tak semudah itu kang seulgi"

"Jimin,aku mecintainya. Tolonglah aku" perlahan air mata mengalir membasahi pipinya

Jimin membatu melihat seulgi menangis. Ini bagaikan dejavu baginya. Dulu joohyunpun menangis saat ia mengakui diam-diam menjalin hubungan dengan sahabat dekatnya sendiri,kim taehyung.

"Taehyung sangat mengenalku dan bodohnya ia membiarkan calon istrinya kubawa pulang. Pria macam apa itu? Berhantilah mengatakan kau mencintai siapapun itu. Cinta itu semu,cinta hanya ilusi yang membawamu terbang kemudian membantingmu hingga hancur"

"Kau tidak punya hati makanya kau berkata seperti itu!!"

"Sudah malam,kamarmu disana. Jika kau menginginkan sesuatu katakan padaku. Tapi jangan sekali-kali mencoba kabur atau aku akan mencelakai taehyungmu itu" seulgi mengepalkan tangannya. Ia benar-benar tak mengerti dengan maksud jimin

Dengan malas seulgi melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia membuka perlahan kamar itu dan betapa terkejutnya seulgi saat tau kamar itu sangatlah indah dengan nuansa abu-abu dan hitam yang memberi kesan minimalis.

"Si idiot itu serius memberikan kamar mewah ini untukku? Aku kira dia akan mengurungku di gudang penuh dengan tikus. Maafkan aku berburuk sangka padamu park idiot jimin,tapi tetap saja aku membencimu"

Seulgi melihat seisi kamar dengan mulutnya yang terus mengoceh hal-hal yang tidak penting kemudian ia melempar tubuhnya ke kasur besar miliknya

"woahh yang benar saja!! Ini empuk sekali. Sangat nyaman,tapi maaf aku tidak bisa bersenang-senang disini karena jimin bisa membunuhku kapan saja"

Ia menyamankan posisinya untuk tidur "kalau datang tiba-tiba untuk menolong disebut hero. Lalu apa sebutan yang layak untuk orang yang tiba-tiba datang menghancurkan segalanya?" Bahkan sebelum tidurpun mulutnya terus memaki jimin,tapi wajar saja seulgi melakukan itu

🐻🐻🐻🐻

"Jam 12 siang kau masih belum bangun. Tampaknya kau sangat menikmati hidup bersamaku ya?"

Perlahan seulgi mengerjapkan matanya,entah sejak kapan jimin duduk dikasurnya sambil menonton televisi

"Yakkk!! Pergi!! Kamarmukan bukan disini!!"

"Ini rumahku,aku bisa pergi kemana saja" seulgi menggerutu kesal, ia hendak turun dari kasur tapi jimin menahannya

"Tetap disini"

"Lepaskan!"

"Memangnya kau mau kemana?"

"Kemana saja asal jauh darimu"

"Baiklah aku yang pergi" jimin berjalan perlahan keluar dari kamar seulgi

"Oh ya,jika kau lapar di dapur banyak makanan"

"Hmm"

"Aku ada urusan sebentar. Setelah selesai aku akan kembali secepatnya. Jaga dirimu baik-baik" jimin mengelus lembut rabut seulgi

"Ishh menjijikan"

Dari arah luar rumah seulgi mendengar mobil jimin yang sudah menjauhi rumah. Deting jam terdengar lebih keras karena kesunyian di rumah besar yang mewah itu.

Tiba-tiba ide cemerlang melintas dikepalanya. Ini kesempatan yang bagus bukan? Seulgi ingin sekali menghubungi taehyung,ia sangat merindukan kekasihnya itu. Seulgi berjalan perlahan menuju meja dekat ruang tamu,ia bisa memanfaatkan telfon rumah.

'Halo'

'Taehyung-ah'

'Seulgi-ah.. apa kau baik-baik saja? Apa kau disiksa oleh jimin?'

'Tidak,aku baik-baik saja'

'Kau dimana sekarang? Aku akan menjemputmu'

'Aku tidak tahu ini dimana. Tapi sepertinya ini dikawasan perumahan mewah'

'Bersabarlah sebentar,aku akan mencoba mencari tahu dan secepatnya akan menjemputmu'

'Baiklah,jangan terlalu lama. Aku tutup teleponnya ya'

Seulgipun kembali ke kamarnya dengan cepat. Dalam hati seulgi berharap taehyung bisa membantunya keluar dari rumah jimin.

🐻🐻🐻🐻

Tidak sesuai perkataannya,nyatanya jimin pulang larut malam. Tapi tentu saja itu lebih baik,seulgi lebih bebas di rumah itu.

"Seulgi-ah,kau belum tidur?" Seulgi hanya melirik sebentar kemudian kembali fokus pada tayangan yang ia tonton

"Kau sudah makan?" Jimin duduk disamping seulgi,ia menatap gadis itu dengan senyum yang merekah

"Aku lelah sekali,sangat lelah" jimin memeluk seulgi dan menaruh dagunya pada bahu seulgi

"Yak lepaskan!! Apa yang kau lakukan bodoh!" Seulgi berontak dengan seluruh tenaga yang ia punya,tapi percuma tenaga jimin jauh lebih kuat

"Biarkan seperti ini,aku merasa nyaman disampingmu" seulgi diam,kini jimin mulai menyamankan posisinya. Mendekap seulgi dengan erat

"Kau menghubungi taehyung tadi siang,kalian sedang merencanakan apa?"

DEG

Jantung seulgi bagai dihantam batu besar,sial sekali ia harus ketahuan. Pupus sudah harapan untuk menemui taehyung.

"Kenapa kau diam? Jawab pertanyaanku"

"Memangnya kenapa?! Aku ingin pergi dari sini!! Aku tidak sudi bersama dengan manusia selicik dirimu!" Seulgi mendorong tubuh jimin keras dengan sekali hentakan

"Kau berani menentangku huh?! Apa kau lupa berapa hutang kekasihmu itu? Kalau kau mampu membayarnya,aku akan melepaskanmu dengan senang hati"

"Kau membenci taehyung bukan itulah mengapa kau melakukan ini?! Kau sangat licik!!"

"Kalau iya kenapa? Jangan hanya menyalahkanku saja,kekasih bodohmu itupun hanya diam saja saat calon istrinya aku bawa pulang. Taehyung ssngat mengenalku,dia paham bagaimana sifatku. Dan tentu dia tahu apa yang akan terjadi jika seorang gadis masuk kedalam rumahku"

Seulgi terdiam,ia kembali menangis meratapi keadaannya. Perkataan jimin benar,karena yang salah bukan hanya jimin. Taehyungpun sangat salah membiarkannya dibawa begitu saja oleh jimin.

"Maaf,aku bicara terlalu keras padamu. Tolong jangan menangis"

"Keluar kau!! Menjauh dariku!!"





Ada yang nungguin aku update? Gk ada ya,yaudah deh😅 maaf bgt lama update,lg gk ada mood buat nulis tpi aku ttp ingin berkarya,jdi jalanin ajalah ya. Bln ini seulmin byk moment ya di acara akhir tahun,semoga secepetnya mereka jadian😆 udh ah kepanjangan. Lgsg vote aja ya say😘
-XOXO-

Love and GamblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang