Halaman kedua

29 5 0
                                    

Ketika aku mengelilingi komplek, akhirnya aku menemui tetangga ku. Ya tetangga ku. Hanya dia satu-satunya disini bersama ku. Entah kemana semua tetangga ku selain dia. Sangat membingungkan. Keluarga ku, para tetanggaku, semua menghilang. Seakan-akan ada yang menyulik mereka semua.

Ku hampiri dia dan ku bertanya kepadanya.

"Permisi tante, boleh nanya? Mengapa komplek kita hari ini sangat sepi? Keluarga ku juga semua tidak ada di rumah. Kemana mereka? Mengapa hanya ada aku dan tante disini? Dan rumahku juga sangat aneh tante, ruang tamu ku menjadi kuburan"

Dan kalian tahu jawaban dia?

"Mereka semua? Aku tak tahu. Yang ku tahu, hanya kita berdua yang selamat"

Selamat? Memang ada bencana apa? Atau ada pembunuhan? Atau ada kejadian yang ku tak tahu? Akupun bertanya pada tante itu.

"Selamat dari apa tante?"

Setelah aku bertanya seperti itu, dia pergi tanpa satu kata pun. Ahh orang itu sungguh aneh.

Aku pun tidak mendapatkan hasil apapun setelah mengelilingi komplek rumahku yang sangat luas ini. Aku putus asa. Akupun pulang kerumahku.

Rumah yang dulu sangat nyaman, sekarang menjadi rumah yang sangat aneh dan menyeramkan. Sungguh aku tidak ingin pulang rasanya. Tapi, tinggal dimana aku nanti.

Sesampainya di rumah, aku melihat mereka lagi. Kalian tahu kan siapa mereka? Tidak tahu? Bukan tidak tahu, kalian tidak ingat!

Mereka itu nenek tua yang aku ceritakan di halaman sebelumnya. Nenek tua yang menduduki batu nisan Maria. Dan si kakak beradik itu. Kakak beradik yang memecahkan piringku. Ah belum ku kasih tahu jenis kelamin Kakak beradik itu ya? Kurasa si perempuan itu kakaknya, karena badan dia lebih besar. Dan adiknya yang laki-laki. Sudah ku beritahu kan?

Apakah kalian bertanya apa yang mereka lakukan? Nenek tua itu masih menduduki batu nisan Maria. Dan kakak beradik itu hanya berlari-larian.

Apa yang harus kulakukan? Aku ingin menanyakan keluarga ku kepada mereka. Tapi, apakah mereka mengetahui dimana keluarga ku? Apakah mereka menjawab pertanyaanku? Aku bimbang. Bertanya atau pura-pura tidak melihat mereka dan langsung naik ke kamarku?

Aku berpikir keras saat itu di depan pintu. Dan akhirnya aku hanya bisa pasrah dan bertanya kepada mereka. Aku menghampiri nenek itu.

"Permisi nek, apakah nenek tahu dimana keluarga ku? Dan mengapa ruang tamu ku menjadi kuburan? Dan makam siapa yang nenek duduki?"

Nenek itu hanya menatap ku dengan tatapan yang sangat menakutkan. Sungguh. Itu sangatlah menakutkan. Rasanya aku ingin berteriak dan lari kekamarku, tidur, dan semua kembali lagi. Keluarga ku, tetanggaku. Aku hanya berharap ini mimpi buruk ku.

Kembali lagi dengan nenek tua itu. Nenek itu tetap menatapku dengan tatapan yang menakutkan. Aku gemetar. Kaki ku lemas. Setelah itu nenek itu menghilang. Menghilang tanpa mengatakan apapun.

Mengapa semua orang menghilang setelah aku bertanya?

Aku ingin bertanya kepada kakak beradik itu. Tapi, ku urungkan niat ku itu. Lebih baik aku ke kamar, tidur, dan semoga setelah ku bangun semua kembali.











Ps: Akhirnya mereka berhenti tertawa. Sungguh tawa mereka sangat menyeramkan. Aku tidak tahu apa yang mereka tertawakan.

NB: Aku mempunyai 1 teori mengapa semua orang tiba-tiba menghilang entah kemana. Entahlah ini benar atau tidak. Aku berharap teori ku ini tidak benar. Aku hanya berharap ini hanya sebuah mimpi buruk. Dimana aku kehilangan keluarga ku dan semua para tetanggaku. Mari simak teoriku ini!

Aku berfikir kalau semua orang yang ada di komplek ini (kec. Aku dan Tante tadi) telah dimakan atau di bunuh oleh 3 hantu di rumahku. Aku berfikir seperti itu setelah mendengar mereka tertawa. Hah tapi ada 1 teori yang belum terpecahkan jika teori ini benar, mengapa hanya aku dan tante tadi yang tidak di makan atau dibunuh? Sungguh masih ada tanda tanya yang sangat besar. Oh ya, kalian ingat jawaban tante tadi? Hanya kita berdua yang selamat. KITA BERDUA. 1 pertanyaan ku lagi. Bagaimana kita selamat? Huft sungguh memusingkan!

My Scary LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang