My Scary Life

Halaman terakhir

Disini aku sekarang. Di ruangan serba putih yang tidak ada siapa-siapa dan apa-apa disini selain aku dan buku diary ku ini.

Sepertinya, Tuhan masih mengizinkan ku untuk hidup sebentar agar menyelesaikan diary ku ini lalu yaaa aku mati.

Oh ya masalah teori ku, Hm sepertinya itu benar. Tapi, ada 1 fakta yang harus kalian tahu. Ibu itu, ah maksudku monster itu, yang membunuh semua orang di komplek ku.

Kalau kalian ingin tahu mengapa, entahlah, akupun tak tahu. Tapi, sebelum aku tersadar dari ruangan putih ini, aku sempat mendengar kalau komplek ku ini, dulu, adalah tempat pemakaman. Jadi, di bawah rumah-rumah warga di komplek ku ada mayat. Mereka sangat terganggu dan yah akhirnya mereka membunuh kita.

Oh ya, masalah kuburan yang di ruang tamuku. Itu masih sebuah misteri yang tak akan pernah ada yang memecahkan. Aku pun tak tahu mengapa. Sebenarnya ini sangat memusingkan. Dan yah semoga saja kejadian di komplek ku ini media tidak tahu, jadi, orang-orang di luar sana pun tak tahu. Aku hanya tidak mau komplek ku ini tersorot media. Kalau kalian tanya "mengapa", akan ku jawab "tak tahu"

Hahhhh. Aku tak tahu harus menulis apa lagi di akhir diary ku ini. Sungguh aku tak tahu maksud dari semua ini. Kalau aku mati ya sudah mati saja. Mengapa harus terbangun dan menulis diary terakhir ku? Apa mungkin, Tuhan akan mengirimkan diary ku ke seseorang yang akan membacanya lalu menerbitkan nya?? Hah tidak mungkin.

Sepertinya sampai disini saja diary ku. Memang tidak ada yang menarik dan siapa yang peduli? Memang ada yang membaca diary ku ini? Hah tidak mungkin! Siapa yang mau membaca diary dari seorang gadis yang sudah meninggal, lalu, di akhir halamannya di tulis setelah dia meninggal? Sangat tidak masuk akal. Hahaha. Ups, aku terdengar seperti hantu di rumahku dulu.

Hahahaha!

"live according to the scenario. undergo a god scenario well. don't change the scenario. it's like you force water to not flow like a rock."
-Stefani Irene