chapter 3

28 2 0
                                    

"tujuan utamaku adalah membuatmu jatuh cinta kepadaku, entah bagaimana caranya asal kau jadi miliku"

------

Seperti murid biasanya setiap hari senin adalah hari yang menyebalkan bagi setiap siswa, dimana harus melaksanakan upacara, panas panasan di bawah terik matahari yang membuat kulit gelap, banyak siswa yang pura pura sakit agar menghindari paparan sinar matahari itulah yang dilakukan stefia sekarang,gadis mungil yang sedang terbaring di kasur uks dengan alasan kepalanya pusing atau alasan apalah yang meyakinkan petugas pmr.
Belum sempat stefi memejamkan matanya terdengar seorang membuka knop pintu uks dan menampilkan sosok pria jangkung yang sedang menjadi misi stefi untuk mendapatkannya siapa lagi kalau bukan aldino.
"ngapain lo kesini al?" tanya stefi
"terserah gue dong ini kan sekolah punya bokap gue"
"tujuan lo sekolah bukan buat boong demi ga upacara"
"loh lo sendiri ngapain disini enak enakan tiduran? Hidup lo ga guna amat sih ngurusin orang terus"
"jleb"
"terserah gue dong gue punya mulut"
"mulut lo dipake buat bicara yang gak guna"
"Ya makanya diciptain biar berguna dikit, kalo ngomong di cerna al"
"lo kira apaan di cerna? Dagangan? Dasar cewek gak jelas"
"gak jelas gini lo bakal cinta sama gua kedepan nya al"
"jangan kebanyakan makan harapan dan jangan harap gue suka sama lo."
"jangan jilat ludah sendiri al, gue yakin lo bakal cinta sama gue kedepan nya,karna gue tau cinta itu diawali dari kebencian,dari pertama gue ngeliat lo, lo seolah benci banget sama gue al, gimana kalo gue udh terlanjur jatuh cinta sama lo? Padahal gue baru bertemu sama lo hari itu juga, apa bener cinta itu tak kenal waktu al?."
Ucapan stefia panjang lebar yang hanya dijawab "oh" doang dengan aldino.
"gue bakalan bikin lo jatuh cinta sama gue al"
"coba aja. " jawab aldino lalu melenggang pergi dari uks.
"liat aja al tunggu saatnya''teriak stefia yang masih di dengar oleh aldino.

Aldino pun pergi ke kantin untuk membeli makan dan minum,aldino melihat rahman sedang duduk sendirian di meja pojok bersandar memandangi handphone dan sedikit senyum senyum sendiri.
"gila ya tuh anak"
Setelah makanan aldino sudah di tangan nya, ia beranjak pergi menemui meja tempat rahman duduk.
"widih kakak osis kita lagi bucin nih kayaknya"
"eh al,gak kok gue mau ngedeketin adek kelas nih"
"widih sapa tuh,asal jangan cewek aneh itu ya"
"cewek aneh siapa al maksud lo?"
"siapa lagi kalo buka STEFIA anak yang suka ngebantah guru guru disini"
"waduh al gue deket sama dia"
Mendengar ucapan rahman aldino pun kaget, tetapi dapat ia sembunyikan dengan memasang wajah santai nya seperti biasa.
"yaudah congrats!"
"thanks al, btw stefi lucu tau anaknya gemesin ,ck."
"gue malah jijik,dah ah gue cabut duluan man,lo enak osis, gue mabal upacara."

Stefi,syifa dan dila sedang berjalan menuju ruang kelas mereka,tak lama muncul rahman berdiri tak jauh dari mereka sambil menyenderkan tubuhnya di tiang sekolah, stefi yang sudah salting di liatin begitu dengan rahman pun berusaha bersikap biasa biasa saja.
"hai stef" sapa rahman.
"hai kak"
"udah makan belum, gue beliin lo roti sama susu dimakan ya cantik"
Arnan melihat pipi stefia sudah merah merona, padahal hanya diberi roti dan susu.
"m-makasi kak, aku duluan aku belum ngerjain tugas, bye"
"dimakan roti dari gue cantik"
Stefia hanya mengacungkam jempolnya dan berlari menghampiri teman teman nya yang sedari tadi menunggu stefi.
"cie dapet roti sama susu" -dila
"iya nih bentar lagi jadi bucin gak nih" -syifa
"gak lah gila gue kan naksir sama aldino bukan rahman,lagian juga baru beberapa hari gue deket sama rahman"
"whatthefu*k,stefi lo bego banget sih, cakepan rahman kali dimana mana daripada cowo es batu itu"jawab syifa
"bener banget tuh kata syifa."

Setibanya di kelas stefi dila dan syifa di kagetkan dengan pemandangan dimana salah satu kakak senior yang populer di sekolah ini menyatakan cintanya pada seorang aldino dan ditolak mentah mentah begitu saja.
"al,please gua cinta sama lo gue janji bakal jadi yang terbaik buat lo"
"lo ga cinta sama gue,lo cuma kagum sama gue" jawab aldino santai
"gak al gue cinta banget sama lo gue sayang banget sama lo al please al terima gue."
"harga diri lo kemana sih? Lo jual? Lo ngemis ngemis sama cowok? Cewek apaan si lo? Murahan amat jadi cewek!" jawab aldino lalu pergi keluar kelas dan masih saja di kejar oleh irma kk hits sekolah.
Tubuh stefi seakan mematung sementara bagaimana tidak dirinya sungguh menginginkan aldino untuk menjadi kekasihnya, tetapi stefi tidak ingin kejadian irma tertimpa olehnya.

Jam pelajarab terakhir 25 menit lagi akan usai tetapi stefi tidak melihat keberadaan aldino masuk ke kelas setelah kejadian tadi, akhirnya stefi memutuskan untuk keluar kelas mencari keberadaan aldino.
"permisu bu, izin ke toilet ya hu? "
"silahkan nak"
Setelah di perbolehkan keluar dari kelas stefi memutuskan mencari aldino di kantin namun tidak ada,taman belakang pun tidak ada, ada satu tempat lagi yang belum stefi datangi yaitu roftoop sekolah, biasanya setiap siswa yang ingin menenangkan diri selalu saja datang ke roftoop ini,stefi menaiki satu persatu tangga, dan setelah sampai ia benar benar bahagia, seseorang yang di carinya sudah ketemu, stefi melangkahkan kakinya menghanpiri aldino yang sedang duduk di pojok sembari menikmati pemandangan dari atas roftoop, sangat indah, sempat tidak aku lihat kalau aldino sedang menghisap sepuntung rokok yang ia pegang di jari jarinya, begitu terlihat tenang dan menghangatkan aldino saat ini. "lo ditanyain bu jesika"
Aldino terkejut saat mendengar suara gadis yang tak asing di telinganya, ia membalikan tubuhnya lalu sorot mata aldino dan stefi bertemu dari kejauhan saja stefi gugup bukan main,setelah 1 menit mungkin melakukan kontak mata, aldino membuang rokok yang sedang di hisapnya itu.
"kok dibuang? Kan masih setengah tu" ujar stefi
"lo mau ngisep asepnya biar mati? "
"ya gk lah ogah amat gue mati gajelas begini"
"hidup lo aja gakjelas."
Sabar stefi sabar menghadapi sikap aldino yang bikin sakit hati ini. Ujar stefi dalam hati.
"lo di cariin bu jesika"
"ga peduli"
"lo gakk ngumpul tugas al katanya,dan lo di alpain al"
"sekali gue bilang ga peduli ya gak peduli, ngerti gak sih lo? "
"m-maaf al" ujar stefi seraya menunduk takut setelah dibentak aldino.
"ngapain lo masih berdiri disitu,pergi gue muak liat lo"
Tanpa bicara stefi pun beranjak dari roftoop ddngan pikiran yang kacau hati yang kacau,selama perjalanan menuju kelas stefi hanya menunduk lemah karna stefi bingung bagaimana cara mendekati aldino tanpa harus dibenci dan dicaci maki seperti irma,tanpa sadar stefi menabrak dada bidang seseorang, lalu ia mendongak ternyata dion,lelaki yang sudah menyerah untuk mendekatinya, dion hanya tersenyum dan stefi tidak meresponsnya sama sekali.

Setelah pulang sekolah stefi langsung masuk kamar dan tidak lupa membawa camilan dan minumam kesukaannya di kulkas lalu ia bawa ke kamar,setelah bersih bersih badan stefi duduk diatas sofa kamarnya sambil membaca novel yang baru di belinya seminggu yang lalu bersama rahman.
Tiba tiba ponsel stefi berdering menandakan ada notif, benar saja ada noti line lalu stefi buka aplikasi line miliknya.

Dion
P
P
P
Fi dimana?
Bisa bantu gue gak?
P
P

Stefia
Drmh knp? L mau ap?
Read.

Dion
Temuin gue di deket taman komplek lo yg rumah kosong itu, ban mobil gue pecah, gue minjem alat dong.

Stefia
Y. Tunggu aj gue otw.
Read.


Dion
Gue tunggu sekarang ok.




CINTA ITU RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang