"diketahui bahwa meteor yang jatuh pada tanggal 26 Mei 2019 ada sebanyak 10.918 yang sudah terhitung, diperkirakan jumlah asli meteor berada pada angka puluhan ribu."
"dihimbau untuk para warga diseluruh Indonesia untuk mengenakan masker dan tetap berada dirumah, sampai gas dan asap berkurang."
*tiiit*
Eko mematikan TV yang sedang menyiarkan berita meteor yang jatuh 2 hari lalu, saat meteor jatuh terjadi gempa besar - besaran namun untunglah rumahnya selamat walaupun ada beberapa rumah tetangganya yang ambruk bahkan banyak postingan di sosial media yang menunjukan jalan yang hancur dan terbelah.
Setelah mengungsi dari kelasnya, semua murid dipulangkan saat gempa sudah stabil, dan tidak ada tanda grmpa susulan. Belum ada kabar kapan para murid bisa bersekolah lagi.
"ibu aku pergi keluar dulu!" teriak Eko keluar rumah menuju garasinya
"jangan pulang terlalu malam, maskernya juga jangan lupa dipakai" ucap ibunya dari dalam rumah
"iya"
Eko langsuung menaiki motornya dan pergi kerumah temannya Linggo. disepanjang jalan,Semuanya masih tertutu asap berwarna coklat kemerahan walau sudah mulai menipis, Eko masih harus menggunskan lampu motornya disiang hari agar tidak menabrak pengendara lain.
Jalanannya juga sudah tidak semulus dulu sebelum meteor jatuh. Setelah perjalanan sekitar 5 menit menggunakan motor, Eko akhirnya dampai dirumah temannya.
Whatsapp :
[Nggo aku sudah berada didepan rumahmu][bentar aku keluar]
[oke, jangan lupa bawa helm]
[siap]
Tak lama kemudian Linggo muncul membawa helm fullfacenya. Dan menyapa Eko, mereka berdua langsung pergi lagi naik motor.
Linggo dan Eko merupakan teman masa kecil yang sudah berteman dari TK, dulu Linggo adalah tetangganya namun sekarang sudah pindah ke kampung sebelah.
"gila nih asepnya tebel banget" ucap Linggo menutup kaca helmnya.
Eko hanya mengangguk dan terus memacu motornya ketempat tujuan. Mereka berdua berniat untuk mengunjungi lokasi terjatuhnya meteor yang tidak jauh dari rumahnya.
Perlu waktu sekitar 30 menit untuk mereka sampai disana, karena memang jaraknya sekitar 10KM dari rumah mereka berdua.
Eko dan Linggo langsung turun dari motor dan melihat kalau tempatnya sudah diblokir oleh kepolisian. Sekitar daerah jatuhnya meteor yang berdiameter 100M² itu sudah dikelilingi garis polisi kuning yang melarang warga sipil melewatinya.
Tanahnya membuat lubang seperti kawah yang ditengahnya terdapat bekas batu meteor, tapi anehnya tidak ada batu meteorit disana.
"Aneh, ko gak ada batu meteornya yah disana?" tanyaku pada linggo heran
"mungkin sudah dibawa oleh pemerintah" jawabnya
"mungkin, tapi kupikir tidak. Karena tidak ada beritanya sama sekali, bahkan di Instagram dan facebook tidak ada foto batu meteornya sama sekali. Padahal di indonesia saja ada ratusan bahkan ribuan titik yang dijatuhi meteor" Eko menjelaskan pendapatnya
Akhirnya setelah berjam - jam berkeliling diarea tersebut dan tidak mendapatkan apa - apa mereka memilih untuk pulang karena matahari yang sudah hampir terbenam.
"Linggo, Ayo pulang aku tidak bisa pulang terlalu malam. Kasian ibuku harus dirumah sendirian" Eko langsung memakai helmnya dan bersiap pulang
"yah, walaupun kita tidakk mendapatkan apa - apa setidaknya kita bisa melihat langsung tempat meteor jatuh sebelum kiamat haha" tukas Linggo bercanda
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutan Vs Zombie : Goes To Palembang
FantasyTahun 2019, telah terjadi sebuah bencana alam besar besaran diseluruh belahan dunia. tiba - tiba banyak meteor jatuh dibeberapa benua yang ledakannya menyebabkan gas dan asapnya menutupi semua wilayah dibumi. namun setelah gas dan asap tersebut meni...