Canggung banget asli.
Yoongi pikir Yoonji lebih baik daripada laki-laki disampngnya ini.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Yoongi mencoba untuk mengurangi tingkat kecanggungan yang terlampau ekstrem ini.
"Hm? Aku baik, masih sendiri." Yoongi sontak tertawa kencang mendengar kata-kata terakhir Taehyung.
"Kau masih jomblo? Astaga, aku prihatin." Taehyung diatas sana hanya tersenyum kecil.
"Aku mengkodemu, pendek."
Yoongi sontak menoleh, sedikit mendongak karena perbedaan tinggi keduanya. "Apa?!" sentaknya membuat Taehyung sedikit terkejut.
"Apa? Aku tidak mengatakan sesuatu." sangkalnya
"Tch, aku mendengarnya." Wajah Taehyung keburu merah tapi mendengar apa yang dikatakan Yoongi selanjutnya membuat laki-laki jangkung itu menggaruk tengkuknya.
"Kamu ngatain aku pendek."
Taehyung mengangkat sudut bibirnya samar, "Well, berarti aku mengatakan hal yang sebenarnya, iya kan?"
Yoongi berhenti sejenak kemudian menendang bokong Taehyung dengan kencang, "Rasakan itu!" katanya kemudian berjalan mendahului Taehyung tanpa tahu Taehyung terbahak dalam kesakitan akibat tendangan Yoongi.
"Aish, bocah itu barbar sekali." katanya kemudian menyusul bocah itu.
Keduanya berpisah di persimpangan jalan, Yoongi membeli coklat selagi menyedot es yang dibelikan Yoonji tadi.
"Oi," Yoongi menoleh kebelakang, mengangkat sebelah alisnya.
"Dimana kamu beli itu?" tanya Taehyung menunjuk bungkusan Yoongi.
Yoongi kembali menghadap depan kemudian mengangkat kedua bahunya, "Entahlah, Yoonji yang membelikan."
Taehyung menipiskan bibirnya kemudian berjalan menuju kafe terdekat, membeli capucino dingin untuk mengembalikan moodnya.
"Ey, Taehyung, kamu main omegle? Maksudku, aplikasi chating dengan orang random, mengingat omegle diblokir lima tahun lalu."
Taehyung mengangkat sebelah alisnya, "Mhm, kenapa?"
"Apa nama aplikasinya?" tanya Yoongi.
Taehyung mengingat-ingat, Yoongi menunggu, mereka masih berjalan menuju tujuan masing-masing.
"Uhh, aku lupa namanya."
Yoongi menurunkan bahunya, "Ugh. payah."
"Aku akan memberitahumu lewat pesan." Yoongi mengangkat sebelah alisnya, sambil menoleh.
"Kamu kan nggak punya nomerku."
Taehyung tersenyum sombong, "Setidaknya aku punya nomor adikmu."
Yoongi mengerucutkan bibirnya kesal, "Kenapa sih kamu ngebet banget mau deketin Yoonji?"
Taehyung melirik Yoongi dengan tatapan puas, "Kamu nggak perlu tau," katanya kemudian menjulurkan lidahnya.
"Tch, hei! Kamu bakal tetep perlu persetujuanku kalau mau dekat sama Yoonji, dan aku nggak bakal menyetujuinya." kata Yoongi sudah seperti kakak protektif yang tidak mau adiknya kenapa-kenapa.