Dibaca aja dulu. Siapa tahu suka.
AUTHOR POV
Hari ini, matahari yang bersinar cerah sudah mulai terbenam. Langit yang berwarna biru dengan awan putih tanpa noda tergantikan dengan langit berwarna jingga yang menyejukkan mata. Warna jingga hangat yang membuat orang-orang berlalu lalang memandangnya bagaikan sebuah karya yang tak ternilai harganya. Ciptaan Tuhan yang begitu indah.
Namun, matahari tenggelam itu tak membuat seorang pria yang sedang menatap sebuah konstruksi bangunan didepannya berpaling. Ia memperhatikan setiap detail bangunan yang sedang di bangun itu, rasa lelah pada tubuhnya tak ia hiraukan. Mata tajam yang tertutupi dengan sebuah kacamata hitam mengamati kertas desain bangunan itu yang ia rentangkan lebar-lebar, mencocokkan antara desain di kertas itu dengan bangunan didepannya yang sedang dalam proses pembangunan.
Ia akan memperluas Department Storenya. Gedung barunya yang akan terhubung langsung dengan gedung lamanya. Gedung baru yang akan di tersedia segalanya. Ia telah merencanakan semuanya, merk-merk dari brand terkenal, tempat bermain dengan berbagai macam permainan untuk anak-anak. Ia juga akan menyediakan tempat untuk bersantai keluarga. Dan juga sebuah tempat yang sangat diinginkan seseorang yang berharga dalam hidupnya—Ibunya. Ia akan mewujudkan keinginan Ibunya itu.
"Saatnya pergi Presider." Kata seseorang yang baru saja datang dan berdiri di sampingnya dan menghadap kepadanya.
Pria itu kemudian melihat jam mahal yang melingkar di tangan kirinya.
"Ah. Aku tidak sadar bahwa matahari telah tergantikan." Ia membuka kacamata hitamnya dan menoleh kearah barat tepat saat itu matahari telah terbenam seutuhnya.
"Anda terlalu bekerja keras hari ini."
Ia menoleh kesamping dan melihat sekretarisnya. "Aku ingin taman indah yang dipenuhi dengan bunga, dan juga air mancur dengan patung yang indah." Ia memberikan kertas ditangannya itu kepada sekretarisnya.
"Kau mengerti maksudku, sekretaris Yut?"
"Kenapa tiba-tiba?"
"Aku hanya ingin mewujudkan keinginan Ibuku. Ia menginginkan sebuah taman bunga yang indah dengan sebuah patung air mancur di tengah-tengah taman." Pria itu berbicara dengan menatap langit.
"Aku akan mengurusnya Presider."
Pria itu mengangguk. "Haruskah kita kembali sekarang?"
"Lewat sini Presider." Kata Sekretaris Yut menunjuk jalan.
Pria itu berjalan dengan langkah pendek menuju arah mobil yang telah disiapkan sekretarisnya.
"Aku ingin makan daging bumbu bawang untuk makan malam. Bisakah kau carikan untukku?"
"Tentu Presider."
Sekretaris Yut membukakan pintu mobil ketika mereka sudah sampai didepan mobil. Pria itu masuk kedalam mobil. Sekretaris Yut bergegas untuk masuk ke mobil dan menjalankan mobil itu.
Pria itu menutup matanya, mengistirahatkan sebentar tubuhnya yang lelah.
"Presider Bas."
"Hmm." Ia bergumam sebagai jawaban.
"Besok Anda akan ada meeting dengan brand yang akan bekerjasama dengan Empire. Dokumennya sudah saya siapkan di kursi samping Anda."
"Aku akan membacanya nanti." Ia menjawab tanpa membuka matanya.
Mobil itu melaju dengan santai, namun mobil itu berhenti di sebuah restoran.
"Aku akan membelikan pesanan Anda, apa Anda ingin sesuatu yang lain Presider?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[GODBAS] The Seduction Of Itthipat Thanit [MUMET]
Historia CortaKisah ini akan mempertemukan si kaya dan si miskin dalam sebuah kejadian yang tak terduga dan membuat Pria yang berkecukupan itu menjadi penasaran kepada Pria yang menurutnya misterius dengan sifat dingin dan juteknya. Banyak kejadian yang akan memb...