❀04 - Haechan Lee

31.9K 4.5K 402
                                    

"Bunaaa, mas mau makan burger."

"Bunaa dimana? Mas bawain ayam goreng, makan bareng mas ya, bun?"

"Mas mau punya pacar kayak buna aja."

"Yangyang mau main kerumah, boleh ya bun?"

"Bunaa, mas dapet peringkat satu dari belakang, dong."

"Bunaa, maafin mas hwaaaaa!"

Aku menggelengkan kepalaku. "Ini ketiga kalinya buna dipanggil sama guru BK karena kelakuan kamu."

Si pembuat masalah hanya diam sambil menatap ke sembarang arah.

"Kenapa kamu jahil sama pak Taeil?"

"Mas diajak sama Hendery."

Aku mengusap wajahku. "Kalau Hendery lompat ke jurang, mas juga ikutin?"

Mata bulatnya melebar. "Ya enggak lah, bun! Aku masih mau temenin buna."

"Buna gak pernah ngelarang mas temenan sama Hendery. Buna malah seneng, soalnya Hendery anaknya baik. Tapi, mas juga harus nolak kalau diajak melakukan hal-hal yang gak baik."

"Tapi, bun—"

"—uang jajan mas, buna potong selama seminggu."

"LAH? KOK BEGITU, BUN?"

Aku berdiri, kemudian berjalan menuju dapur. Berniat menyiapkan makan siang untuk anak-anakku.

"Bunaa, jangan potong uang jajan."

"Bun, maafin mas. Janji deh gak gitu lagi."

"Bunaaaa."

"Ucapan buna tadi, udah diketok palu tiga kali. Gak ada protes."

Haechan terduduk di lantai. Aku hanya menatapnya heran.

Beberapa saat kemudian, anak itu telah merebahkan tubuhnya. Astaga.

"Mas, bangun. Lantainya kotor."

"Hweeeee buna jahaaaat!"

Sekarang, Haechan malah guling-guling di lantai.

"Jangan potong uang jajan mas, bun."

Mengabaikan ocehannya, aku memilih melanjutkan kegiatanku.

"Buna cantik, baik, ratuku, buna keren, buna kece, buna....."

Haechan Lee, berumur tujuh belas tahun. Suka membuat onar, tapi pandai mengambil hati orang.

Untungnya aku sudah kebal.

Tbc.

Bᴜɴᴀ | 𝐍𝐜𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐎𝐭.7 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang