Satu tertawa, yang lain ikut tertawa. Receh bukan?
***
"Kak, pinjem hp dong, kak!"
Aku tersenyum, "Nih, buat apa emang dek?"
"Adadeh,"
Brug!
Aku melotot kaget, "YA AMPUN HP AKU KOK DIBANTING SIH, DEK? ADUH! ASTAGA HP AKU!" Aku berteriak frustasi.
Bayangkan hp yang selama ini aku beli dari uang tabungan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama harus meratapi nasib buruk. Dibanting ke lantai hingga kacanya pecah.
"Udah kak, gak usah lebay. Ntar mama kesini ngamuk loh. Lagian ini hp nya aku pakai buat video kok jadi gak sia-sia,"
Gak sia-sia otak lo!
"Tapi dek, itu hp ak-
"MAYRA! KENAPA RIBUT-RIBUT?!" Mama berteriak dari dapur.
Baru saja aku hendak menjawab, namun ternyata aku kalah cepat dengan adikku. Dan jika sudah adikku yang bicara, pasti akan ada sesuatu buruk terjadi.
"HP KAK MAYRA GAK SENGAJA JATOH, MAH! TAPI KAK MAYRA MALAH MARAHNYA KE AKU!"
Baiklah sebentar lagi akan ada gempa melanda rumah ini.
"YA AMPUN MAYRA! APA LAGI INI? KAMU MARAHIN ADIK KAMU?"
Benar kan?
Aku berusaha membela diri, "Aku gak marah, Mah. Tapi itu hp aku ru-
"Mama gak mau tau! Minta maaf sama Lissa!" perintah mama.
Aku menghela napas.
Sabar Mayra. Inget harus ngalah.
"Dek, maaf udah marah tadi."
"Gak papa kok, Kak! Lissa kan anak baik jadi mudah pemaaf!" Alissa Kinta Amanda tersenyum lebar.
Mudah pemaaf mata lo! HP gue rusak dodol!
Aku sekuat tenaga menahan umpatan-umpatan itu. Karena jika mulutku sedikit saja bicara salah, akan ada gempa lagi di rumah. Dan aku tidak mau itu terjadi, untuk saat ini.
"Ya udah, kamu jangan gitu dong sama adik kamu. Harus ngalah, jangan mau menang sendiri. Kan udah besar masa mau menang terus."
"Iya, nanti Mayra ngalah."
"Janji gak ulangin lagi ya, Mayra?"
"Iya, Mayra janji."
Mama meninggalkanku dengan Lissa. Aku hanya menunduk melihat keadaan hpku.
"Kak!"
Aku mengangkat wajahku ke arah Lissa, "Kenapa?"
"Aku pengen beli cashing hp, Kak!"
Tentu aku sudah paham maksud Lissa, "Harganya berapa?"
Lissa mengambil hpnya di kasurku, "350 ribu,"
Aku mengambil dompet di lemari pakaianku, menyodorkan beberapa lembar uang seratus ribu kepada Lissa.
"Kakak cuma punya 300 ribu. Nanti sisanya kakak kasih besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
May-Ra
Teen FictionDi antara semua yang aku miliki, baru kutemukan seseorang yang bisa mengambil hatiku. Seseorang yang menjadi titik terang dalam gelapnya hatiku. Tapi apakah aku harus merelakan seseorang ini kepada dia? Dan mengalah untuk kesekian kalinya? Aku lela...