Beberapa saat yang lalu, Aoki hampir kehilangan harapan karena tak bisa mengalahkan undead Tobikawa dan Hashikawa seorang diri.
Namun, harapannya bangkit ketika Rasha datang untuk membantunya. Hal itu membuat hati Aoki tenang dan bersemangat kembali untuk bertarung.
"Hahaha ... akhirnya kau mendapat bantuan ya ... sepertinya hari ini kau beruntung," ucap Tobikawa disertai tawa halus.
"Paman, kekuatanku masih kurang untuk melawanmu. Jadi, jangan percaya diri dulu," ucap Aoki.
Mendengar ucapan Aoki, Tobikawa pun tertawa.
"Hahahaha, bicara apa kau? Bukankah kau sangat mampu melawan kami? kau bahkan bisa menandingi kami berdua sekaligus lo," kata Tobikawa.
"Kalian berdua inikan seorang Swordman dari ratusan tahun yang lalu. Pengalamanku masih kurang dibanding kalian. Lagipula kaliankan undead yang dikendalikan. Jadi kemampuan tempur kalian berkurang setengah."
Mendengar ucapan Aoki, Tobikawa hanya tersenyum. Sebenarnya, Tobikawa ingin menanyakan asal-usul tentang Aoki.
Dia penasaran siapa Swordman yang dihadapinya saat ini. Tobikawa tau Aoki saat ini tidak mengeluarkan setengah dari kekuatannya.
Namun ia tidak bisa bertanya apa yang ada dipikirannya tentang Aoki. Kondisinya saat ini tidak memungkinkan ia berbicara dengan bebas. Karena itulah, Tobikawa memilih untuk menanyakan namanya saja.
"Hei Swordman muda ... beritahu aku namamu," ucap Tobikawa dengan wajah yang tenang.
"Namaku adalah Aoki Azakura."
Mendengar jawaban Aoki, Tobikawa tersenyum puas. Mengetahui namanya saja sudah membuat ia tenang.
"?!"
Tiba-tiba tubuh Tobikawa dan Hashikawa bergerak dengan sendirinya. Namun mereka berhasil menghentikan tubuh mereka sebelum menyerang Aoki. Tobikawa dan Hashikawa mulai tidak bisa mengendalikan diri mereka lagi.
"Aoki ... kami berdua sudah tidak bisa mengendalikan diri kami lebih jauh lagi ... Berjuanglah ...."
Itulah kalimat terakhir Tobikawa yang di dengar oleh Aoki. Tobikawa dan Hashikawa pun menyerang Aoki dan Rasha dengan gerakan yang cepat.
"Rasha berhati-hati lah!"
"Baik!"
Trang! Trang! Trang! Trang!
Aoki dan Tobikawa beradu pedang tanpa henti. Rasha dan Hashikawa juga melakukan hal yang sama.
"[Konjiki Sword Art : Storm Punch]"
Blar!
Aoki mementalkan Tobikawa beberapa meter ke depan untuk memberi wilayah pertarungan yang lebih lega untuk Rasha dan Hashikawa.
Drap!
"Baiklah tuan Tobikawa, aku akan menyegel tubuhmu dan melepaskan jiwamu," ucap Aoki.
Tobikawa memandang Aoki dengan wajah tanla ekspresi. Itu adalah tanda bahwa ia sudah terkendali 100% oleh Steve.
Drap! Trang!
Aoki dan Tobikawa maju secara bersamaan. Mereka berdua beradu pedang sesaat dan mundur ke belakang.
Tobikawa tiba-tiba mengarahkan tepalak tangannya ke arah Aoki. Setelah itu ia merapal sebuah mantra.
"Salju putih yang indah dan penuh ketenangan, jadilah badai dan musnahkan musuhku. [Snow Storm]"
Whuuushh!!!!
Tiba-tiba badai salju keluar dari telapak tangan Tobikawa. Badai salju itu menghancurkan daerah sekitar Tobikawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventure of The Sword God
FantasySinopsis : Bercerita tentang seorang pemuda bernama Aoki Azakura yang pernah membantai 30.000 pasukan Demon Lord sendirian yang menyerang kerajaan dan keluarganya. Karena peristiwa itu, dirinya mendapat julukan 'Dewa Pedang' oleh warga sekitar. Tapi...