chapter 5

20 3 1
                                    

"ada hati yang tidak bisa dipaksakan, jika tidak ya tidak, mau berusaha sekuat apapun tetap saja hasilnya nihil"

Happy reading-

-

Jam pulang sekolah pun tiba.

Stefi dan kedua temannya berjalan menuju parkiran stefi hari ini tidak membawa kendaraan, maka dari itu ia harus mencari tebengan agar bisa pulang atau naik kendaraan umum. "fi nebeng gue aja gue bawa motor nih" ujar dila. "gausa dil gue kayaknya naik angkut aja deh." "seriously lo mau naik angkutan umum? " ujar syifa.
"iyalah yaudah bay" stefi pun pergi meninggalkan kedua sahabatnya dan berjalan menuju halte depan sekolah. Tidak ada sama sekali angkutan umum yang lewat."baru jam 04.00 kok udah pada gak ada sih." akhirnya stefi memutuskan untuk naik taksi online, stefi pun membuka aplikasi taksi online, tiba tiba ponselnya mati sebab lowbat. "anjir sial banget gue." tak lama dari itu sebuah motor melaju kearah nya si pengendara motor itu memakai helem fullface,dan pengendara itu berhenti tepat di depan stefi,lalu membuka helm fulface nya, terkejutlah stefi pria dibalik helm adalah dion, iya dion seorang pria yang menggebu gebu untuk menjadi kekasihnya."mau gue anter pulang?".
"gakusah,gue jalan aja" jawab stefi. "jauh kaki lo sakit nanti, ayok naik."
Akhirnya stefi mau diantar pulang oleh dion.

Tetapi motor dion berbelok kearah jalan yang sangat sepi, perasaan stefi pun mulai berubah ketakutan."kita mau kemana yon?". Bukannya menjawab dion malah memberhentikan motornya dipinggir jalan, memang sepi sebab jalan ini jarang dilewati pengendara motor atau mobil.

Dion pun turun dari motor miliknya dan diikuti stefi, stefi yang merasa ketakutan ia masih saja menanyakan maksud apa dion membawanya kesini. "dion jawab gue, ngapain kesini gue takut." ujar stefi. "LO MAU TAU NGAPAIN GUE BAWA LO KESINI?" dion mendekat kearah stefi dan stefi semakin mundur hingga tubuhnya mentok di tembok. "LO HARUSNYA MIKIR GUE UDAH BERKALI KALI NEMBAK LO, TAPI NIHIL HASILNYA,HAHAH MIRIS BANGET YA JADI GUE." tatapan stefi sudah dikunci oleh dion, mata stefi mulai berkaca kaca sebab dibentak oleh dion. "t-tapi kan cinta gabisa dipaksa yon." ujar stefi dengan gugup. "IYA GABISA DIPAKSA EMANG,TAPI GUE PENGEN LO JADI MILIK GUE.dion menggenggam keras pipi stefi sampai stefi meringis kesakitan. "gue gabisa yon lepasin gue,sakit yon, lo kasar banget sih jadi Cowok" kedua tangan stefi pun menggampar pipi dion secara bulak balik. "OH BAGUS LO GAMPAR GUE CANTIK,LO BAKAL ABIS SAMA GUE. " ujar dion sambil lebih mendekat ke stefi sampai tidak ada jeda antara mereka. "Tolong... Tolong... Siapapun tolongin guee, hiks hiks hiks hiks." pipi stefi telah dibanjiri oleh air matanya. "TERIAK AJA YANG KENCENG CANTIK GABAKAL ADA YANG DENGER DISINI SEPI".ujar dion sambil melempar tubuh stefi kebawah.

Ditempat lain aldino sedang berkumpul bersama teman temannya,dan aldino pun merasa lapar sekali akhirnya aldino memutuskan untuk mencari tempat makan. Aldino memotong jalan agar cepat sampai tujuan, selama perjalanan aldino mendengar suara yang tak asing di telinga nya suara perempuan meminta tolong, akhirnya aldino pun mendatangi asal suara. Begitu terkejutnya aldino melihat stefi yang sudah terbaring lemas di jalan, dengan pakaian yang sudah tak jelas bagaimana bentuknya. Tepat disamping stefia aldino mendapati dion yang sedang berdiri disamping stefia, aldino pun dengan perasaan kasian dan penuh amarah pun turun tangan menghabisi dion. "berani banget lo sama cewek, dasar cupu".ucap aldino.
"ini cewek pantes gue giniin hahah".aldino dengan penuh amarah pun menghabisi dion dengan kedua tangannya menyebab kan dion luka luka dan lari terbirit birit menuju motornya untuk melarikan diri.

Aldino yang melihat stefia merasa kasian pada gadis mungil yang cantik ini, wajah stefia memar akibat tamparan dion,baju stefia sedikit robek dan kedua kancing bawahnya terlepas, begitu malang nasib gadis ini,akhirnya aldino memutuskan membawa stefia kerumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit aldino pun segera memanggil dokter untuk menangani stefia, keadaan stefia sekarang benar benar kusut tidak seperti biasanya.

Dokter yang telah menangani stefia pun keluar dari ruangan tempat stefia dirawat. "bagaimana dok keadaannya?" ujar aldino dengan penuh khawatir. "nona stefia baik baik saja, hanya lebam" diwajahnya yang perlu ditangani,nona stefia juga sudah sadar silahkan anda masuk" ujar sang dokter.

Aldino pun masuk kedalam ruangan dimana stefia sedang tertidur pulas, dengan wajah yang pucat pasi. "cantik" batin aldino. Tak sengaja goresan senyum aldino terukir sedikit, hal yang tak pernah aldino lakukan kepada seorang wanita kecuali masalalunya dulu.

Tak terasa sudah pukul 07.00 malam, mama stefia pun khawatir sebab stefia belum juga pulang, mamanua sudah menelfon stefia namun ponselnya dimatikan.

Stefia membuka matanya dan terkejut, yang dilihat pertama kali adalah "aldino" sang pujaan hati yang susah untuk dimiliki. "l-lo ngapain?" ucap stefi."bantu lo." ,stefia pun ingat kejadian tadi,dan menangis lagi diatas brangkar rumah sakit."hiks hiks hiks hiks, gue benci dion, hiks hiks hiks" aldino yang merasa iba dengan stefi pun menenangkannya,aldino terkejut sebab stefi memeluknya dengan erat dan menangis di pelukannya.tidak dapat terlihat oleh stefi bahwa aldino sedang tersenyum, entah mengapa hati aldino nyaman berada dekat stefi.

"nona stefi sudah boleh pulang" ujar sang dojter yang tiba tiba masuk kedalam ruangan. "terimakasi dok."

Aldino dan stefi pun pulang menuju rumah stefi, "al, makasi ya." ujar stefi, terapi tidak dijawab oleh aldino. "al, denger gue gak sih" stefi menaikan volume suaranya.
"aldino gue BILANG MAKASIH" teriak stefi ketiga kalinya, tiba tiba aldino berhenti mendadak "lo bisa diem gak? Atau gue turunin lo disini" ujar aldino kesal. "iya iya Maaf" lengan stefi memeluk tubuh aldino dan menyenderkan kepalanya di punggung aldino. "jangan meluk" gue gak suka" ujar dion tetapi tidak ditanggapi stefi, aldino pun melirik spion miliknya ternyata stefi sudah tidur.

Sesampainya dirumah stefi aldino membopong tubuh stefi masuk kedalam rumah, jangan tanyakan mengapa aldino tahu rumah stefi ,sebab waktu itu aldino pernah membututi stefi sampai rumah. "assalamualaikum"
"waalaikumsalam"ucap mams stefi
Begitu terkejutnya aurel, mama stefi melihat anak semata wayangnya penuh lebam lebam,akhirnya stefi bangun dari tidurnya dan menceritakan semua hal yang terjadi padanya. Begitu kaget mamanya mendengar penjelasan stefi.
"terimakasi nak aldino, untung ada kamu, kalau tidak stefi sudah tak tau bagaimana lagi." ujar mm stefi. 

Setelah aldino mengantar stefi pulang aldino pun beranjak dari tempat duduk untuk pulang "tante aldino pulang ya udah malem" .ujar aldino. "iya, hati hati ya ganteng" .
Stefi yang melihat mamanya gentit pun mencubit pinggang mamanya sampai mamamya meringis kesakitan "mama sih menel".
Stefi pun ikut beranjak dari tempat duduk."mau kemana lo".tanya aldino. "mau nganter lo lah ".
"gausah ga perlu" lalu aldino meninggalkan stefi, tetapi stefi mengikuti dari belakang, "hati hati al makasi udh bantuin gue" ujar stefi
"hm." al jangan lupa besok jemput gue ya" ujar stefi penuh harap.
"GAK" bentak aldino.
Please al, stefi menunjukan puppyeyes nya. "sekali gue bilang gak ya gak".lalu aldino pun melenggang pergi dari rumah stefi, dan stefi hanya terdiam termangu dengan perasaan yang campur aduk.

Baru publish lanjutan nya nih akibat sibuk ehehehe

Jangan lupa di vote guys❤
Tunggu part selanjutnya ya guys.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA ITU RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang