Bagian 3

19.2K 1.2K 25
                                    

Allen POV

Huhhh, semua melelahkan. Aku gak tau apa yang terjadi saat ini denganku, nikah? Satu kata yang tak pernah aku pikirkan dalam otakku.

Apalagi dengan seorang wanita, sama sekali gak terpikirkan olehku. Aku masih belum bisa menerima kenyataan itu, Kenyataan bahwa aku akan terikat dengan seseorang yang tak aku kenal.

Tapi kalau diinget-inget ceweknya cantik juga sih, dia kayak model-model internasional yang sering Karin bicarakan. Tubuhnya begitu bagus berbanding balik denganmu yang Kumal, hidungnya juga mancung dan manik yang indah. Sorotan matanya yang tajam, jika sorot matanya adalah pedang mungkin saat ini aku sudah tidak ada di dunia karena tatapannya terhadap aku.

Eh kok malah aku memikirkan wanita itu sih, apa mungkin aku sudah menerima kehadirannya? Masa sih ah entahlah yang jelas aku tidak yakin dengan semua yang di takdirkan untukku.

Bahkan aku gak yakin malam itu aku mengerayangi tubuh sebagus itu, eh tapi bagaimana bisa aku meniduri wanita secantik itu jelas-jelas aku ingat kalau malam itu aku sendirian.

Aku merasa kalau semua ini terasa ganjil, maksudku kalau emang aku merawanin itu cewek kenapa baru sekarang muncul dan minta pertanggungjawabanku. Bukannya peristiwa itu seminggu yang lalu dan bahkan sekarang udah lebih dari dua hari.

Tau lah! Semua bikin kepalaku pusing. Hidupku takdirku bahkan diriku sendiri sangat membuatku merasa pusing, aku hempasan tubuhku di kasur yang ada di balakangku.

*******

Allen terbaring di kasurnya dengan posisi telentang dengan mata mengarah ke langit-langit kamar, entah apa yang dia pikirkan yang jelas dia tidak sadar jika Aminah masuk ke kamarnya.

Perlahan tapi pasti Aminah mendekati putrinya, dia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Allen yang mengupil.

Wanita itu tidak tau kenapa Allen begitu jorok, bahkan dia tidak perduli dimana pun dia berada jika ingin mengupil atau kebiasaan buruknya  yang lainnya salah satunya adalah mengaruk ketiaknya.

Dia selalu melakukan hal itu, bahkan sekalipun di di tempat ramai. Yang paling parah setelah di garuk dia malah menciumnya, ada-ada saja kelakuan putrinya itu.

Aminah mendudukkan dirinya di tepi ranjang, merasa ada yang duduk di sampingnya Allen pun menoleh.

Wanita parubaya itu tersenyum lembut, dia merasa miris sekaligus bersalah. Dia tidak habis pikir kenapa Allen begitu kuat menghadapi semua yang dia lewati dalam hidupnya, perceraiannya dengan Anton dan sekarang dia harus menerima fakta bahwa dia akan menikah dengan seorang wanita.

Padahal jelas-jelas Allen itu wanita normal sama sekali tidak memiliki masalah seksualnya, sekarang dia harus menelan mentah-mentah kenyataan bahwa dia hidup dengan seorang wanita.

"Ibu udah ngomong sama bapakmu di Sumatera, dia bilang kamu harus bertanggung jawab apa yang kamu lakuin. Itu artinya kamu harus memutuskan apa yang terbaik bagi kamu sayang, ibu sama bapak cuman bisa mendukung" ucap Aminah lembut.

"Entahlah buk, aku gak tau musti gimana. Tapi kayaknya aku harus menerima kenyataan kalau aku harus nikah sama itu cewek" jawab Allen.

"Apapun itu, ibu bapak, ayah, mama, bang Ghara, Abang Aldo dan Aldi selalu dukung kamu. Kalau itu bikin kamu lebih baik, kita terima" ucap Aminah lembut sambil mengelus lembut kening Allen.

Allen hanya mengangguk saja.

Disisi lain kini Anissia duduk termenung di meja kerjanya, jiwanya melayang-layang entah kemana.

Apa semua yang dia lakukan adalah benar? Apa dia relakan saja apa yang hilang darinya? Sungguh dia tidak tega melihat wajah Allen saat itu.

Wajah keputusaan, wajah penuh kekecewaan akan dirinya sendiri tapi disisi lain juga dia tidak rela apa yang berharga darinya di Renggut begitu saja tanpa rasa tanggung jawab.

My Love Selebritis InstragramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang