PE - 1

20.4K 1K 16
                                    


New York City, US
08.15

Gadis itu melihat sekelilingnya. Ia sudah berkali kali menggembuskan nafas lelah. Sedari tadi, orang yang sedang ditunggunya tak kunjung datang membuatnya kesal bukan main.

Belum sempat melangkahkan kaki, sebuah mobil sedan berhenti tepat di depannya. Dan ia tahu siapa pemilik mobil itu.

"You're late. Again." Ucap gadis yang menunggu tadi alias Eva.

Sedangkan temannya, atau mungkin sahabatnya selama berada di New York, Jane mengeluarkan cengiran kudanya.
"Maaf. Tadi antri panjang sekali."

Eva meletakkan kedua lengannya di dada sambil memutarkan kedua bola matanya.
"Biar ku tebak. Kau dapat bonus lagi. bukan begitu??"

Jane terkekeh.
"Masuklah. Akan aku ceritakan semuanya."

Eva segera masuk ke kursi samping pengemudi. Jane perlahan menjalankan mobilnya meninggalkan tempat yang tak lain adalah taman tadi.

"So, kau ingin mendengar ceritanya dari awal atau mungkin kau bisa menebaknya?" Tawar Jane.

"Kau berhasil mendapatkan bonus karena kau berhasil memata matai seseorang yang sangat berpengaruh di negara ini. Bukan begitu, Mrs. Steven?"

Jane kembali terkekeh. Kali ini lebih besar dari sebelumnya.
"Coba tebak, siapa yang berhasil aku mata matai??"

Eva mengangkat bahunya acuh.
"Selama itu bukan tentang diriku, aku tidak akan ikut campur."

"Tenang saja, young lady. Rahasia mu aman bersama ku. Come on! Tidak kah kau penasaran?? Mungkin, lelaki ini berpengaruh padamu."

Ya. Pekerjaan Jane adalah seorang wartawan, bertugas menyelidiki kejadian yang melibatkan tokoh tokoh berpengaruh di kota maupun negara ini. Artis, tokoh demokrasi, tokoh pebisnis, kriminal dan lain lain adalah objek yang harus Jane selidiki. Tak heran, jika Jane berhasil mendapatkan info salah satu objek itu dengan menjadi paparazi, ia akan mendapatkan bonus tambahan berupa uang saku. Dan wanita itu terlambat menjemput Eva tadi karena sibuk membelanjakan uangnya ke mall.

"Tidak terimakasih. Aku tidak tertarik." Balas Eva cepat.

Jane memutarkan kedua bola matanya malas.
"Dasar. Akan aku beritahu sendiri. Dia adalah lelaki super tampan, Allanard Bergin. Pria yang di juluki 'Raja Bisnis' itu berhasil aku mata matai."

Eva diam. Ia tak akan heran jika Jane berusaha memata matai tokoh yang berpengaruh di kota ini, bahkan di negara ini. Jane dengan segala antusiasme nya akan berubah menjadi seorang stalker yang pantang menyerah. Mengingat itu, terkadang membuat Eva bergidik ngeri. Ia kasihan dengan orang yang berhasil di mata matai oleh Jane. Hidupnya pasti tidak akan tenang.

"Baiklah. Asalkan kau tidak merekayasa berita itu, ku pikir bukan masalah." Ucap Eva yang sekarang sedang berusaha mengambil susu kaleng yang di selipkan di pintu mobil.

"Kau tahu, aku melihat Allan memasuki hotel dengan lelaki semalam. Tengah malam."

"Terus?" Tanya Eva acuh sembari meminum susu kalengnya.

"Ayolah. Tidakkah kau berpikir ada yang aneh?? Aku melihat keduanya masuk kedalam kamar. Dan boom! Aku menuliskan berita bahwa Allan selama ini penyuka sesama jenis! Dia tidak pernah di beritakan berkencan dengan seorang wanita."

Byur!

Eva menyemprotkan susu yang berada di mulutnya, membuat Jane berteriak jijik.
"Astaga!!! Apa yang kau lakukan pada mobilku?!!" Pekiknya.

