Chapter 4
_Destiny-Vsoo_🍃🍃
Huh..
Entah keberapa kalinya jisoo membuang nafas jenuh , dia bosan terus menerus di kamar tanpa melakukan aktivitas apapun. Yang jisoo lakukan hanya tidur dan tidur sambil bergelut dengan guling dan selimut.
Mungkin dengan mengelilingi rumah ini ia dapat menghilangkan rasa jenuhnya , dengan segera jisoo turun dari ranjangnya tapi sebelum itu , ia harus Merapihkan selimut dan bantal bantal yang tak beraturan menjadi rapi kembali.
Setelah beres , ia segera keluar dari kamarnya. Ia ingin melihat halaman belakang rumah ini , siapa tau di sana ada hal yang menyenangkan.
Waw..
Ucapan itu terlontar bagi saja dari bibir tipis milik jisoo kala melihat halaman belakang yang sangat indah. Halaman di belakang rumahnya saja tidak seindah ini , ini begitu menakjubkan . Di sana terdapat air mancur dengan patung kuda , serta ayunan yang di gunakan untuk beristirahat di sana ,tak lupa pula ada bunga yang menambah kesan indah dan rumput hijau yang sangat terawat. Sempurna.
Ia sudah tidak tahan untuk tidak melihat bunga bunga cantik itu, jisoo segera menghampiri bunga bunga itu. Waw.. ini sangat indah dan terawat , sepertinya Taehyung merawat ini dengan baik . Tapi tunggu dulu, apakah Taehyung yang merawatnya sendiri, ah... Menurut ku itu tidak mungkin pasti ia menyuruh pembantu pembantu nya untuk mengurus itu semua. Ucap jisoo dalam hati .
"Aku yang merawat bunga itu sendiri." Ucap Taehyung yang berada di belakang jisoo
Sontak jisoo kaget , sampai sampai ia terperanjat karena mendengar ucapan Taehyung.
"Kau mengagetkan ku tau! Lagi pula siapa yang bertanya pada mu." Ucap jisoo yang sudah menghadap si pelaku .
"Aku berbicara seperti itu karena ekspresi wajah mu."
"Memang nya kenapa dengan ekspresi ku."
"Ekspresi mu mengatakan , bahwa bunga bunga ini tak mungkin aku yang mengurus nya , bukan begitu." Ucap Taehyung dengan tatapan dinginnya.
"Wah wah , apakah kau seorang cenayang? Seperti nya aku harus berhati hati dengan mu." Ucap jisoo, ia segera mundur satu langkah , seperti orang yang ketakutan.
"Terserah padamu , lalu buat apa kau disini?" Tanya Taehyung penasaran.
Taehyung tadi tidak langsung pergi ke kamarnya karena ia melihat jisoo yang sedang melihat lihat bunga di halaman belakang nya , karena penasaran jadi ia kesana.
"Aku bosan terus menerus di kamar." Ucap jisoo dengan nada manja dengan mata yang menunjukan kesedihan , mungkin yang melihat bukannya merasa kasian tapi gemas ingin mencubit pipinya.
"Oh , yasudah aku akan ke kamar ku ,kau bisa melanjutkan kegiatan mu." Ucap Taehyung dan segera pergi menuju kamarnya.
Taehyung harus memberi tahu jisoo soal rencananya untuk menghancurkan park Ji-hoo saudara jisoo. Ia harus membuat jisoo bangkit dari keterpurukannya , Taehyung tak mau jisoo terus di remehkan , ia mau jisoo menjadi pribadi yang kuat. Dan bagaimana pun caranya ia harus bisa merebut kembali perusahaan itu pada jisoo. Bagaimana pun jisoo adalah yang paling berhak memegang perusahaan itu. Hitung hitung Taehyung balas Budi kepada mendiang ayah jisoo.
Jisoo masih dengan kegiatan nya . Ternyata pria es itu yang merawat ini semua , bagus. Aku kira ia pria cuek terhadap suatu. Ucap jisoo dalam hati.
Jisoo memutuskan mulai hari ini dan seterusnya, ia tidak akan mencoba lagi untuk mengakhiri hidupnya. Jisoo ingin belajar dari Taehyung, agar tetap tegar dalam keadaan apapun. Jisoo akan melaksanakan wasiat yang di beri oleh ayahnya kepada Taehyung, ia percaya Taehyung bisa menjaganya.