***
"Entah apa yang merasukiiimuuu..." Nada dan Achi menyanyi dan berjoget membuat semua anak yang ada di kelas XI IPA 2 tertawa.
"Kwak.. kwak.. kwak..kwak.." Ines mengiringi dengan mengeluarkan suara menyerupai gagak, semua yang melihatnya tingkah mereka hanya geleng-geleng kepala.
"Hingga kau tega menghianatikuu.. yang tulus mencintaimuu..." lanjut Dyne.
"Kwak.. kwak.. kwak.. kwak.." sambung Ola.
"Diem napa, risih gue dengarnya. Kaya nggak ada kerjaan aja deh. Mending sono nyapu kelas," suara siapa lagi kalau bukan Nokia Shela Anggita. Merupakan cewek yang barbar, judes, tomboy, kasar, dan semua kalimat yang diucapkan seorang Nokia bukan lagi kategori pedas namun sudah masuk dalam kategori hot.
Ines tertawa, "Hahahahaa.. Lagian lagunya enak, ada burung gagaknya ikut nyanyi,"
"Gue bosen dengernya, lagian jogetnya juga aneh, gak jelas gitu," Nokia kini berdiri hendak pergi.
Achi menahan tangan Nokia, "Jangan pergi dong, Nok,"
"JANGAN PANGGIL GUE 'NOK' ! ASTAUGHFIRULLAH! KALAU MAU PANGGIL GUE ITU HARUS 'KIA'. MEMANG SUSAHNYA APA SIH TINGGAL PANGGIL 'KIA' GITU!"
"Nama lo kan N.O.K.I.A jadi dipanggil 'Nok' lah," jawab Nada simple.
"Gue gasuka dipanggil kaya gitu, bagusan 'Kia'. Please jangan sampai gue murka terus kalian tinggal nama deh!"
"Udah diem. Sebenarnya lagu nya rada enak sih," kali ini Dyne ikut nimbrung.
Nada mengangguk setuju, "IYAA, ENAK DIBUAT MAIN TIK TOK NJIRR!"
Nokia memutar bola malas, "Enakan juga lagu nya Alan Walker,"
"Ihhh Nokia nggak update! Masa lagu bagus gitu dibilang nggak enak!" Ola memandang Nokia dengan tatapan tidak percaya.
"Dih, gue gak bilang gitu ya. Gue bilang enakan lagu nya Alan Walker,"
Ines berbisik memberi kode kepada teman-temannya, "Psst.. sst.. sst.. psst.."
Yang lain hanya memandang Ines tidak paham.
Lalu semua menatap seseorang yang baru saja datang membawa hawa merinding.
Semua hanya diam menatap temannya itu.
Lalu Dyne membuka suara, "Kenapa Ra? Kok mendung gitu muka lo?"
Mayra hanya menatap, tatapan yang mengartikan bahwa dia sedang tidak mau membahas apapun.
Mayra merunduk. Lalu mengangkat wajahnya dan tersenyum, menyembunyikan luka nya.
"Ke kantin yuk?"
***
"Ra, mau pesan apa?" tanya Ines.
"Gue pesan jeruk tea aja," Ines mengangguk, "yang lain?" tanya Ines kepada yang lain.
"Samain aja," jawab Achi mewakili.
Ines kemudian pergi untuk memesan.
Mata Mayra menjelajahi area kantin. Dan tatapannya berhenti di sekumpulan cowok IPS. Disana ada pacarnya, yaitu Reygan Bonanza. Namun Rey memutus dahulu acara tatapan mereka. Mayra tambah yakin kalau Rey marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
May-Ra
Teen FictionDi antara semua yang aku miliki, baru kutemukan seseorang yang bisa mengambil hatiku. Seseorang yang menjadi titik terang dalam gelapnya hatiku. Tapi apakah aku harus merelakan seseorang ini kepada dia? Dan mengalah untuk kesekian kalinya? Aku lela...