Eleven

25 3 13
                                    

Tak lama ketika lay memberikan smirk ke gue ia langsung menggendong gue dari punggung kekar miliknya dan menghadapkan pandangan gue tepat di rak buku fisika.

"Cepet cari dan ambil, lo berat banget"titah nya yang langsung gue turuti.

"Nah ini, yang mana yang bagus lay?"Tanya gue yang masih berada di pundak lay.

"Lah elo cari yang mana loh nyed?"Tanya nya menahan amarah karena berat badan gue mungkin, halah badan keker masa ngangkat gue aja g kuat tapi ngakat barbel kuat, gue kan g seberat barbel.

"Yang gampang kira kira yang mana?" tanya gue yang membuat lay mendengus kesal.

"Bagi gue hukum newton ke 2 itu yang gampang"jawabnya.

Gue pun mengambil buku newton ke 2 dan melihat isi nya, ini mah susah! Dasar alay mana rumusnya ngebuat gue pusing lagi.

"Ini susah lay, gimana sih, g malah bantu juga, malah boongin"kesel gue dan menjitak kepala lay karena dia boongin gue.

"Aduh... Lah lo tanya gue, ya bener kan gue jawab sesuai yang gue rasain, apasalahnya? "Jawabnya sambil meringik sakit akibat jitakan gue.

"Ya kan gue tanya itu maksudnya untuk ngebantu mana yang paling gampang, lah elo malah ngasih yang susah"cicit gue sambil mengerucutkan bibir gue.

"Ya itu yang paling gampang dari pada yang lain"timpalnya santai, tutur katanya itu keliatan banget kalo orang dingin_-

halah! Bagi gue ada kok yang paling gampang tapi yang nomor berapa yak?

Gue terus berpikir menyatukan satu persatu ingatan gue tentang hukum newton yang paling gampang.

"Shit"umpat lay yang terdengar dari telinga gue. Gue hanya tersenyum miring akan rintihan lay tadi, kali ini impas dengan dahi gue yang kejedoth dashbot nya tadi.

"Nah ini nih yang gampang, nomer 4, bukan 2"ucap gue sambil menyindir ungkapan lay tadi.

Bruk!

Aduh pantat gue! Dasar! Si alay setelah gue nemuin buku yang gue maksud dia langsung jatuhin gue ditempat dan ia langsung berjalan kembali ke tempat duduk di meja tadi.

"Auw! "Rintih gue yang mengundang tatapan dari lay saat ia akan duduk di meja nya, hanya liat doang terus langsung duduk memunggungi gue.

Pen teriak ya ampun!!! Tapi gimana ini perpus. Gue langsung menghampiri lay dengan bara api yang membara.

Disaat gue sudah sampai di belakang lay tepat, gue pingin segera membalikkan badannya dan menyemburkan kata kata sengit yang akan gue keluarkan.

"Lo itu berat, jangan banyak omong" sialan?! Dengan santainya dia ngomong gitu tanpa rasa salah? Sedangkan gue sedang kesakitan?

tanpa waktu lama gue langsung menggeret lay keluar dari perpustakaan ini, dan sekarang kami berada di lobby perpusatakaan.

Gue menatap lay geram dengan tatapan amarah yang membara, namun... Lay sendiri malah ngeliat gue dengan tatapan dingin nya.

Aaaaa!!!! Makin kesel gue sama setan satu ini!

"Lo g punya rasa bersalah gitu sama gue? "Tanya gue dengan nada yang mengumpat kekesalan gue namun masih sedikit terdengar amarah gue.

"Lo sendiri? G punya rasa bersalah sama gue? "Tanya nya balik.

"Jawab gue "ucap gue sedikit kesel kali ini.

"ck, gue salah sama elo apaan?"Hihhhhh!!!!

"Lo udah ngejatuhin gue dari gendongan lo! Lo kira g sakit?! Lo malah liat gue doang kaga ada rasa nolongin gue?! Hah?! Lo niat bantuin engga sih?! Lo-"ucapan gue terhenti karena jaket yang lay pakai ia copot dan dibuat untuk menutup kepala gue semuanya sehingga kepala gue terbalut oleh jaket lay yang gede banget itu bagi gue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~°Before Dark, After Shine {Zyx FF}~°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang