ONE

316 48 16
                                    

"Lai! Kembalikan bukunya! Kau selalu menggangguku, sialan! " maki seorang pemuda dengan menyebut marga si lelaki dan merasa kesal akibat ulah si lelaki yang tak henti-henti mengganggunya. Yang dimaki hanya bersikap biasa saja dan tersenyum meremehkan.

"Ck, hanya segitu saja kemampuanmu? Dasar lemah! " ejek guanlin saat pemuda di hadapannya, jihoon berjinjit-jinjit untuk meraih buku yang ada ditangannya guanlin

"Brengsek! Kembalikan! Kau selalu berbuat ulah denganku, lai! Jangan sampai aku mengadukanmu ke guru BK!" dengan nafas memburu, jihoon menatap guanlin dengan tatapan garang dan berusaha meraih buku yang ada di tangan guanlin. Lelaki ini begitu tinggi hingga sulit sekali untuk meraihnya.

"Laporkan saja. Aku bisa melaporkanmu juga karena menggangguku dan kau akan dikeluarkan dari sekolah! " ucap guanlin dengan santai.

Ia meletakkan buku yang diincar jihoon ke rak buku paling atas dan kemudian melipat kedua tangganya di depan dada.

"Kau yang menggangguku, Lai! Dasar brengsek! " setelah mengucapkan berbagai kata kasar yang ditujukan untuk guanlin. Jihoon berusaha untuk mengambil buku yang menjadi sasarannya agar bisa menuntaskan skripsinya.

"Ambil guanlin! Kau tau kalau aku pendek tapi dengan sengaja kau meletakkan nya tinggi-tinggi! "

Guanlin hanya diam dan tersenyum miring. Ia berjalan dengan langkah santai keluar dari perpustakaan sembari bersiul. Hatinya begitu bahagia karena melihat pemuda manis itu menderita. "Fuck for you, lai" umpat jihoon yang masih terdengar di telinga guanlin yang malah tidak menghiraukannya.

Guanlin melangkahkan kakinya menuju tempat teman-temannya berkumpul. Jam istirahat masih begitu lama untuk masuk ke dalam kelas. Ia masih saja bersiul hingga teman-temannya melihat ke arah dirinya dengan alis terangkat.  "Kau pasti sudah mengerjainya, lin. " tebak salah satu temannya dengan gadis cantik di sebelahnya.

Gadis cantik most wanted nomor tiga yang paling terkenal di kampus mereka tengah bersama seorang pewaris hotel, Joo Haknyeon.

Guanlin mengangkat bahunya dan bertindak acuh tak acuh. Ia mengambil sekaleng bir yang sudah disediakan mereka dan membuka penutupnya lalu meneguknya.

"Jangan mengerjainya terus, nanti kau bisa jatuh cinta padanya" ucap Salah satu temannya yang bernama bae jinyoung dengan Mata tajamnya.

Guanlin yang mendengarnya, terbatuk-batuk dan mendengus kesal. "Jatuh cinta pada bocah culun itu? Mimpi apa aku semalam" setelah batuknya sudah reda, guanlin meneguk lagi bir itu hingga tandas.

"Hahahaha, kau tidak tau bahwa jinyoung menyukai pemuda itu. Makanya dia berkata seperti itu. Lihatlah tangan jinyoung sudah terkepal saat pemudanya keluar bersama Lucas yang berlagak pahlawan" ucap salah satu dari mereka. Guanlin ikut melihat ke arah tangan jinyoung yang terkepal lalu wajahnya berubah bingung.

Jinyoung menyukai pemuda bodoh itu?

What!?

Apa guanlin tak salah dengar?

"Kau menyukai jihoon si pemarah dan judes itu?
Kerasukan apa kau, bae? " guanlin sungguh tidak percaya dengan kenyataan bahwa temannya yang termasuk most wanted di kampus mereka bisa menyukai pemuda yang bahkan bukan apa-apa nya dibandingkan dengan mereka semua.

Pemuda itu hanyalah mahasiswa yang mendapat beasiswa dari kampus mereka karena kecerdasannya. Wajahnya juga tidak terlalu lumayan dan kacamata yang bertengger di hidungnya membuatnya tampak sangat buruk. Kenapa bisa jinyoung menyukainya?

"Jangan meledeknya, guanlin! Dia itu cantik dan manis asal kau tau! Aku tidak suka ia berdekatan dengan Lucas yang bahkan tidak ada apa-apa nya dibandingkan denganku. Tapi kenapa dia suka sekali bergaul dengan Lucas! " gerutu jinyoung dan berdiri dari duduknya.

der Feind [PANWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang