Bagian 20

18.3K 1K 43
                                    

Anissia menatap bingung Allen yang kini sedang duduk bersandar di ranjang, bocah itu sedang membaca novel yang baru dia beli memang sekilas tidak ada yang aneh namun mata Anissia tidak bisa di bohongin.

"Kamu kenapa Hem?" Tanya Anissia sambil berjalan mendekati Allen lalu ikut duduk di pinggir ranjang.

Sontak membuat Allen mengdongak kepalanya lalu menatap heran.

"Memangnya aku kenapa?" jawab Allen berbalik bertanya.

Anissia mendesah pelan lalu narik paksa novel Allen, menutupnya lalu meletakkannya di atas nakas setelah itu duduk di pangkuan Allen.

Sedangkan Allen hanya diam, dia masih bingung. Apa yang terjadi apa Anissia? Apa dia melakukan kesalahan atau sejenisnya? Pikir Allen.

"Kamu terlihat gelisah dan khawatir? Apa ada yang menganggumu dan membuat kamu cemas? "Tanya Anissia lagi, Allen hanya diam dan mencerna apa yang Anissia katakan.

Lalu sedetik kemudian bocah itu menundukkan kepalanya, lalu mendesah pelan dan kembali mendongakkan kepalanya.

"Aku gak tau, tiba-tiba saja aku merasa sedih dan sesak. Aku juga terus kepikiran sama teman masa kecilku, aku ngerasa ada sesuatu yang terjadi dengannya" jawab Allen dengan nada lirih.

Anissia tersenyum kecil lalu menangkup kedua telapak tangannya ke wajah Allen lalu mengecup singkat bibir yang jadi candu baginya.

"Yakinlah semua akan baik-baik saja, jangan terlalu terbawa dengan perasaan kamu." Seru Anissia menenangkan Allen, Allen mengangguk kecil lalu tersenyum.

"Ya kakak benar, aku gak boleh berpikir negatif. Aku harap dia baik-baik saja, kan ada tuhan yang selalu bersama dia" jawab Allen, dia sedikit merasa sedikit lebih baik dari beberapa menit yang lalu.

Kata-kata sederhana dari Anissia sangat sukses untuk menyingkirkan pikiran negatif di otaknya, Anissia hanya diam lalu mengecup lagi bibir Allen namun sekarang bukan hanya sekali namun berkali-kali.

"Ih Kakak kok nyium Mulu sih dari tadi" protes Allen, dia sedikit kesal karena dia merasa Anissia mempermainkan dirinya.

Apa Anissia gak tau kalau dia kayak gitu bikin jantung Allen meraton ratusan kilometer, belum lagi wajah Allen yang tiba-tiba terasa panas itu cukup mengganggu ketenangan jiwa Allen.

Anissia menaikkan alisnya sebelah lalu menatap Allen dengan tatapan aneh.

"Emang gak boleh?"tanya Anissia dengan nada sinis, dia sedikit tidak suka jika Allen bertanya seperti itu.

Apa salahnya jika mencium calon suami sendiri keluh Anissia.

"Ya, bukan kayak gitu tapi kakak bikin jantung aku deg-degan" jawab Allen jujur.

Sontak membuat raut wajah Anissia berubah, yang tadinya menyeramkan dan suram. Kini berubah jadi lebih baik, bahkan senyumnya terukir indah di bibir seksinya.

"Benar kah?" Tanya Anissia menggoda bocah itu, Allen dengan polosnya mengangguk.

Anissia tersenyum kecil lebih tepatnya seperti sebuah seringai, tangannya kini sudah melingkar di leher Allen lalu tanpa aba-aba dia mengecup bibir Allen.

Setelah Allen yang mendapatkan serangan mendadak hanya diam saja, namun sedetik kemudian dia merasa sebuah lumatan di bibirnya.

Lagi-lagi Allen hanya diam, dia tidak mengerti hal begini. Dia harus apa dan bagaimana? Dia tidak tau, namun sedetik kemudian entah dorongan dari mana dia malah melakukan hal sama seperti Anissia.

Tentu saja hal itu membuat Anissia tersenyum di sela-sela ciuman mereka, tanpa ragu Anissia masuk kedalam rongga mulut Allen dan mengelitik setiap inci rongga mulut Allen.

My Love Selebritis InstragramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang