9. Ulang tahun Qingga

48 30 4
                                    

"Hai"Sapa Aska.

"Rambut lo basah"Ucap Olia mengusap rambut Aska yang sedikit basah.

Aska tersenyum di buatnya.

"Bukan nya chat kalo udah sampe kan bisa gue bawain payung"Ucap Olia yang masih asik dengan kegiatannya.

Aska menarik pinggang Olia agar semakin mendekat dengannya.

Olia yang tersadar langsung menjambak rambut Aska.

"Mesum"

"Siapa yang mesum?"tanya Aska.

"Lo!"

"Lo duluan yang pegang gue"Ucap Aska.

"Ya kan gue cuma pegang rambut!"

"Ya gue juga kan cuma pegang pinggang bukan susu"

Pluk!

"Akh kok gue di tampol si!?"

"Mulut lo bau!"Dengus Olia. Dan berjalan meninggalkan Aska yang masih di depan pintu.

Aska menyusul Olia sambil terkekeh.

"Malem Pih, Mih."Sapa Aska menyalimi mereka satu persatu.

"Eh Aska, ayo duduk ikut makan bareng."Ucap Quena.

"Iya Mih"

"Selamat ulang tahun bang bro"Lanjut Aska menepuk bahu Qingga.

"Tencyu"Ucap Qingga.

Aska mengambil duduk di sebelah Olia yang terlihat sudah mulai makan.

Aska yang melihat Olia akan menyuapkan nasi kemulut nya segera menarik tangan Olia dan membawa sendok tersebut ke mulut nya.

"Ih rese"Dengus Olia.

"Gak ada niatan mau ngambilin gue makan?"Tanya Aska yang melihat Olia asik sendiri dengan makanan nya.

"Olia mah emang gak peka"Sahut Quena.

"Iya nih Mih, aku bisa ngebatin lama lama pacaran sama dia"Ucap Aska.

"Pacaran baru dua hari aja udah bawa bawa batin!"Dengus Olia.

Meskipun terlihat ogah-ogahan tapi Olia tetap mengambilkan Aska makan.

Aska tergagap melihat Olia yang mengambilkan makanan dengan sangat banyak, Ini sih tiga kali lipat dari porsi makan Aska, seperti porsi kuli saja.

"Habisin ya sayang"Ucap Olia tersenyum manis.

"Ol"

"APA"

"Enggak, cuman mau bilang makasih udah mau ngambilin"

"Yaudah cepet makan jangan banyak omong"

"Kamu yakin itu gak berlebihan?"Tanya Quena yang ngeri sendiri melihatnya.

"Kak Aska doyan makan kok mih, dia bisa ngabisin 5 leter nasi perhari nya"Ucap Olia.

"Wow hebat ya, makan nya banyak tapi badan nya tetep bagus"Ucap Quena.

Aska yang mendengarnya hanya terkekeh, kalau tidak ada Quena dan Raza sudah Aska pastikan mulut Olia bengkak dibuatnya.

Setelah acara makan selesai mereka semua melanjutkan dengan acara menonton di ruang keluarga.

Hujan di luar masih belum reda dan malah semakin besar disertai dengan angin yang cukup kencang dan guntur.

"Aaaa!"Pekik Olia dan Olea bersamaan saat tiba tiba lampu padam.

Aska yang posisi nya berada di samping Olia langsung membawa Olia ke dalam dekapan nya.

Raza dan Qingga langsung menyalakan fles hp guna mencari lilin.

"Aska nginep sini aja ya"Ucap Quena.

"Iya tidur sini aja diluar hujan nya gede banget bahaya, apalagi ini udah malam"Sahut Raza yang baru datang dengan sebuah lilin di tangan nya.

"Nanti kamu bisa tidur bareng Qingga"Lanjutnya.

"Siap Mih,Pih."Ucap Aska.

"Dia mah malah kesenengan di suruh nginep"Ucap Qingga membuat Aska terkekeh.

"Btw ini Olia udah tidur"Sahut Aska yang melihat mata Olia sudah terpejam masih dalam dekapannya.

"Yaampun anak ini kebiasaan"Ucap Quena.

"Sini aku gendong dia ke kamar"Ucap Qingga.

"Gausah, gue aja bang yang gendong"Seru Aska.

"Yaudah langsung kamu bawa aja ke kamarnya, Aska."

"Oke Pih"

"Kamu juga tidur sana"Ucap Quena mengusap rambut Olea.

"Iya mih, Night."Sahut Olea.

Perlahan Aska mengangkat tubuh Olia yang tampak tak terusik sama sekali.

Berjalan menaiki tangga dengan perlahan di temani Qingga yang menyenteri di samping nya dan di ikuti oleh Olea di belakangnya.

Qingga membuka kan pintu kamar Olia dan Aska langsung mengekori nya dari belakang.

Setelah di rasa Olia nyaman dengan posisi tidur nya, Aska langsung menyelimuti nya.

"Gue duluan ya. Awas nanti kelupaan lo malah ikut tidur di kamar Olia"Seru Qingga yang pergi terlebih dahulu.

"Tenang aja gue bakal langsung keluar kok bang, kalau inget tapi."Kekeh Aska.

Aska berlutut di sebelah kasur Olia dan memperhatikan wajah kekasih nya dalam kegelapan.

"Kenapa gue bisa pacaran sama lo ya?"Ucap Aska bermonolog sendiri menatap wajah Olia yang terlihat damai dalam tidur nya.

"Ya karna lo cantik lah"

"Terus kenapa gue bisa suka sama lo?"

"Ya emang nya kalo suka harus ada alasan nya?"

"Kira kira lo suka gue juga gak ya?"

"Ya pasti suka lah, secara gue kan ganteng, kaya, ngangenin lagi!"

"Tapi sayang gila, sampe sampe ngomong sendiri"Sahut Qingga yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Eh?"Kekeh Aska kikuk, malu sendiri.

"Ayo tidur. Gue balik lagi karna gue yakin lo gatau kamar gue di mana"Ucap Qingga.

"Iya bang"Ucap Aska yang berdiri dan langsung mengecup hidung mancung Olia.

"WOIII!"Pekik Qingga yang tak bisa melihat dengan jelas apa yang Aska cium dan malah beranggapan yang tidak tidak.







JANGAN LUPA SEBAR CERITA INI KE SOSIAL MEDIA KAMU, DAN AJAKIN TEMAN TEMAN KAMU UNTUK IKUTAN BACA CERITA INI.

AKU SAYANG KALIAN BRO-KUH😘

Salam sayang,

Fi.

HARUSKAH AKU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang