Di siang hari yang terasa sangat terik ini, seorang gadis di usia 19 tahunnya sedang duduk bermalas-malasan di tepi kasur kamarnya, sambil memainkan handphone berwarna pink kesukaannya. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dan "Sasha, buka pintunya", kemudian wanita yg dipanggil Shasa itu bangkit lalu memutar knop pintu dan membukanya dengan tampang malasnya "kenapa mi?", "Sha mami minta tolong, belikan tepung di toko depan, tadi mami lagi buat kue untuk tamu papi kamu nanti sore, tapi ternyata mami kehabisan tepung", "ih mi ini tuh lagi panas diluar mi, emang mami ga liat apa?" "Iyaa mami liat kok, maka dari itu cepetan kamu keluar belikan mami tepung di toko depan ya, anak manis" sambil memberikan senyum terbaik untuk membujuk sang anak. Dengan tampang cemberut akhirnya Shasa melangkah keluar kamar untuk membeli tepung di toko depan.
Dengan pakaian tanktop hitam dibalut cardigan tipis berwarna coklat dan hotpans yg melekat ditubuhnya, tidak mengurangi kecantikan yang dimiliki oleh gadis berkulit putih itu dan bahkan dengan balutan baju seperti itu memperlihatkan kemolekan tubuhnya yang padat berisi ditempat-tempat yang pas. Dengan langkah gontai dia berjalan kaki dengan malas hingga sampai di toko tersebut dan dengan segara memasuki toko membeli tepung lalu kembali kerumah.
Namun di lain sisi tepatnya di ujung toko tersebut ada seorang pria sedang duduk santai sambil menghisap putung rokoknya. Pria itu terlihat sangat tampan dengan balutan hoodie army dan celana jeans selutut yang berwarna senada. Pada saat sedang menikmati hisapan demi hisapan dari putung rokok tersebut, dari kejauhan dia melihat seorang gadis berjalan menuju kearahnya, ah tidak lebih tepatnya ke toko yang ada dibelakangnya saat ini. Entah mengapa dia terus memperhatikan di setiap tubuh yang di miliki oleh gadis itu, lekukan yang terlihat sangat pas hingga membuat gadis itu terlihat sangat sempurna dimatanya terutama dua gundukan yang dia yakini terasa pas di genggaman telapak tangannya, hingga akhirnya fantasi liar dalam kepala tampannya itu muncul dan membayangkan gadis tersebut.
Karna terlalu membayangkan lekukan pada tubuh gadis itu. Dia sampai tidak sadar jika gadis itu telah masuk ke dalam toko. Dia merasa menjadi pria bodoh hanya dalam melihat bentuk tubuh itu dia menjadi befantasi liar dan membuat kejantanannya menegang dalam seketika 'sial'.
Ingin menghilangkan gairah pada tubuhnya dia memasuki toko untuk membeli air dingin dan menjernihkan kepalanya dari fantasi liar tersebut, namun pada saat di ujung pintu, dia melihat mata coklat yang indah penuh kehangatan, dan saat tersadar pemilik dari mata coklat itu adalah gadis yang mampu dalam sekejap membangkitkan gairah dan membangunkan kejantanannya dengan tubuh yang terlihat sangat menggairahkan di matanya. Dengan susah payah dia menelan salivanya bahwa gadis itu saat ini sedang ada di depan matanya.
Saat telah menemukan tepung yang di minta oleh maminya Shasa segera beranjak menuju kasir dan tak lupa dia membeli beberapa cemilan untuk dirinya. Tetapi setelah mengambil belanjaannya tanpa sadar dia hampir menabrak seseorang lebih tepatnya seorang pria yang, hmm menurutnya terlihat sangat tampan dan matanya terlihat seperti menahan gairah?. Namun dia tersadar dan segera menyingkir dan beranjak pergi dari tempat itu.
Sesampainya di rumah, Shasa kembali mengingat pria tadi, tatapan mata yang di berikan oleh pria itu seakan ingin menelanjanginya saat itu juga, entah mengapa Shasa merasa detakan jantungnya meningkat lebih cepat, merasa bingung dengan perubahan yang di alami pada tubuhnya, Shasa beranjak menuju ke kamarnya, tiba-tiba suara mami membuatnya berhenti melangkah "Sha kamu mandi sekarang terus dandan yang cantik ya, tamu papi kamu akan datang sebentar lagi, mami ingin menunjukkan kalo mami punya gadis cantik dirumah ini", "inget dandan yang cantik dan mama tidak menerima penolakan, bye sweety". Shasa yang mendengar penuturan sang mami hanya mendengus kesal, ada aja cobaan di saat aku ingin bersantai ria didalam kamar, sabar Sha sabar, Batin Shasa berucap sambil mengelus dada.
Setelah selesai mandi Shasa memilih mengenakan dress selutut berwarna pastel dengan lingkar dada yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya, yang makin menunjukkan lekukan-lekukan pada tubuhnya yang padat berisi. Shasa memoleskan wajahnya dengan make up senatural mungkin dan menggerai rambutnya. Merasa sudah selesai Shasa segera keluar dari kamarnya. Pada saat melangkah menuju ruang tamu, Shasa melihat papi mami nya dan dua orang pria lainnya, yaitu satu pria tua dan yang satu dia anggap sebagai anak dari pria tua itu, yang dia sadari bahwa itu adalah tamu papanya.
"Nah ini dia anak gadis tante, sini Sha duduk samping mami" seketika semua pandang mata tertuju olehnya. Pada saat matanya menjelajah tamu sang papi tiba-tiba dia tersentak kaget dikarenakan, melihat wajah yang menurutnya tak asing yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan jantungnya. Dan ya pria yang tadi menatapnya bak ingin menelanjanginya dengan tatapan matanya itu, saat ini sedang berada di dalam rumahnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wild Man
RomanceMenceritakan kisah percintaan antara Ryan dan Sasha yang awal mula pertemuan mereka hanyalah sebuah kebetulan. Hanya cerita amatiran di sela kegabutan (21+) be smart readers