Chapter 2
_Vsoo-Destiny_🍃
Seorang gadis cantik sedang tertidur di ranjang pemilik rumah ini , ia tidur dengan sangat pulas sampai sampai ia tak terganggu dengan kicauan burung serta sinar matahari pagi yang menelusup di balik gorden kamar tersebut. Mata indahnya masih tertutup rapat, enggan untuk membuka .
Gadis itu baru saja melewati masa di mana ia akan mengakhiri hidupnya, namun takdir berkata lain. Takdir ingin gadis itu tetap hidup, bukan untuk menyakiti nya , namun agar ia bisa bangkit dari masa keterpurukan nya , takdir ingin gadis itu mengubah takdir yang telah di garis kan. Aneh bukan ? Tapi begitu lah takdir gadis itu.
Gadis itu adalah jisoo, Kim jisoo. Gadis dengan seribu kesedihan yang ia miliki. Ia selamat dari insiden bunuh dirinya , mengapa? Karena pria yang mengaku sebagai pemilik rumah sakit itu sudah mengantisipasi jika hal ini akan terjadi .
Flash back on
Langkah sepatu terdengar begitu nyaring di koridor rumah sakit , pria dengan stelan jas serta wajah bak dewa berjalan dengan angkuh , ia berniat untuk menyelesaikan urusan urusan di rumah sakitnya .
Langkah nya terhenti ketika ia melihat seorang gadis dengan baju pasien berjalan dengan tergopoh-gopoh , awalnya ia ingin mengacuhkan itu namun ada hal lain yang membuat nya penasaran. Rupanya gadis itu terlalu sulit untuk di acuhkan, pria itu sedikit penasaran ,dengan perlahan ia mengikuti kemana gadis itu akan pergi.
Ia memperhatikan dari jauh ketika gadis itu menaiki lift, setelah gadis itu menaiki lift pria itu pun mengikuti nya, berungtung di rumah sakitnya memilih dua lift , jadi ia tidak usah repot-repot untuk menunggu .
Setelah sampai di lantai paling atas , pria itu segera mencari keberadaan gadis tadi , entah kenapa gadis tadi tiba tiba hilang dari pandangan nya. Ia melihat lihat sekeruluh ruangan , matanya tertuju pada tangga yang menuju atap ,mungkin kalian bertanya mengapa rumah sakit ini memiliki atap ? Mengapa? karena, Pria itu sengaja mendesign rumah sakit nya seperti itu, ia ingin semua dokter serta perawat yang di pekerjaan kan enjoy tidak mengalami stres dan ketika stres karena waktu mereka padat mereka bisa datang kapan saja ke atap itu , karena atap itu sangat indah , mereka bisa melihat indahnya kota ketika siang hari maupun malam hari.
Dengan pelan pelan pria itu berjalan menaiki tangga satu persatu. Ia tak mau membuat suara bising dari sepatunya .
Setelah sampai di atap gedung rumah sakit, mata pria itu mengitari setiap keliling nya , dan yah tebakannya benar , ternyata gadis itu benar benar pergi ke sini . Tapi tunggu dulu untuk apa ia kesini , bukan kah ia sedang sakit. Ucapnya dalam hati.
Awalnya pria itu ingin mengajak gadis itu untuk pergi ke ruangan nya lagi , karena udara di luar tidak baik untuk kesehatannya , namun ia urungkan ketika melihat gadis itu terus berjalan dengan mata yang tertutup menuju ujung gedung.
Seketika matanya melotot, ia baru menyadarinya bahwa gadis itu kesini karena ingin mengakhiri hidupnya, dengan segera pria itu memanggil suruhannya untuk menyiapkan trampolin besar di bawah antisipasi agar ketika gadis itu terjun ia masih selamat. Tapi sebelum itu iya harus mengulur gadis itu supaya tidak terjun terlebih dahulu, karena ia tau menyiapkan itu tidak akan memiliki waktu yang sebentar , sementara gadis itu sudah ingin terjun.
"Kalau kau ingin bunuh diri bukan disini tempatnya!." Ucap pria itu dengan nada dingin .
Flash back off
Mata indahnya terbuka , memperlihatkan lensa coklat alami nan indah . Kepalanya sedikit pusing , jisoo sedikit kesusahan untuk duduk bersandar . Dengan perlahan jisoo berusaha untuk bangkit dan menyesuaikan arah pandangan nya.
Ruangan bernuansa putih dengan dekorasi bak istana itu , membuat jisoo mengerutkan keningnya. Ia belum sepenuhnya tersadar , masih mencerna apa yang terjadi padanya.
Deg.
Bukankah ia seharusnya mati? Lalu apa ini , kenapa ia masih bisa bernafas? Bukan kah ia sudah berhasil terjun ? Lalu kenapa ia bisa selamat?. Pertanyaan itu terus mengelilingi otaknya , jisoo mencoba untuk mencubit dirinya , barangkali ia hanya menghayal. Dan..
Aww...
Dia nyata! Dia masih hidup! Dia tidak bermimpi! Ada apa ini , kenapa ia masih bisa hidup?
Air mata turun dari pupil mata indah itu, jisoo menangis . Tentu , karena ia menyesali bisa hidup kembali , kenapa untuk mengakhiri hidup saja sangat menyulitkan, pikirannya. Ia tak mau lagi merasakan kesedihan, sudah cukup dengan semua hal yang ia lewati .
"Kenapa tuhan , kenapa kau selalu mempermainkan ku... Kenapa?" Ucap jisoo dengan suara parau. Ia lelah , sangat lelah.
"Kau tak boleh menyalahkan Tuhan."
Entah sejak kapan , pria dengan pakaian santai itu sudah berada di hadapannya. Jisoo menatap pria itu , wajah pria itu menurutnya tidak asing , ia seperti pernah bertemu , tapi di mana.Pria itu menyadari kebingungan jisoo , Terlihat dari raut wajah jisoo yang kebingungan.
"Aku Kim Taehyung , pria yang waktu itu melarang mu untuk bunuh diri di atap rumah sakitku, dan pria yang telah menyelamatkan mu dari ajal mu ." Ucap Taehyung dingin."Kau yang menyelamatkan ku?" Ucap jisoo dengan air mata yang ia tahan.
"Betul , kau ingin mengucapkan terima kasih pada ku?" Ucap Taehyung santai , tanpa memperhatikan raut wajah jisoo yang terlihat ingin memecahkan tangisannya.
Jisoo menangis, air matanya turun lebih deras. " Kau jahat ..hiks.. kenapa kau menyelamatkan ku hah!? Aku tak menyuruhmu untuk menyelamatkan ku kan! Mengapa !?." Ucap jisoo dengan nada sedikit membentak , tangis nya tak berhenti , jisoo menatap pria bernama Taehyung itu dengan tatapan tajamnya.
"Kau seharusnya berterima kasih kepada ku nona , karena aku telah menyelamatkan mu. Bukannya malah tak terima , beruntung kau aku senyelamatkan kalau , tidak kau akan mati nona."
"Justru itu yang aku harapkan bodoh! Mati! Aku ingin mati! Aku ingin mengakhiri semuanya!, aku sudah lelah terus menerus seperti ini, semua nya pergi! Mereka pergi !, membiarkan ku dalam keterpurukan!." Ucap jisoo dengan terisak.
"Apa yang kau harapkan dari bunuh diri? Ketenang? Semua urusan mu bisa hilang? Begitu. Apakah kau pernah berfikir, bahwa di sana ada musuh musuh mu yang tengah menertawakan kematianmu? Apakah kau ingin harga dirimu terinjak bahkan ketika kau mati sekali pun? Pikirkan itu nona.." Ucap Taehyung santai , namun menusuk sampai ulu hati.
Jisoo terdiam, ia sudah berhenti dari tangisannya . Perkataan Taehyung tadi memang ada benarnya, ia memang ingin terlihat kuat namun , hatinya terlalu rapuh untuk itu.
"Perkataan mu memang benar tuan Kim, tapi,Kau tak tahu apa masalahku? ."
"Aku tau semua tentang mu, park jisoo."
TBC
.
.
.
.
.
.
.
.Destiny🍃
_______
Wah wah siapa tu Taehyung? Kenapa bisa tau semuanya tentang jisoo ?
Oh ya gue namain jisoo pake marga park ya , solanya mau beda beda gmn gitu.
Tapi tetep ya ini jisoonya jisoo black pink ( ya iyalah Thor kan jisoo mah cuman jisoo black pink doang) kata sape... kalau kalian tau di Korea itu banyak nama yang sama oke.
Dan
Selalu inget ya , buat ngevote!! vote kalian itu sangat penting untuk kami para penulis yang berjuang untuk mendapatkan hasil yang maksimal agar kalian para pembaca menikmati hasil karya kami.Udah segitu aja ko ngebacotnya:)
Selamat membaca.🍃