back then i adored you

379-380

379

Jelas bahwa dia telah mengambil keuntungan darinya, berbohong padanya, dan kemudian melakukan sesuatu yang buruk padanya. Bagaimana dia tidak bisa melepaskannya?

Dia kasar dengan dia dan memukulnya dengan keras. Kepalanya dipenuhi dengan kata-kata dan gambar ketika dia menangkapnya mengambil pil KB. Dia sangat membencinya pada waktu itu sehingga dia berpikir dia akan membunuhnya. Dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia bukan apa-apa baginya, karena ada begitu banyak wanita di dunia. Dia tidak harus memilikinya secara khusus.

Setelah dia meninggalkan rumah, bayangan wajah pucat dan tubuhnya yang lemah saat dia berbaring di tempat tidur terus kembali ke kepalanya.

Dia tidak menangis atau menyalahkannya. Dia diam tentang hal itu, tapi itu masih membuatnya merasa buruk. Ini terutama benar setelah dia keliru memanggilnya malam sebelumnya. Dia sepertinya kehilangan jiwanya setelah panggilan itu.

Dia telah berulang kali mencoba untuk memotongnya dari hidupnya. Namun, semakin dia ingin memotongnya, semakin dia merasa putus asa. Beberapa saat yang lalu, dia merasa sangat putus asa sehingga dia tidak bisa menerima kehilangannya dari hidupnya.

Memikirkan hal ini, Gu Yusheng tersenyum pada dirinya sendiri saat dia meniupkan cincin asap. Dia tidak pernah tahu bahwa dia bisa begitu melekat pada seseorang.

Gu Yusheng merokok beberapa batang rokok sebelum pergi tidur. Dia bermain-main di teleponnya dan tanpa sengaja mengeklik video yang dikirim Wu Hao kepadanya.

Dia telah menonton video itu berkali-kali sejak dia menerimanya dua hari yang lalu, tetapi dia masih ingin menontonnya lagi.

Dia telah terluka oleh itu berkali-kali, tetapi dia masih merasa terluka sekali lagi ketika dia mendengar kata-katanya lagi.

Ketika dia hampir menyelesaikan videonya, Liang Doukou dalam video itu tiba-tiba melihat ke atas ke kamera yang sedang merekamnya.

Gu Yusheng tiba-tiba mengerutkan kening. Riasan wajah Liang Doukou persis sama dengan biasanya, tapi mengapa matanya memancarkan perasaan yang berbeda?

...

Setelah berjalan ke atas, Qin Zhi'ai segera pergi ke ruang belajar. Dia membuka dokumen kata di laptop yang selalu dia gunakan dan mulai mengetik resep yang dia bicarakan dengan pengurus rumah tangga di lantai bawah. Dadanya mulai terasa sesak setelah dia hanya mengetik dua resep. Ketika dia berhasil mencapai yang keempat, dia tidak bisa menahan rasa sakit lagi. Dia harus berhenti di sela mengetik setiap resep. Resep terakhir cukup sederhana, dengan hanya tiga langkah, tetapi butuh lebih dari sepuluh menit untuk mengetik.

Dia menghubungkan laptopnya ke printer di ruang kerja Gu Yusheng. Dia takut pembantu rumah tangga akan kehilangan resep, jadi dia mencetak beberapa salinan tambahan juga. Dia mengoreksi untuk memastikan tidak ada kesalahan sebelum mematikan laptop dan berjalan ke bawah dengan resep di tangan.

Ketika dia demam, Beijing pasti mengalami badai. Banyak bunga mekar di halaman belakang telah hancur oleh hujan.

Untuk menghentikan dirinya dari memikirkan terpisah dari Gu Yusheng, Qin Zhi'ai memutuskan untuk berjongkok di antara bunga-bunga dan mengambil semua kelopak yang berserakan. Dia menumpuknya di halaman dan memisahkan mereka menjadi dua tumpukan. Satu tumpukan memegang potongan-potongan yang sangat rusak, sedangkan tumpukan lainnya adalah tunas. Dia berencana untuk membawa mereka kembali ke rumah dan menaruhnya di vas, terlepas dari keadaan mereka yang hancur.