Eva terdiam dan segera mengambil tisu untuk mengelap sisa tumpahan.
"Jane, aku bertanya padamu. Benarkah berita yang kau sampaikan pada perusahaan mu itu??"

Jane memutarkan kedua bola matanya malas.
"Astaga!! Coba saja kau bayangkan. Tengah malam, dengan seorang lelaki didalam sebuah kamar, kau pikir mereka akan berbuat apa??"

Eva memijit pelipisnya pelan.
"Aku harap kau akan baik baik saja setelah ini, Jane."

"Tentu saja aku akan baik baik saja! Dasar wanita aneh!"

****

New York City, US
Berg International Building
10.30

"Baiklah. Terimakasih untuk hari ini. Aku harap semuanya akan berjalan lancar." Ucap seorang pria paruh baya, Mr. Webern.

Sedangkan pria yang lebih muda, tampan, yang sedang menjabat tangannya itu tersenyum manis.
"Sama sama, Mr. Webern. Adalah kehormatan ku untuk bisa melayani anda."

Mr. Webern terkekeh.
"Tidak perlu formal begitu, Allan. Anggap saja aku sebagai ayahmu sendiri. Tidakkah kau ingat aku dan Ayahmu sudah berteman sejak lama?"

Allan sedikit meringis.
"Maaf, paman. Aku sudah terbiasa formal di kantor."

Mr. Webern terkekeh sambil mengacak acak rambut Allan pelan.
"Aku pulang dulu. Jangan sampai kelelahan. Titip salam untuk ayah dan ibumu yang lagi berbulan madu ke Rusia." Ucap pria itu dengan sedikit nada sindiran membuat Allan ikut terkekeh.

"Tentu saja, paman. Akan aku sampaikan."

"Sampai jumpa di lain waktu."

Allan menatap Mr. Webern yang menghilang di balik pintu lift.

"Sir."

Sebuah suara yang terlihat tergesa gesa mengundang mata Allan. Disana, Leo, sekretaris Allan menatapnya khawatir sambil terengah engah.

"Ada apa?"

"Sir, anda mungkin ingin melihat ini!!"

Allan yang keheranan pun mengikuti Leo yang berjalan menuju ruangannya.

Sesampainya disana, Allan langsung duduk di kursi kebesarannya sedangkan Leo berusaha mengutak atik tab yang berada di tangannya. Setelah berhasil menyelesaikan tugasnya, Leo menyerahkan tab itu kepada Allan.

Tertulis disana :
'Seorang Raja Bisnis berada di kamar hotel tengah malam bersama seorang pria?'

'Apa yang di lakukan Raja Bisnis dengan seorang pria di kamar hotel??'

'Benarkah ini alasan Allanard Bergin menolak berkencan dengan wanita??'

'Allanard Bergin penyuka sesama jenis?'

Bla bla bla.

Berita itu membuat Allan tampaknya murka.
"Bersihkan semuanya! Cari tahu siapa yang menyebarkan rumor sampah itu!!"

"Baik, Sir."

Allan memijit pelipisnya pelan. Berita itu menyebar luas dengan cepat, menjadi trending topik di wilayah New York hari ini. Ia yakin, sebentar lagi, mungkin Mr. Webern akan membaca berita itu. Beruntunglah ia karena kedua orangtuanya sedang mengadakan bulan madu ke-10 mereka di Rusia. Ia harus mengenyahkan berita tak sedap itu secepatnya, sebelum kedua orangtuanya pulang.

Tidak hanya itu, ia akan mencari siapa dalang di balik berita yang membuatnya jijik sekaligus murka. Senyum miring tercetak di bibirnya.

"Lihatlah dengan siapa kau bermain, kutu kecil."

-PrincessEscape-

——————————————————
-This is where our story begins-
——————————————————

I HOPE YOU LIKE IT!!
Thank you for always suporting me!
See in next chapter!!
XoXo!!

@deerouxx
@FranklinPrincess

Inst : @Qiqi_rz

Princess Escape [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang