The Moment

1.2K 76 0
                                    

Author POV

"KYAAA!!!!" Chen berteriak kencang saat melihat Baekhyun dan Naera (Chaerin) tertidur disofa depan sambil berpelukan satu sama lain. "Ehem!" Chanyeol buru buru berdiri disamping Baekhyun lalu berhedem. Baekhyun yang merasa terusik lantas bangun. Ia merasakan ada tangan mungil yang memeluk lehernya layaknya sebuah guling.
"Aaaaaa!!" Ia teriak setelah sadar sepenuhnya. Naera bangun karena kegaduhan dan mengusak usak matanya. "Ada apa?" Tanya Naera yang baru bangun. "Kau memeluk Baek hyung saat tidur!" Seru Sehun meledak. "A-apa?!" "Ani.. lebih tepatnya kalian berpelukan." Ralat Xiumin lalu tertawa kecil. "APA?!!" Kini Baekhyun dan Naera yang berteriak.
Mereka merasakan pipinya semakin memanas. "Aish!" Naera lalu bangung dan beranjak kekamar mandi. "Naera! Maafkan aku! Aku tidak bermaksud--" "Tidak apa, Baek oppa.. Aku juga, maaf." Kata Naera sambil menunduk. Ia berjalan kekamar mandi dengan wajah yang panas.

#####

"Cha-- em, Naera, please hold that pen phone with your right hand, and point that phone as if you were bitting it." Ucap sang photografer pada Naera. Ia hampir keceplosan memanggil Naera dengan nama Chaerin. Karena pihak Thailand memang sudah diberitahu bahwa Chaerin adalah agen rahasia yang menyamar. Belum lagi sekarang member EXO sedang menonton pemotretan Naera.
Naera mengikuti arahan sang photografer, setelah terdengar beberapa kali jepretan, Naera kembali keposisi awal. Mereka sedang photoshoot dengan latar taman. Sang photografer tersenyum sejenak saat mendapat sebuah ide. "Miss Naera, can you lying under the tree?" Naera awalnya ragu, namun ia akhirnya melakukannya.
"Use the initial pose." Naera kembali mengarahkan ponsel 'Samsung S9 With EXO' itu kemulutnya, lalu ia gigit kecil. Ia kembali memegang pena ponsel itu dan membuatnya menyentuh ujung pundaknya. Serta merta ia tersenyum sangat manis yang membuat setiap wajah disana tersenyum tanda mereka terpesona.

.

"Astaga! Kau tadi sangat cantik, Naera-ah!" Pekik Kai saat berjalan kearah van yang akan dikendarai oleh Suho. "Senyumanmu benar benar manis." Kini giliran Lay yang berkata. "Uri Naera sudah terkenal." Ucap Suho sambil mengusak pelan rambut Naera. "Sudahlah, oppa.. Tidak usah dilebih lebihkan." Elak Naera kemudian. Ia memang tidak suka dibangga banggakan. Baginya, tidak ada yang spesial didunia ini. Beberapa dari mereka sudah masuk kedalam van, namun tiba tiba Naera dipanggil.
"Naera-ah, bisa ikut aku sebentar?" Tanya sang manager. "Waeyo, hyung? Bukannya Naera sudah tidak ada pemotretan? Kenapa ia tidak pulang?" Celetuk Baekhyun yang mendapat jitakan dari Chanyeol yang ada disebelahnya. "Kalian, aku pinjam Naera sebentar. Jangan pulang duluan." Itu yang dikatakan manager sebelum ia pergi bersama Naera.

....

"Waeyo, oppa? Ada apa?" Tanya Naera sesaat setelah masuk kembali kedalam studio. "Hello, Chaerin." Naera segera membungkuk hormat. "Hello, Mr. Pin. What's the problem?" Tanya Naera. "Congratulation, Miss Chaerin. You have worked hard in this job. I'll bought you souvenir." Tuan Pin lantas mengambil sebuah kotak persegi panjang yang agak kecil.
"This, you can open it in your home. See you later, Kim Chaerin. Have a nice life." Mr. Pin beranjak memeluk Naera, begitu pula sebaliknya. "Thank you so much, Mr. Pin.. Hope we can met later. Bye.." Naera melambaikan tangannya sebelum pergi keluar dari studio. Karena besok mereka akan pulang ke Korea. Maka Naera berpamitan sekarang.

"Ada apa?" Tanya member EXO saat Naera kembali. "Aku diberi souvenir untuk kerja kerasku.." Jelas Naera dengan singkat. "Uri Naera sudah terkenal." Ucap Suho sambil tersenyum. "Jangan dilebihkan, oppa.." Elak Naera. "Kau selalu begitu, malu jika dilebih lebihkan." Ucap Chen yang duduk dibelakang Naera. Naera hanya tersenyum tipis.

Naera POV

Sungguh, aku benar benar bersyukur diterima dilingkungan ini. Dulu aku hanya berpikir kalau aku hanyalah seorang fans yang tidak beruntung. Fans yang hanya bisa berkhayal hidup bersama idolanya. Tapi semuanya menjadi nyata. Aku bertugas menjaga mereka. Aku ditugaskan untuk segera menghapuskan sasaeng fans. Aku fans yang bisa tinggal bersama idolanya. Aku benar benar bersyukur.
Walau akhirnya aku juga harus pergi saat tugasku sudah selesai. Aku akan meninggalkan mereka. Tapi aku takut. Aku takut saat mereka dipuncak bahagia, dan aku harus pergi. Tapi aku juga tidak mau saat mereka terpuruk dan aku malah pergi. Ini pilihan yang berat. Jujur, aku tidak bisa meninggalkan mereka. Mereka bagai kakak untukku. Kami saling melindungi. Saling menyayangi satu sama lain.
Mengingat semua itu, aku kembali menangis. Dan aku yakin isakanku terdengar walau aku sudah menahannya. "Naera! Kenapa menangis?!!" Teriak Yeol oppa yang panik. Semua pandangan beralih padaku. Memandang khawatir dan bingung. "T-tidak apa apa.. Hikss.. Aku.. Aku hanya merasa terharu.. Hiks.. Bisa menjadi bagian dari kalian.. Hikss.." Aku berbohong pada mereka. Aku terpaksa melakukannya.
"Hei.. gwenchana.. Tidak perlu seperti itu.. Kita ini saudara. Kita keluarga. EXO and EXO-L.." Ucap Baekhyun oppa lalu beranjak memelukku

Secret Agent (EXO Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang