Eko dan Linggo yang penasaran sekaligus waspada, memegang goloknya dengan kuat dan bersiap, apabila ada monster yang keluar dari rumah Abdul.
"Baiklah, kita ketuk pintunya. Jika tidak ada jawaban kita akan langsung masuk." kata Eko berbisik
Linggo hanya mengangguk dan mulai mendekati pintu,
*TokTokTok
Tidak ada jawaban dari dalam, mereka mencobanya sampai 3 kali namun masih tetap tidak ada jawaban. Linggo memberi isyarat menggunakan jarinya, kalau dia akan membuka pintu dan Eko akan langsung masuk
*BRAK!
Pintu yang tidak terkunci itu ditendang dengan keras oleh Linggo yang disusul oleh Eko yang berlari masuk dengan golok yang diangkat tinggi, bersiap menebas apabila ada monster atau zombie.
"Siapa itu?!, zombie lagi??" tiba tiba terdengar suara teriakan dari dalam, yang tidak lama beberapa saat orang tersebut muncul. Tidak jelas wajah dan perawakannya karena kondisi yang sudah mulai memasuki malam.
Eko melompat mundur dan memberikan peringatan pada Linggo untuk bersiap, namun saat sosok tersebut terkena sinar lampu. Mereka berdua kaget bukan main.
Sosok tersebut seorang pria muda dengan rambut cepak, dia membawa sebuah tongkat dari bambu yang ujungnya dililit beberapa mata pisau menjadi tombak.
seluruh tubuhnya dipenuhi oleh otot yang kencang dan kuat, bahkan Linggo saja yang Atlet beladiri tidak seberotot itu, tinggi tubuhnya mungkin sekitar 185cm. Bukan itu yang membuat mereka tercengang tapi karena wajahnya yang sangat mirip dengan teman masa kecil mereka.
"Abdul?!!...." ucap mereka berdua serentak
"kalian......" bola matanya bergerak keatas mencoba mengingat " Eko!.... Linggo!... Kalian Eko dan Linggo kan? Ini aku Abdul!" Ucapnya dengan semangat sambil tersenyum lebar dan menunjuk dirinya
Eko dan Linggo hanya bisa saling berpandangan dan terheran - heran dengan penampilan Abdul yang baru. Mereka mengira Abdul yang nolife akan terlihat seperti seorang pengangguran kacau yang kurus dan berantakan.
"Bagaimana bisa kau mendapatkan tubuh seperti itu?" Linggo blak blakan menanyakannya
"Ahh.. Ini, ceritanya panjang.. Ayo masuk dulu, aku akan menjelaskannya didalam" Ajak Abdul kedalam rumahnya
Merekapun masuk kedalam rumah Abdul, disana rumahnya tertata cukup rapih, walaupun ada beberapa kantong sampah yang belum dibuang. Mereka pergi ke kamarnya, disana terdapat berbagai perangkat elektronik gaming dengan sound yang besar disisinya.
"Jadi begini.." Abdul mulai menjelaskan,
Menurut yang Abdul ceritakan, ternyata Abdul penggemar Anime bergenre Action dan superpower yang membuatnya sangat ingin memiliki kekuatan super seperti tokoh kartun idolanya.
Abdul mulai berlatih fisik semenjak menonton Anime superpower terkenal beberapa tahun lalu. Dia awalnya hanya melakukan push up, sit up dan squat. Tapi lama kelamaan kegiatan tersebut sudah membuatnya bosan sehingga meningkatkan latihannya ketingkat yang lebih ekstrem. Abdul mulai mencoba push up handstand, berlari 10km perhari dan kegiatan fisik lainnya.
Abdul melakukan itu semua dengan harapan bisa sekuat tokoh idolanya,
Linggo dan Eko yang mendengar ceritanya hanya bisa menelan ludah karena kagum 'latihan macam apa itu? Apa dia benar - benar manusia??' ucap Eko dalam hatinya
Abdul juga menjelaskan kalau dia bermain game selain sebagai hobby, juga sebagai sumber penghasilannya. Tapi dia kaget melihat sinyalnya tiba tiba terputus dan diluar menjadi sangat berisik dan kacau, ketika dia keluar dan mencoba melihat keadaan sudah adabanyak zombie bermunculan disekitar rumahnya. Abdul yang sedang menyetel musik menggunakan sound speakernya yang keras ternyata langsung memancing kawanan zombie kerumahnya.
"kupikir aku sedang bermimpi saat melihat zombie di halaman rumahku haha, bahkan aku sempat berpikir jika aku seorang tokoh utama dari novel atau anime yang menyelamatkan dunia dari zombie" ucap Abdul tertawa membayangkan dirinya seorang tokoh utama sebuah film dan novel
Abdul langsung membuat tombak dari bambu yang ujungnya ia ikatkan beberapa pisau.
"seperti yang kukira, zombie - zombie tersebut sama seperti yang ada di game dan film yang kutonton. Kelemahan mereka ada dikepalanya" tukas Abdul masih bercerita
"yah kalian tahu, akhirnya seperti yang kalian lihat didepan rumahku" ucap Abdul santai
"wow, Aku tidak menyangka kau akan menjadi orang seperti ini" ucap Eko kagum
"jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Linggo
"Aku tidak tahu, aku sama sekali tidak memiliki tujuan... Ah! Mungkin aku ingin menemui seseorang" ucap Abdul yang teringat seseorang
"siapa? Orang tuamu?" tanya Eko
"tidak tidak, aku tidak peduli dengan mereka.. Lagipula mereka tidak pernah menghubungi aku lagi semenjak 2 tahun yang lalu, yah walaupun mereka masih mengirimkan uang untuku" ucap Abdul yang agak kesal membicarakan orang tuanya " Aku ingin menemui pacarku yang berada di Batam" ucap Abdul lanjut
"Batam??" tanya Eko dan Linggo serentak
"iyah, kau tahu? Saat aku bermain game, aku bertemu seorang player perempuanm awalnya kukira dia adalah lelaki yang menyamar menggunakan akun perempuan, tapi saat aku mengajaknya video call.. Ternyata dia benar benar perempuan!" ucap Abdul bersemangat " dan lagi dia sangat manis!, aku tahu alamatnya.. Tapi sangat jauh dari sini untuk pergi kesana" Abdul hanya bisa menghela nafasnya lesu
Namun Eko dan Linggo ternsenyum berbarengan ketika mendengar kabar itu " kalau begitu kau ikut saja bersama kami!, Aku ingin pergi ke Palembang menemui Adiku. Sedangkan Linggo akan pergi ke Padang untuk menyusul keluarganya, kau bisa ikut dengan kami ke pulau sumatra dan berpisah untuk pergi ke Batam!" Usul Eko yang berharap Abdul menyetujuinya
"Ahhh! Itu ide yang bagus, lagipula aku tidak memiliki siapa - siapa disini" ucap Abdul bersemangat mendengar saran dari sahabat masa kecilnya itu
"kalau begitu cepatlah berkemas kita akan segera berangkat!" jawab Eko
"emm.. Sebaiknya kita pergi pada pagi hari saja," usul Abdul
"kenapa?" tanya mereka berdua
"seharusnya jika benar, zombie akan lebih kuat dan lebih aktif pada malam hari, jadi lebih aman jika kita berangkat pada pagi hari" Abdul menjelaskan
Mereka bertigapun akhirnya bermalam dirumah Abdul dan saling bertukar cerita, mengenang masa kecil mereka yang menyenangkan. Eko juga menyarankan Abdul untuk membawa senjata agar bisa membela dirinya.
****
Keesokan harinya mereka bertiga sudah bersiap untuk pergi, Abdul, Eko dan Linggo mengenakan jaket tebal, lengan dan kakinya dililit kain agar aman dari gigitan zombie. Itu semua dari saran Abdul yang berpengalaman melawan zombie lewat game dan filmnya.
Abdul yang tidak memiliki senjata apapun dirumahnya selain pisau dapur yang sudah dijadikan tombaknya, memilih untuk membawa tongkat baseball besi miliknya yang ia pakai untuk pajangan kamarnya.
"Baiklah semuanya sudah siap?, tujuan pertama kita adalah pergi ke kota Bogor!" ucap Eko mengendarai mobilbya keluar dari Desa, yang disusul teriakan kedua temannya
Abdul
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutan Vs Zombie : Goes To Palembang
FantasyTahun 2019, telah terjadi sebuah bencana alam besar besaran diseluruh belahan dunia. tiba - tiba banyak meteor jatuh dibeberapa benua yang ledakannya menyebabkan gas dan asapnya menutupi semua wilayah dibumi. namun setelah gas dan asap tersebut meni...