2

4.6K 296 16
                                    

Hari sudah mulai pagi saat acara tidur Frame terganggu dengan suara bising ponselnya.

"Astaga! Siapa yang mengganggu tidurku!" Frame sedikit membuka matanya, lalu meraih ponsel di atas nakas

"Phi Som! Jam 10!"

"Halo Phi...." Frame mencoba setenang mungkin.

"..."

"Ah tidak, aku sudah bangun dari tadi. Aku baru selesai mandi. Dimana aku? Aku...." Frame melihat sekitar, ia baru sadar jika ia tengah di kamar hotel, ia lupa nama hotelnya astaga!

Frame duduk mencoba tenang, melihat ke arah sandal kamar, "Ah! Aku di MIR Hotel"

"..."

"Tidak aku tidak...." Ucapan Frame menggantung saat seorang gadis baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ah, Phi Som kemarilah! Aku harus ke kamar mandi! Kabari aku jika sudah didepan" Frame memutuskan panggilannya.

"Ah, kau sudah bangun?" Tanya gadis itu.

"Begitulah, asistenku terus saja mencoba menghubungi ku. Apa kau akan segera pergi? Aku harus segera mandi" Frame hendak masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku harus pergi. Mandilah..." Gadis itu tersenyum dan Frame mengangguk.

Saat sudah selesai dari kamar mandi, Frame melihat gadis itu masih duduk di tepi ranjang.

"Kau belum pergi?" Tanya Frame.

"Belum, aku lupa belum memberikan nomer ponsel ku" gadis itu tersenyum.

Frame meraih ponselnya dan memberikan pada gadis itu.

"Masukkan nomermu"

"Aku memasukkan namaku di sana Nam" ujar gadis bernama Nam itu.

"Baiklah Nam, sepertinya kita harus pergi. Lihat siapa yang mencoba menelfon lagi"

"Baiklah kita pergi, jangan lupa menghubungiku ya?"

"Tentu" Frame mencium kening Nam sebelum beranjak keluar kamar.
.
.

"Sendiri? Hah? Lalu siapa yang di sana?"  Sindir Phi Som saat Frame sudah masuk ke dalam mobil di area parkir hotel.

"Apa?" Frame pura - pura tak mengerti.

"Gadis itu namanya siapa? Yang tengah berdiri dengan Yui?"

"Nam"

"Oh tumben kau masih ingat namanya"

"Iya tadi dia memberikan--- Shiaaa" Frame keceplosan.

"Siapa yang di kamar hotel sendiri? Huh?" Goda Phi Som.

"Yui akan marah jika ia tau kau mengabsen semua gadisnya" Peringatkan Phi Som

"Eum tak akan" Frame menghela nafasnya berat.

"Hari ini ada pengambilan gambar sebuah pakaian" ingat Phi Som

"Baiklah, kita ke sana" Frame mulai bermain dengan ponselnya, membiarkan Phi Som lebih fokus dengan jalanan.
.
.

"Book, apa kau masih gugup?" Tanya Tee, Tee menemani Book ke tempat pengambilan gambar dan keduanya tengah duduk di ruang rias

"Begitulah. Aku takut jika nanti mengecewakan"

"Book, tenanglah oke?" Tee mengusap lembut punggung Book, mencoba memberi ketenangan pada Book.

"Tee? Book?" Panggil Frame di ambang pintu ruang rias

"Ah shia! Jangan bilang kau ada pengambilan gambar juga disini!?" Ujar Tee yang sudah berdiri dari duduknya, Book hanya dia mengamati.

"Begitulah... Heheee" Frame sedikit terkekeh mencoba mencairkan suasana.

Just for Sex? (FrameBook) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang