Jangan lupa ⭐ dan 💬
Happy reading ❤😊Cuaca siang ini cukup cerah, secerah senyum anak laki laki dengan tahi lalat di bawah matanya. Bang Hyunjin.
Seperti hari biasanya, kegiatan hyunjin saat tengah sendiri di rumah adalah mengambar. Hyunjin dengan teliti memberi warna di setiap sketsa ya sudah ia beri spidol hitam untuk memperjelas polanya, sesekali ia selingin dengan bernyanyi kecil.
Tak banyak yang bisa hyunjin lakukan, mengingat kondisinya. Di usianya saat ini, yaitu enam belas tahun. Hyunjin ingin seperti anak sebaya nya, pergi ke sekolah lalu bermain dan melalukan banyak hal menyenangkan di luar sana.
Hyunjin tidak bersekolah karena alasan kedua orang tua angkatnya yang super sibuk, sehingga tidak sempat untuk sekedar mengantar jemputnya sekolah.
Kenapa tidak pakai supir atau asisten rumah tangga?.
Alasanya, karena sebelas tahun lalu asisten rumah tangga keluarga bang melalukan tindak pencurian, kejadian itu hampir saja mencelakakan Bangchan yang saat Itu berusia sembilan tahun.
Sejak kejadian itu keluarga bang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga maupun supir.
Hyunjin tidak pernah benci akan keadaannya, ia malah selalu bersyukur karena masih ada Keluarga Bang yang mau merawatnya disaat semua orang membuangnya. Terlebih hyunjin masih mempunyai Minho disisinya.
Bagi hyunjin Minho adalah anugerah paling indah yang tuhan berikan pada hyunjin.
.
.
.
.
.
.
Sedang asyik menggambar, hyunjin dikagetkan dengan suara pintu yang dibuka cukup kencang, hyunjin tau siapa itu.Jaket kulit hitam tersampir dibahunya, menggendong tas dengan sebelah pegangannya, dengan rambut sedikit acak acakan , menambah kesan tampan bagi pemuda bernama BangChan yang tengah berjalan menuju kamarnya.
Hyunjin berjalan mendekati chan, dengan kedua tongkat untuk membantunya berjalan.
"Kak chan, mau hyunjin bikinin apa? Kakak kenapa kok berantakan gini? " tanya hyunjin khawatir.
Plakkk
Bukannya menjawab pertanyaan hyunjin, chan malah menapar pipi hyunjin dengan keras, membuat sang adik sedikit terhuyun.
Ini bukan kali pertama chan berlaku kasar pada hyunjin, tapi tetap saja air mata menetes dari mata hyunjin yang menunduk sambil memegang pipinya yang sakit.
"Hiks maaf kak ,,,, hyunjin cu-cuma kha - hiks khawatir sama kakak "
"BISA DIEM GA LO?! SEKALI LAGI LO NGOMONG BAKAL GUE ROBEK MULUT LO ,, NGERTI ?!! " maki chan sambil mencengkram lengan hyunjin kuat.
Setelah mengatakan itu chan mendorong hyunjin sampai terjatuh, tak lupa ia menendang tongkat hyunjin lantas meningalkan hyunjin yang hanya bisa menangis.
Tbc....
Ngehehehhehehe aku gatau ngetik apaan 😆😆

KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Fanfic{Chan.Hyunjin.Minho} "Mengapa orang tua ku membuang ku?" "Mengapa kak Chan benci aku? " "Mengapa hidup ku seperti ini?" Disaat banyak pertanyaan di kepala hyunjin, yang membuatnya sedih. Selalu ada Minho yang setia berada di sisinya. 📎 Brothership