[TSOIT] PART 8

771 67 31
                                    

Miss me?
Gatau sih lagunya nyambung atau enggak, hanya lagi suka aja dengan lagu Day6.
🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑

God menatap Bas dalam diam. Semenjak pertemuan itu Bas menjadi sangat pendiam. Ia tidak mengeluarkan kata sedikit pun, God juga tidak enak untuk mengusik kediaman Bas.

Namun ia khawatir, God tidak ingin Bas terlalu memikirkan soal pertemuannya dengan wanita itu.

God menggerakkan tangannya yang bebas dari setir mobil dan menggenggam tangan Bas yang berada diatas pahanya.

Bas masih tak bergeming, ia hanya menatap ke arah genggaman tangan God.

"Sayang." Panggil God lembut.

"Kau tidak perlu memikirkan soal dia."

Bas yang diam lalu menggerakkan kepalanya ke kanan dan melihat God yang sedang fokus menyetir. Ia menatap God bingung.

"Aku tahu kau khawatir tapi tidak perlu dipikirkan. Aku disini, tidak peduli dengan perjodohanmu."

"Bukan." Bas membuka suaranya.

"Apa?" Tanya God bingung.

"Bukan tentang itu God."

"Lalu apa?" Tanya God menoleh sebentar melihat Bas. "Apa kau takut wanita itu tahu hubungan kita?"

Bas menggeleng. "Dia sudah tahu."

"Apa?"

"Maksudku, dia tahu kalau aku ini berbeda dari pria normal. Dia tahu aku menyukai pria."

"Lalu apa masalahnya, sayang? Kau membuatku bingung."

"Masalahnya aku..."

"Apa Bas?"

"Aku... tadi aku dapat melihat dengan jelas wajah cemburumu saat Miori memelukku." Kata Bas sambil sedikit terkekeh.

God dibuat tak bisa berkata-kata, kekasihnya ini memang sungguh ajaib. Ia mengira Bas kepikiran dengan pertemuannya dengan calon jodohnya namun ternyata dia diam karena melihat wajah cemburu God? Sangat mengejutkan.

God akui ketika wanita itu terlihat senang dan langsung memeluk Bas dengan mesra hatinya memanas, ia tidak ingin Bas-nya di pegang oleh orang lain, ia tidak akan pernah rela.

Ternyata wajah cemburunya yang beberapa saat lalu ia tunjukkan diwajahnya terbaca dengan jelas oleh Bas, padahal ia sudah berusaha menetralkan mimik wajahnya.

"Ternyata seorang God bisa cemburu?" Bas memain-mainkan jari God dalam genggamannya.

God masih belum menghilangkan wajah terkejutnya. "Aku... tidak." Elaknya.

"Kau iya, sayang." Kata Bas gampang. "Aku melihat pantulan wajahmu yang merah padam tadi di cermin. Jangan berbohong."

God menghembuskan nafasnya. "Iya, aku cemburu. Aku tidak mau kau di sentuh oleh siapapun. Kau itu milikku Bas." Kata God berapi-api.

Bas tersenyum, "Of course, I'm yours. Karena aku yang memilihmu dan menjadikanmu kekasihku."

God mempererat genggamannya. "Aku tidak ingin melihatnya memelukmu lagi."

"Tidak bisa God."

"Kenapa? Kenapa tidak bisa?"

"Dia itu selalu semaunya sendiri. Dan juga jangan lupakan dia itu pilihan ayahku."

"Ck! Aku kesal."

Bas membawa tangannya mengelus rahang gagah God. "Apapun yang terjadi aku milikmu, God."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[GODBAS] The Seduction Of Itthipat Thanit [MUMET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang