Double update! Yuhu!
Oke tugas kalian sekarang adalah vote untuk cerita ini ya! ⭐️⭐️⭐️ Vote kalian pill untuk sayaa
oh ya, karena cerita ini panjang, kalian boleh sambil dengerin lagi di atas yak 🤟🏻
now playing:
Old Russian WaltzEnjoy♥️
Birmingham pernah menjadi kota yang tenang, bahagia, dan hidup. Meski cuaca dingin, orang-orang tidak takut untuk keluar dari rumah mereka di tengah hari yang gelap. Mencari kesenangan setelah rasa lelah yang telah dilalui seharian. Pergi ke pub, bertemu seseorang yang kemungkinan akan menjadi pasangan mereka. Beberapa ada yang masih bekerja dan melanjutkan hidup mereka.
Bahkan ketika cuaca dingin menusuk tulang, kebahagiaan adalah prioritas. Musim gugur membuat banyak daun berserakan di jalanan dengan tanah yang dingin dan basah. Jalanan penuh dengan suara dan manusia. Orang-orang berjalan memenuhi jalanan yang sempit itu, membawa kerabat, membawa teman mau pun anak. Terkadang mereka kehilangan anaknya saking padatnya kota.
Jendela rumah terbuka lebar dan tanpa takut. Terkadang beberapa orang tua duduk dan melambai pada anak-anak kecil yang mereka lihat. Toko-toko dengan lampu hangat bersinar terang tanpa takut. Lonceng bel, aroma makanan bercampur dengan cuaca yang dingin, semuanya hangat dan hidup.
Sayangnya, kehidupan itu berhenti semenjak amarah bangkit dari tanah. Semenjak wabah mengerikan itu menakutkan semua orang.
Tidak ada lagi canda tawa. Tidak ada lagi orang tua yang mengajak keluar anak-anaknya. Tidak ada lagi mereka yang berani bersuara—tersenyum—di tengah kesunyian malam. Bahkan di siang hari pun, tak ada dari mereka yang berani keluar dari rumah dalam waktu yang lama.
Kini, daun gugur bercampur dengan bercak darah segar. Cuaca dingin meniupkan aroma busuk ke sepanjang jalanan. Darah mau pun bau bangkai ditemukan di jalanan setiap pagi. Label polisi terlihat di sekitar kota hampir setiap hari. Setelah malam berlalu, setelah bulan menghilang dari langit gulita, mereka dihadiahkan dengan hal yang baru setiap hari.
Mayat busuk.
Polisi kembali disibukkan untuk mengurus mayat yang sudah mengerikan bentuknya itu. Semua orang dibuat lelah, pusing, dan muak. Setiap hari, korban kembali berjatuhan. Peringatan untuk tidak keluar malam seolah terus diacuhkan. Tidak ada pilihan lain, tidak ada jalan keluar.
"For God's sake! Ini harus berhenti! Wabah sialan ini harus berhenti!"
Salah satu petugas itu berteriak kencang. Tangannya mengudara dengan kepalanya yang mengadah ke atas. Seolah memang sedang berbicara dengan Dia meskipun agama tidak ia percayai dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonrise Over the Sea
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACAA Mengambil latar belakang 1920-an. Setelah Perang Dunia I usai, munculah sebuah wabah misterius di kota Birmingham, England. Demi memecahkan 'wabah' misterius ini, diperlukan bantuan dari orang-orang berpengaruh kala itu...