#2 'Pelajaran pertama'

207 13 5
                                    

Author Pov

Michael pun segera kembali kekelas Karena bel sudah berbunyi. Saat ia masuk kedalam kelasnya dia melihat perempuan itu lagi.

"Dia mungkin kelas 11 IPA 2 dulu, jadi karena dia juara dikelasnya dulu jadinya kekelas 12 IPA 1." Pikir Michael.

Dia pun segera pergi kemejanya yang berada dipojok kelas.

Guru pun datang kekelas mereka. Gurunya kelihatan sibuk sekali, banyak banget bawaannya.

"Selamat pagi!" kata bu guru itu.

"pagi bu." jawab murid-murid serentak

"Saya adalah Wali kelas kalian untuk satu tahun ini jadi sama-sama berjuang lah kita. Nama ibu Riama Sitohang, kalian pasti sudah kenal saya. Jadi kita hari ini hanya perkenalan dan belajar mapel yang saya bawa. Mungkin dikelas ini ada yang belum saling kenal." kata Ibu Sitohang.

"Baik bu." jawab murid-murid serentak lagi.

"Aduhhh gawat Ini, kok Wali kelas kita jadi bu Sitohang sihh." Kata Indah pelan.

"Sabarin aja in udah nasib." balas Intan tak kalah pelan.

"Yang diberitahu hanya nama dan harapannya saja. Perkenalannya dimulai dari pinggir dekat pintu." kata Ibu sitohang.

"Baik bu." Jawab Elsa dengan lemas.

"Perkenalkan nama saya Elsa Stevano, harapan saya semoga kita semua bahagia."

Perkenalannya pun berlanjut hingga cewek yang tadi merebut buku Michael.

"Perkenalkan nama saya Advent Loisa, harapan saya adalah semoga saya bisa bersama dengan keluarga saya lagi." katanya dinginn dan tajam.
Semua orang yang mendengar itu merinding merasa sedih. Mereka sedih gak tau apa alasannya.

Berlanjut hingga sampailah dimeja Michael.

"Perkenalkan nama gua Michael Stevano, harapan gua adalah semoga gua bisa terus bersama dengan orang-orang yang gua sayang."

Bel tanda istirahat pun berbunyi, orang-orang yang berada didalam kelas pun segera berhamburan keluar kelas.

Michael menyuruh teman-temannya duluan kekantin. Michael mempunyai ide ingin menjahili Advent. Michael segera duluan berjalan sebelum Advent mendahuluinya.

Ketika Advent ingin berjalan keluar kelas, Michael menghalangi jalannya.

"Lo bisa gak sih gak usah muncul-muncul didepan gue. Awas gue mau lewat." katanya.

"Suka-suka gua dong mau menghalangi apa engga, kan badan gua." balas Michael.

"Awas." kata Advent lagi.

"Gak mau." Jawab Michael.

"Sekali lagi gue bilang, kalau lo gak nurutin gue tampar lo." kata Advent tajam.

"Gua gak bakal mau." balas Michael.

Advent langsung menampar pipi Michael sekuat tenaga hingga pipi Michael memerah.

Michael pun memegangi pipinya yang merah. Disaat Michael memegangi pipinya, Advent langsung menerobos melewatinya. Ia berlari secepat-cepatnya ke toilet. Ia memegangi tangannnya yang merah dan panas lalu merendamnya didalam air dingin.

Michael bingung, perempuan Seperti dia bisa memukul sekeras itu, tapi ia akan mencoba lagi menjahili Advent esok hari. Ia langsung menyusul teman-temannya ke kantin.

Ketika Michael dan Advent tadi bertengkar ada seseorang yang menyaksikan kejadian itu dari awal.

"hey, pipi lo kenapa Michael?" tanya Jonatan.

"Ohh, tadi terjedot sama meja." Jawab Michael.

"Tapi itu kayak ada bekas tangan seseorang deh." kata Jonatan lagi.

"Gak kok, tadi itu tangan gua." Jawab Michael.

"Tangan gimana, yaudah dehh kalau lo gak mau jujur." kata Jonatan.

"Makanan gua gak kalian pesenin?"

"Tadi udah dipesenin, tapi kayaknya dah dimakan Patrick dehh." beritahu Jovi.

"Yahh hehehe, gua laper banget anjir, mungkin karna gua baru bangun tidur, pesenin lagi sana!" jawab Patrick.

"lo seharusnya yang pesenin." kata Michael.

"Yah udah, gua pesenin lagi, gua bertanggung Jawab." jawab Patrick.

Patrick pun segera pergi memesan makanan lagi.

10 menit kemudian Patrick datang membawa 2 mangkuk makanan.

"Woi! Kok 2 mangkuk?" Tanya Michael.

"Kan satu mangkuk lagi buat gua." Jawab Patrick.

"Hadehhh." balas Michael.

Semua yang berada di meja itu pun tertawa terbahak-bahak.

Sudah 2 jam waktu istirahat mereka, tapi bel tanda masuk belum berbunyi.
Kenapa 2 jam? Karena guru sedang melakukan rapat. Karena itu waktu istirahat diperpanjang.

Bel tanda siap istirahat berbunyi dan pelajaran pun dimulai. Pelajaran jam Ini adalah IPA yang guru mapelnya adalah Bu Sitohang.

Michael dan gengnya masih asik-asiknya ribut dibelakang.
Saud, Yoel dan Ryan yang mendengar keributan mereka pun terganggu.

"Woi kalau guru bicara didepan yah didengar lah." kata saud.

"Yah tuhh." kata Ryan

Sedangkan Yoel hanya menyaksikan kejadian itu saja. Mungkin dia sedang bad mood yang dikarenakan kalah main ff.

"Suka suka kami lah." jawab Michael.

"Hadeh hukum Karma itu berlaku lohh. Nanti kalau lo udah besar lo nantinya sering dikacangi dikarenakan lo gak menghargai guru yang bicara didepan." kata Saud lagi.

Franz yang tempat duduknya berada diantara mereka pun terbangun dari tidur nya diakibatkan mereka yang sedang bertengkar.

"Kita perhatiin juga gak ada gunanya.
Guru nya aja gak tau kita paham atau enggak. Dianya ngegasss terus kayak dikejar hantu. Lebih baik tidur siang. Sesuai buku yang pernah gua baca, tidur siang itu buat orang jadi pintar. Yah kalau lo mau pintar yah tidur siang aja." kata Franz Panjang lebar.

"Yah betul betul betul, benar sekali. Makanya gua suka tidur. Lebih baik tidur." kata Patrick.

"Yahh Ampunnn, kok gua bisa punya teman kayak kalian yahh?" tanya Michael.

"Mana kutempe tanya aja sama tahu...." jawab Patrick.

Mereka pun mengikuti pelajaran hingga bel tanda pulang berbunyi.

Michael segera pulang ke rumah karena ia ingin sekali istirahat, rasanya lelah sekali hari ini menurutnya.








Haiiiiii guys, kembali lagi dengan akuu😉. Gimana ceritanya dipart ini? Seru gak?. Aku harap sihh seruu. Kalau ada yang kurang, maaf yahh guyss. Jangan lupa men vote bagian ini guys. Hargai orang yang membuat ini. Jangan lupa follow/ikuti aku jugaa teman-teman. I love you all😊. Byeee✋

See you😊😉😉

Anak SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang