Part 4 (I forgive you)

18 0 0
                                    

Sebelum dia menutup pintu kereta. "Have fun"

"Yeah! Ill be having fun studying", kemudian dia menutup pintu kereta itu dengan kuat.

"Yah!", kedengaran suara Uncle nya yang menahan marahnya. Kemudian dia memberikan wink kepada Unclenya. "Aish! Budak ni", kemudian dia melihat Aiman tiba-tiba mendekati Lisa.

Tidak lama kemudian, dia sedaya upaya mengelak laluan berdekatan dengan Aiman. Tiba-tiba suatu suara yang dikenalinya. "Awak!"

"What now? What an interesting day to start", sambil berpusing pada Aiman.

"Untuk awak", dia memberikan secawan Ice Blended Caramel Latte.

"Saya?"

"Sebagai tanda minta maaf atas apa yang jadi kemarin", Lisa membuat muka hairan padanya.

"You got to be kidding me right? Who know's what you put inside it"

"I didn't make it. Im just a waiter not a barista"

"Okey, I forgive you", katanya sambil mengambil minuman yang ada pada tangan Aiman.

"Are you sure?"

"Yes"

"So you won't bully me right?"

"I was plan to but em...never mind. Having you as my junior is fun enough to see. But yeah you look so old to be my junior. Thanks for the drink tho. See you around, make sure I didn't saw you getting bullied around, cause im not gonna help you"

"I don't need your help", bisik hati Aiman.

"Wow! That's interesting to watch. I wish I could hear them too. Damn! Im late", Unclen nya terus menekan minyak dan meninggalkan tempat itu.

Sebaik sahaja dia memasuki classnya pada pagi itu. Kelihatan Ain dan Amal sedang menanti sesuatu daripadanya. "Why? Is there something on my face?"

"Bukankah, minuman tu?", soal Ain.

"Bukan kah awak kata tak nak pergi minum di tempat tu?", tambah Amal.

"Oh yes. But today someone deliver it to me as gift for forgiving him"

"Wow! Did he make it? I want to taste how tasty it would be a drink made by handsome guy"

"Dia kata bukan dia yang buat"

"Aw....", mereka hampa dengan fakta yang dinyatakan oleh Lisa itu.

Selesai class pada pagi itu. "Damn! Where we gonna find about this case?",

"Omg! I forgot, I have to pick up my sister", kata Ain.

"I have something urgent coming up. Sorry Lisa, I can't help. Just find the case and leave the rest to us", kata Amal.

"Okey, pergilah"

Sebaik sahaja tiba di library. Seperti biasa, Lisa terlebih dahulu menghadap buku-buku laporan kes-kes. "Here I am again. I hope it won't take long and let's find you right now", kata Lisa. Setelah 30 minit berlalu. "I hate this, I should have read it slowly now I feel like I want to vomit looking at this word and reading it in a glimps"

2 jam kemudian. Dia keluar daripada library sambil membetulkan belakangnya. "Wah! So lucky I get it before the others", dia terus duduk satu bangku yang telah disediakan di depan library tersebut. "What a tough day", dia merehatkan dagunya di atas tangannya.

"Awh~ Lisa, long time no see", satu suara mengejutkannya daripada tempat duduknya.

"Don't tell me it was him", bisik hatinya. "Aish!", dia terus mengangkat barangnya untuk meninggalkan tempat tersebut.

"Where are you going?", tiba-tiba seseorang telah menghalang langkahnya daripada meninggalkan tempat itu.

"Please don't piss me off", kata Lisa.

"Aww.... I won't. Owh! A new phone? Did your uncle buy it for you again?"

JauhWhere stories live. Discover now