3 • Silent Sorrow

53 23 15
                                    

Hy udh updet nih.

Ayo sebelum baca cerita ini pastikan kalian udah tekan bintang di pojok bawah ⭐️⭐️

Makasih untuk kalian yang telah memencet tanda bintang untuk cerita ini.

Saya terhura~~

Kalau begitu selamat membaca!

Kalau begitu selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NAVI

Ia sungguh dibebaskan.

Bebas.

Awalnya wanita itu tidak benar-benar berpikir jika pria bernama Rhys Millford itu—jika ia tidak salah—benar-benar dengan perkataannya. Sungguh, fakta jika pria itu adalah detektif membuat Navi semakin tidak berharap banyak pada pria itu.

Ditambah, Navi tidak pernah suka dengan detektif, terlebih pria. Di zaman seperti ini, pria bertingkah seolah merekalah pencipta dunia ini. Mereka merendahkan, mencuri ide, mengurung dalam segala aspek, dan memanfaatkan wanita seperti binatang.

Navi tidak tahu apakah Rhys Millford termasuk dalam kategori pria seperti itu atau tidak. Tapi, itu tidak penting. Apapun karakternya, Navi tetap akan membenci manusia berseragam seperti Rhys Millford. Bertahun-tahun ia tinggal di negara ini dan Navi tahu betul seluk beluk kehidupan pria berseragam yang selalu menggunakan kain yang menyelimuti tubuhnya itu dengan cara yang salah.

Tapi, ada satu hal yang mengganggunya.

Navi memutar matanya malas begitu pria di hadapannya itu sedang menghiasi kedua tangannya. "I think yesterday you said that you were going to free me, officer." Navi tidak bisa menahan tatapan sinis sekaligus kesalnya begitu Rhys langsung menghadiahkan tangannya dengan borgol. Sial.

Pria itu mengangguk pelan tanpa menatapnya, sukses membuat Navi menahan geramannya. "Ya, tapi nanti. Aku harus memastikan kau aman untuk perjanjian kita," balasnya dengan nada tenang. Omong-omong mengenai negosiasi mereka kemarin, baik Navi Lee maupun Rhys Millford sudah setuju jika mereka dilandaskan oleh perjanjian—bukan kerja sama.

Navi tahu pria itu takut dengan profesi masa lalunya dan menghindar dari masalah. Namun, tetap saja wanita itu merasa kesal dengan semua tingkah laku Rhys yang jauh lebih dominan darinya. Navi hanya bisa menggeram tertahan begitu kedua tangannya kembali dalam jeratan benda besi itu.

     Napas panjang keluar dari bibir wanita itu. Kini, Rhys berjalan menuntunnya seperti binatang peliharaan. Borgol dengan rantai itu cukup membuat suasana hati Navi seolah tidak pernah dibuat lebih buruk lagi. Bahkan, semua orang menatapnya dengan senyum merendahkan yang tertampang dengan jelas.

     Sialan kau, Rhys Millford.

     Dari belakang tubuh tegap pria itu, Navi memberikan pelototan sekaligus makian yang tentu saja tidak menggunakan bahasa negara ini, melainkan bahasa kelahirannya. Makian dan cacian ia keluarkan dengan nada sehalus mungkin. Walau begitu, berbeda dengan nadanya yang lembut, justru arti dari makian itu adalah makian terkotor yang pernah keluar dari mulutnya.

Moonrise Over the SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang