"seakan teriris, hatiku pilu mendengarkan ucapan mu yang sangat miris"
-dion
~~~~~Pagi ini stefi terlambat berangkat ke sekolah, akibat dia bangun kesiangan karna semalam dia begadang dan tak henti hentinya memikirkan ucapan aldino yang begitu menyayat hati.
"stefi kamu saya hukum karna melanggar aturan sekolah!!bukannya kamu mengerjakan hukuman malah kamu pergi ke kantin."
Ucapan Guru bp yang mulai kesal dengan sifat stefi yang benar benar brutal.
"ibu cantik yang seksi, kalo kata dilan itu gini bu "peraturan dibuat untuk dilanggar" ,jadi saya gak salah dong melanggar aturan."
"oh bagus sudah pintar menjawab kamu, baiklah sekarang saya tambah hukuman kamu, bersihkan seluruh toilet sekarang!!!, atau kamu saya skors"
"ehhh jangan dong, siapp komandan laksanakan"
Jawab stefi dengan menggunakan intonasi bak seperti tentara.Dikelas~~~~~~~
"Woi arnan lo liat stefi gak sih"? Tanya dila teman sebangku stefi
"mana gue tau, telat kali"
Tuh anak emang bener bener ya ampun deh gada kapoknya,pusing gue ngeladenin sifat dia yg rada gesrek itu. Sanggah syifa~~
Ditempat lain stefi yang sedang membersihkan semua toilet sekolahan pun terlihat sangat lelah dan haus, andai saja dia tidak begadang dan harus memikirkan kata kata aldino yang dilontarkan semata itu, mungkin saja stefi tidak harus berada di toilet ini dengan memegang pel dan bak air.
Tiba tiba....
Klek..
Pintu toilet pria terbuka menampilkan sosok pria yang sudah membuatnya terlambat sekolah, siapa lagi kalau bukan aldino sang pemilik yayasan yang angkuh dan selalu membuat stefi rumit ketika di dekatnya,tak lama kemudian aldino dengan acuhnya lewat depan stefi dan menginjak lantai yang baru saja di pel oleh stefi.
"woi kutu monyet, kalo jalan liat liat"
Aldino pun hanya cuek saja dan tak ingin berbalik badan.
"woi punya mata ga sih,picek ya? Apa jangan jangan lo korbanin mata lo? Lo ga liat gue lagi nge pel, hah!!!
Stefi yang sudah naik pitam itu pun mengoceh tidak jelas sambil menghentak hentakan pel an yang digenggamnya, sedangkan orang yang di triaki nya hanya diam mematung di tempat dan hanya berlaku acuh bahkan menjawab pun tidak.
"DASAR BUDEG LO"
aldino pun berbalik badan dan membalas kata kata stefi
"hah apaan si kalo mau jadi pembantu jangan sekolah, disini gabutuh pembantu kaya lo. "
Berapa kalimat yg dilontarkan oleh aldino tentu saja setiap kalimat yang dilontarkan nya selalu menyayat hati.
"eh monyet gue dihukum bukan jadi pembantu"
"sorry gue gada waktu bicara saama cewek aneh kayak lo."
Jawab aldino dengan nada dingin.
"lo liat beberapa hari atau minggu lo bakal jatuh cinta sama gue aldino"
Teriak stefi ,dari kejauhan aldino masih mendengar ucapan yang dilontarkan stefi barusan hanya saja aldino acuh dan tidak memikirkan itu semua, mana mungkin seorang aldino suka dengan cewek aneh yang suka buat ulah di sekolah.
Tak lama aldino pergi datang dion dengan membawakan air mineral di tangannya, tentu saja itu buat stefi"hai fi,aus ya ini buat lo,diminum ya,yaudah gue pergi ya ke kelas gue gamau ganggu lo."
"thanks yon"
Sikap dion yang sudah mulai berubah pun dapat dirasakan oleh stefi ,tapi dion tetap saja masih memperhatikan kesehatan stefi walau dia hanya sekilas saja dapat berbicara pada sang pujaan hati,stefi tidak mempermasalahkan soal dion toh stefi tidak suka dion biarkan saja dion capek mengejar stefi lama lama juga dion mundur karna keberadaannya tak dianggap dengan stefi.Setelah menyelesaikan semua hukumannya stefi pergi ke kantin untuk mengisi perut yang keroncongan, tiba tiba pas jalan ingin ke kantin stefi menemukan sehelai kertas berisikan sajak yang ditulis rapi oleh pemiliknya, yang bersisikan
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU RUMIT
Teen FictionRumit (Terinspirasi dari lagu rumit) Tentang rumitnya cinta Rumitnya hubungan Rumitnya kebohongan Rumitnya dia Bahkan dunia pun seakan rumit Apakah semuanya tetap rumit seperti ini? Apakah sebaliknya? Menemukan kebahagiaan yang tetap, bukan hanya m...