Semakin hari semakin kesini, entah mengapa ada yang berbeda di hati Krystal. Ia merasa hatinya mulai terisi dan menghangat dengan sendirinya. Ada perasaan yang tak nyaman dan menggusar di hatinya. Seperti ingin meletup tapi tertahan.
Sejak kehadiran Kai yang setiap saat membuatnya tersenyum tertahan akan tingkahnya yang terkadang absurd.
Saat ini, Krystal dan Kai sedang berada disalah satu mall tepatnya di salah satu restaurant korea.
"Klee, habis makan mau kemana lagi?" tanya Kai membuka suara sambil menunggu pesanan mereka datang
"Nggak tau" jawab Krystal cuek karena masih kesal dengan Kai
"Kok cuek sih? Masih marah?" tanya Kai sambil senyum-senyum
"Bodo" acuh Krystal masih tetap fokus dengan ponselnya
"Hp nya ditaruh dulu dong, disini ada pangeran tampan masa dianggurin sih" rengek Kai pada Krystal
"Dih pede gila" balas Krystal sambil memutar bola matanya jengahObrolan itu berhenti karena pesanan mereka sudah datang. Kai memesan Jjajangmyeon tentunya dengan kimchi dan bibimbap sedangkan Krystal memesan kimbab dan bulgogi. Memang selera makan mereka sama-sama tinggi.
Keduanya sama-sama sibuk dengan makanan mereka sendiri tanpa ada obrolan. Selesai makan, Kai mengajak Krystal pergi ke suatu tempat berhubung masih sore.
Di sebuah bukit, di ujung kota Jakarta yang ramai. Seperti tak pernah ada yang menjamah. Bukit dengan ketinggian sekitar 1800 mdpl menampakkan keindahan senja sejauh mata memandang. Langit jingga dengan keindahannya menawarkan sejuta harapan bagi siapapun yang melihatnya.
Kai dan krystal duduk sambil menikmati keindahan yang tengah tersaji didepan mereka. Krystal menghirup udara dalam-dalam dengan mata terpejam penuh kedamaian. Sedangkan Kai sibuk memandangi Krystal sambil tersenyum manis sangat manis.
"Gimana? Suka nggak sama tempatnya?" tanya Kai saat Krystal baru saja membuka matanya
"Suka. Gue suka banget. Kok lu tau tempat seindah ini sih Kai?" ujar Krystal dengan senyum yang belum pernah Kai lihat
"Apa sih yang nggak gue tau?" ucap Kai membanggakan dirinya
"Najis Kai, hahahaa" balas Krystal diakhiri tawanya yang selama ini tak pernah ada yang menikmati tawa indahnya itu
"Gitu kek, Tal. Ketawa aja. Gue suka liat lu ketawa" ucapan Kai berhasil membuat Krystal bisu seketika
"Apaan sih lu" ucap Krystal sedikit canggungLangit masih merona jingga, seperti tak ikhlas jika langit harus gelap. Krystal dan Kai masih larut dalam pikiran masing-masing.
"Krystal" panggil Kai tidak biasanya dia memanggil nama
"Hmm" Krystal berdehem sebagai balasan
"Kalo gue minta lu buat jadi pacar gue, apa lu mau?" tanya Kai sambil menghadap ke arah Krystal
"Maksud lu?" balas Krystal yang kini ikut menghadap Kai
"Gue tau mungkin ini terlalu cepet, tapi setelah sebulan lebih gue deket sama lu, gue ngerasa ada yang beda sama hati gue. Dan gue juga tau lu sebenernya bukan cewek yang dingin. Lu sebenernya punya sifat hangat dan peduli. Mungkin lu nggak nunjukin itu secara langsung tapi gue tau. Mungkin hanya sebagian orang aja yang liat lu senyum ataupun ketawa. Dan gue bersyukur gue jadi sebagian orang yang pernah liat lu senyum dan ketawa" ujar Kai sambil menatap Krystal intensKrystal masih diam. Dia tak tau harus berbuat apa. Dia tak tau harus berucap seperti apa. Krystal juga menyadari, kenapa Krystal bisa menunjukkan sifat aslinya didepan Kai tanpa dia sadari. Padahal didepan Seulgi saja dia jarang tersenyum apalagi tertawa.
Apa mungkin benar, kalo perasaan Krystal mulai menghangat sejak kehadiran Kai dalam hidupnya?
"Tal, kok diem aja" suara Kai menguapkan pikiran Krystal
"Ehmm anu liat deh mataharinya udah tenggelem. Bagus deh" ucap Krystal sambil menunjuk ufuk barat
"Tal, gue serius sama omongan gue. Jangan ngalihin pembicaraan" rajuk Kai karena Krystal berusaha menghindar
"Kai, gue juga nggak tau kenapa gue bisa nunjukin sifat asli gue di depan lu. Gue juga bingung. Sejak ada lu yang tiba-tiba masuk dalam hidup gue, gue ngerasa ada yang aneh sama perasaan gue. Tapi gue coba buat menangkis semua perasaan itu. Tapi nggak pernah berhasil malah semakin tumbuh. Gue nggak pernah tau sejak kapan perasaam itu tumbuh" jelas Krystal nyaris tiada jeda di setiap katanya membuat Kai sedikit mengangaPenjelasan Krystal membuat keduanya kembali diam dalam pikiran masing-masing bahkan mereka tak peduli dengan keadaan langit yang sudah gelap.
Angin malam yang dingin menerpa mereka. Membuat Krystal kedinginan karena dia hanya mengenakan kaos yang agak tipis. Menyadari hal itu Kai melepas jaketnya lalu memakaikannya pada krystal.
"Makasih Kai" ucap Krystal
"Krystal Key Violenna lu mau nggak jadi pacarnya Kaindra Arnius?" teriak Kai sesaat setelah ucapan terima kasih Krystal. Krystal tersentak kaget karena kelakuan Kai. Untung disini sepi nggak ada orang"Ihh kai lu ngapain sih teriak-teriak" ucap Krystal sambil nyubitin pinggang Kai membuat Kai sedikit merintih kesakitan
"Udah klee sakit" rengek kai lalu menangkap tangan krystal yang sedari tadi asyik mencubitinyaRetina mereka saling bertemu. Begitu intens pertemuan itu. Seakan mata mereka menjelaskan perasaan yang sudah tertanam entah sejak kapan benih itu muncul.
Waktu seperti berhenti ketika kedua pasang retina mereka saling bertemu. Angin malam semakin menerpa membuat suasana menjadi dingin namun mereka tak merasakan. Hangat seketika menjalar lewat pertemuan kedua pasang mata tersebut.
"Gimana? Mau nggak jadi pacar gue?" tanya Kai lagi disaat krystal udah nyaman dengan tatapan intens yang diberi kai
"Gue nggak mau" jawab krystal kemudian menghadap ke depanTerlihat wajah kecewa Kai. Kai pikir krystal akan menerimanya. Namun ternyata dia salah. Kai hanya diam setelah penolakan Krystal.
"Kok diem kai? Kenapa? Marah sama gue?" tanya krystal sambil tersenyum
"Enggak, gapapa" balas kai dengan senyum terpaksa
"Gue belum selesai jawab tadi" ucap krystal membuat kai langsung menghadap krystal
"Maksudnya?" tanya kai bingung
"Iya maksud gue, gue nggak mau nolak" jawab krystal sambil tersenyum malu
"Jadi lu mau pacaran sama gue?" tanya kai memastikan ini tidak mimpi melainkan nyata. Dan benar saja krystal mengangguk sebagai jawabannya.Kai reflek memeluk krystal begitu erat. Begitu juga krystal, ia membalas pelukan kai. Keduanya saling menyalurkan kehangatan, bahkan angin malam pun tak mendapat celah diantara keduanya untuk sekedar lewat.
Hari ini. Di ketinggian 1800 mdpl. Kai dan Krystal menjadi sepasang ganjil yang saling menggenapkan. Sinar rembulan menerpa mereka tanpa diberi aba-aba seolah merasakan betapa bahagianya dua sejoli ini. Bintang menjadi saksi, keduanya saling mencintai.
Kini, senyuman menyungging dibibir mereka. Perjalanan pulang terasa cepat karena mereka saling memberi dan mengucapkan kata-kata manis. Tak terasa, saat ini sudah berada didepan rumah krystal. Dengan berat hati, kai membiarkan sang kekasih masuk ke dalam rumahnya.
Kai tersenyum dan mencium kening krystal sebagai tanda perpisahan mereka. Membuat pipi krystal seperti kepiting rebus.
Itulah hari dimana, kisah mereka dimulai. Kisah penuh cinta namun menyimpan luka yang akan menguak kapan pun itu.
Annyeong!! Akhirnya Kaistal official juga ya? Hehehehe😉 tunggu kejutan-kejutan untuk hubungan mereka berdua yaaaaaaa!!!! Oke deh segini dulu aja. Gomawo udah baca dan vote😗kalo mau ngasih saran, comment aja oke? Jadi nanti bisa di perbaiki lah yaaa. Saranghae readers aaacuuuu:3
Btw, SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1440H BAGI YANG MERAYAKAN. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN SEMUAAAAA!🙏with love,
keirinaomi
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile On My Face || kaistal
FanfictionKrystal Key Violenna. Seorang gadis cantik dambaan semua lelaki manapun. Wajah tegas nan dinginnya, membuatnya dikenal dengan sebutan 'ice princess'. Namun, image yang melekat pada dirinya tidak mengurangi kecantikannya bak bidadari surga itu. Banya...